Lompat ke isi

Waraha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: nl:Varaha
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:
| Nama = Waraha
| Nama = Waraha
| Devanagari = वाराह
| Devanagari = वाराह
| Ejaan_Sansekerta =
| Ejaan_Sansekerta = Varāha
| Ejaan_Pali =
| Ejaan_Pali =
| Alias = Bhuwaraghan; Waraghan; Warha
| Golongan = [[Awatara|Awatara Wisnu]]
| Golongan = [[Awatara|Awatara Wisnu]]
| Gelar_sebagai = Awatara Wisnu<br />yang berwujud babi hutan
| Gelar_sebagai = Awatara Wisnu<br />yang berwujud babi hutan
Baris 11: Baris 12:
| Mantra =
| Mantra =
| Senjata = [[Cakram]] dan [[Gada]]
| Senjata = [[Cakram]] dan [[Gada]]
| Pasangan = Dewi [[Pertiwi]]
| Pasangan = [[Pertiwi]]
| Wahana =
| Wahana =
| Planet =
| Planet =
}}
}}
'''Waraha''' ([[Sanskerta]]: वाराह; ''Varāha'') adalah [[awatara]] (penjelmaan) ketiga dari Dewa [[Wisnu]] yang berwujud [[celeng|babi hutan]]. [[Awatara]] ini muncul pada masa [[Satyayuga]] (zaman kebenaran), dimana pada waktu itu ada seorang raksasa bernama [[Hiranyaksa]], adik raksasa [[Hiranyakasipu]], yang hendak menenggelamkan [[Pertiwi]] (planet bumi) ke dalam "lautan kosmik," suatu tempat antah berantah di ruang angkasa.


Melihat dunia akan mengalami kiamat, [[Wisnu]] menjelma menjadi babi hutan yang memiliki dua taring panjang mencuat dengan tujuan menopang bumi yang dijatuhkan oleh Hiranyaksa. Usaha penyelamatan yang dilakukan Waraha tidak berlangsung lancar karena dihadang oleh Hiranyaksa. Maka terjadilah pertempuran sengit antara raksasa [[Hiranyaksa]] melawan Dewa [[Wisnu]]. Konon pertarungan ini terjadi ribuan tahun yang lalu dan memakan waktu ribuan tahun pula. Pada akhirnya, Dewa [[Wisnu]] yang menang.
'''Waraha Awatara''' ([[Sansekerta]]: '''वाराह''' ; ''Varaha Avatāra'') adalah [[Awatara]] ketiga dari Dewa [[Wisnu]] yang berwujud babihutan. [[Awatara]] ini muncul pada masa [[Satya Yuga]], dimana pada waktu itu ada seorang raksasa bernama [[Hiranyaksha]], adik raksasa [[Hiranyakashipu]], yang hendak menenggelamkan [[Pertiwi]] (planet bumi) ke dalam ''lautan kosmik'', suatu tempat antah berantah di ruang angkasa.


Setelah Beliau memenangkan pertarungan, Beliau mengangkat [[bumi]] yang bulat seperti bola dengan dua taringnya yang panjang mencuat, dari lautan kosmik, dan meletakkan kembali [[bumi]] pada orbitnya. Setelah itu, Dewa [[Wisnu]] menikahi Dewi [[Pertiwi]] dalam wujud [[awatara]] tersebut.
Melihat dunia belum waktunya kiamat, Dewa [[Wisnu]] menjelma menjadi babihutan yang memiliki dua taring panjang mencuat. Pertempuran antara raksasa [[Hiranyaksha]] dan Dewa [[Wisnu]] berlangsung sengit. Konon pertarungan ini terjadi ribuan tahun yang lalu dan memakan waktu ribuan tahun pula. Pada akhirnya, Dewa [[Wisnu]] yang menang.


Kisah mengenai Waraha Awatara selengkapnya terdapat di dalam kitab ''[[Warahapurana]]'' dan ''[[Purana|Purana-Purana]]'' lainnya.
Setelah Beliau memenangkan pertarungan, Beliau mengangkat [[bumi]] yang bulat seperti bola dengan dua taringnya yang panjang mencuat, dari lautan kosmik, dan meletakkan kembali [[bumi]] pada orbitnya. Setelah itu, Dewa [[Wisnu]] menikahi Dewi [[Pertiwi]] dalam wujud [[Awatara]] tersebut.


== Penggambaran ==
Waraha Awatara dilukiskan sebagai babihutan yang membawa [[planet]] [[bumi]] dengan kedua taringnya dan meletakkannya di atas hidung, di depan mata. Kadangkala dilukiskan sebagai manusia berkepala babihutan, dengan dua taring menyangga bola dunia, bertangan empat, masing-masing membawa: [[cakra]], terompet dari kulit kerang, teratai, dan [[gada]].


Waraha Awatara dilukiskan sebagai babi hutan yang membawa [[planet]] [[bumi]] dengan kedua taringnya dan meletakkannya di atas hidung, di depan mata. Kadangkala dilukiskan sebagai manusia berkepala babi hutan, dengan dua taring menyangga bola dunia, bertangan empat, masing-masing membawa: [[cakra]], terompet dari kulit kerang ([[sangkakala]]), [[teratai]], dan [[gada]].
Kisah mengenai Waraha Awatara selengkapnya terdapat di dalam kitab [[Waraha Purana]].


== Nama lain ==
== Nama lain ==
* Bhuwaraghan
* Bhuvaraghan
* Waraghan
* Varaghan
* Varha
* Warha
* Yagnawaraha
* YagnaVaraha
* Srīeewaraham
* SreeVaraham
* Adhiwaraha
* AdhiVaraha


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 40: Baris 42:
* {{en}} [http://vedabase.net/sb/3/18/en1 Pertempuran antara Raja Babi hutan (Waraha) dan raksasa Hiranyaksha] (vedabase.net)
* {{en}} [http://vedabase.net/sb/3/18/en1 Pertempuran antara Raja Babi hutan (Waraha) dan raksasa Hiranyaksha] (vedabase.net)



<center>
{| class=tabelcantik align="center"
|-
| align="center"| Sebelumnya:<br>'''[[Kurma (Hindu)|Kurma]]'''
| align="center"| '''[[Awatara|Dasa awatara Wisnu]]<br>Awatara ke-3
| align="center"| Berikutnya:<br>'''[[Narasinga]]'''
|}
</center>
{{Hindu Awatara}}
{{Hindu Awatara}}



Revisi per 13 Mei 2009 08.08

Waraha
Dewa Hindu
Lukisan yang menggambarkan Waraha Awatara sedang menyelamatkan bumi dari lautan kosmik
Awatara Wisnu
yang berwujud babi hutan
Ejaan Dewanagariवाराह
Nama lainBhuwaraghan; Waraghan; Warha
GolonganAwatara Wisnu
SenjataCakram dan Gada
PasanganPertiwi

Waraha (Sanskerta: वाराह; Varāha) adalah awatara (penjelmaan) ketiga dari Dewa Wisnu yang berwujud babi hutan. Awatara ini muncul pada masa Satyayuga (zaman kebenaran), dimana pada waktu itu ada seorang raksasa bernama Hiranyaksa, adik raksasa Hiranyakasipu, yang hendak menenggelamkan Pertiwi (planet bumi) ke dalam "lautan kosmik," suatu tempat antah berantah di ruang angkasa.

Melihat dunia akan mengalami kiamat, Wisnu menjelma menjadi babi hutan yang memiliki dua taring panjang mencuat dengan tujuan menopang bumi yang dijatuhkan oleh Hiranyaksa. Usaha penyelamatan yang dilakukan Waraha tidak berlangsung lancar karena dihadang oleh Hiranyaksa. Maka terjadilah pertempuran sengit antara raksasa Hiranyaksa melawan Dewa Wisnu. Konon pertarungan ini terjadi ribuan tahun yang lalu dan memakan waktu ribuan tahun pula. Pada akhirnya, Dewa Wisnu yang menang.

Setelah Beliau memenangkan pertarungan, Beliau mengangkat bumi yang bulat seperti bola dengan dua taringnya yang panjang mencuat, dari lautan kosmik, dan meletakkan kembali bumi pada orbitnya. Setelah itu, Dewa Wisnu menikahi Dewi Pertiwi dalam wujud awatara tersebut.

Kisah mengenai Waraha Awatara selengkapnya terdapat di dalam kitab Warahapurana dan Purana-Purana lainnya.

Penggambaran

Waraha Awatara dilukiskan sebagai babi hutan yang membawa planet bumi dengan kedua taringnya dan meletakkannya di atas hidung, di depan mata. Kadangkala dilukiskan sebagai manusia berkepala babi hutan, dengan dua taring menyangga bola dunia, bertangan empat, masing-masing membawa: cakra, terompet dari kulit kerang (sangkakala), teratai, dan gada.

Nama lain

  • Bhuwaraghan
  • Waraghan
  • Warha
  • Yagnawaraha
  • Srīeewaraham
  • Adhiwaraha

Lihat pula

Pranala luar


Sebelumnya:
Kurma
Dasa awatara Wisnu
Awatara ke-3
Berikutnya:
Narasinga