Lompat ke isi

Iwan Syahril: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan informasi tentang perjalanan menjadi Dirjen GTK
Revisi
Tag: Menghilangkan referensi VisualEditor
Baris 23: Baris 23:
}}
}}


'''Iwan Syahril, Ph.D.''' ({{lahirmati|[[Padang]]|26|10|1976}}) adalah seorang praktisi pendidikan yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan <ref name="kemdikbud.go.id">{{Cite web|url=https://www.kemdikbud.go.id/main/profil/iwansyahril|title=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia|website=www.kemdikbud.go.id|access-date=2020-04-11}}</ref><ref name="Adit">{{Cite news|last=Adit|first=Albertus|date=09 Mei 2021|title=Iwan Syahril Dilantik Mendikbud Jadi Dirjen GTK, Ini Rekam Jejaknya|url=https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/09/092927371/iwan-syahril-dilantik-mendikbud-jadi-dirjen-gtk-ini-rekam-jejaknya|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-02-05|editor-last=Adit|editor-first=Albertus}}</ref> membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, [[Nadiem Makarim]].
'''Iwan Syahril, Ph.D.''' ({{lahirmati|[[Padang]]|26|10|1976}}) adalah seorang praktisi pendidikan yang saat ini menjabat sebagai [https://www.antaranews.com/berita/3108189/mendikbudristek-lantik-iwan-syahril-jadi-dirjen-paudikdasmen Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUDDasmen)] membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, [[Nadiem Makarim]].


Pendidik yang lahir dari keluarga guru dari kota [[Padang]], [[Sumatra Barat]]. Ia adalah putra sulung dari pasangan Syahril Kasim dan Syafrida yang merupakan keturunan Minangkabau. Ayahnya seorang guru bahasa Inggris yang sangat populer di kota Padang pada tahun 1960an-1990an. Sedangkan ibunya adalah keturunan keluarga petani dari [[Batusangkar]]. Selain Ayahnya, banyak keluarga Iwan yang berprofesi menjadi guru, baik guru PNS maupun guru honorer, mulai dari Om, Tante, sepupu, hingga iparnya<ref name="Menjadi guru yang baik, itu saja!">{{Cite web|title=Menjadi guru yang baik, itu saja!|url=https://id.linkedin.com/pulse/menjadi-guru-yang-baik-itu-saja-iwan-syahril|website=id.linkedin.com|language=in|access-date=2021-02-05}}</ref>. Kecintaannya kepada dunia pendidikan membuatnya memilih menjadi guru dan mendalami bidang ilmu pendidikan guru<ref>{{Cite web|title=Majalah Cobra|url=http://majalahcobra.com/blog/5-pertanyaan-cobra-untuk-iwan-syahril.html|website=majalahcobra.com|access-date=2020-04-11}}</ref>. Setelah mendapatkan amanah menjadi Staf Khusus Menteri Bidang Pembelajaran dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan <ref name="Adit"/><ref name="kemdikbud.go.id2">{{Cite web|title=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia|url=https://www.kemdikbud.go.id/main/profil/iwansyahril|website=www.kemdikbud.go.id|access-date=2020-04-11}}</ref>, saat ini , Ayah dua anak ini telah dilantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, [[Nadiem Makarim]] menjadi [https://www.antaranews.com/berita/3108189/mendikbudristek-lantik-iwan-syahril-jadi-dirjen-paudikdasmen Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUDDasmen).]<ref>{{Cite web|title=PAUD Dikdasmen {{!}} Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|url=https://pauddikdasmen.kemdikbud.go.id/daftar-pejabat|website=pauddikdasmen.kemdikbud.go.id|access-date=2022-12-01}}</ref>
Pendidik yang lahir dari keluarga guru dari kota [[Padang]], [[Sumatra Barat]]. Ia adalah putra sulung dari pasangan Syahril Kasim dan Syafrida yang merupakan keturunan Minangkabau. Ayahnya seorang guru bahasa Inggris yang sangat populer di kota Padang pada tahun 1960an-1990an. Sedangkan ibunya adalah keturunan keluarga petani dari [[Batusangkar]]. Selain Ayahnya, banyak keluarga Iwan yang berprofesi menjadi guru, baik guru PNS maupun guru honorer, mulai dari Om, Tante, sepupu, hingga iparnya<ref name="Menjadi guru yang baik, itu saja!">{{Cite web|title=Menjadi guru yang baik, itu saja!|url=https://id.linkedin.com/pulse/menjadi-guru-yang-baik-itu-saja-iwan-syahril|website=id.linkedin.com|language=in|access-date=2021-02-05}}</ref>. Kecintaannya kepada dunia pendidikan membuatnya memilih menjadi guru dan mendalami bidang ilmu pendidikan guru<ref>{{Cite web|title=Majalah Cobra|url=http://majalahcobra.com/blog/5-pertanyaan-cobra-untuk-iwan-syahril.html|website=majalahcobra.com|access-date=2020-04-11}}</ref>. Setelah mendapatkan amanah menjadi Staf Khusus Menteri Bidang Pembelajaran dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan <ref name="Adit">{{Cite news|last=Adit|first=Albertus|date=09 Mei 2021|editor-last=Adit|editor-first=Albertus|title=Iwan Syahril Dilantik Mendikbud Jadi Dirjen GTK, Ini Rekam Jejaknya|url=https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/09/092927371/iwan-syahril-dilantik-mendikbud-jadi-dirjen-gtk-ini-rekam-jejaknya|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-02-05}}</ref><ref name="kemdikbud.go.id2">{{Cite web|title=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia|url=https://www.kemdikbud.go.id/main/profil/iwansyahril|website=www.kemdikbud.go.id|access-date=2020-04-11}}</ref>, saat ini , Ayah dua anak ini telah dilantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, [[Nadiem Makarim]] menjadi [https://www.antaranews.com/berita/3108189/mendikbudristek-lantik-iwan-syahril-jadi-dirjen-paudikdasmen Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUDDasmen).]<ref>{{Cite web|title=PAUD Dikdasmen {{!}} Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|url=https://pauddikdasmen.kemdikbud.go.id/daftar-pejabat|website=pauddikdasmen.kemdikbud.go.id|access-date=2022-12-01}}</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Baris 42: Baris 42:
Sebagai peneliti, Iwan memiliki pengalaman sebagai konsultan untuk Educational Testing Service (ETS) pada tahun 2016, dengan proyek penelitian terkait Teaching and Learning International Survey (TALIS) Video Study, sebuah riset berskala internasional kolaborasi antara RAND, DIPF, and ETS. Riset ini memiliki fokus pada penggunaan video-video observasi kelas, dan dibiayai oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Iwan merupakan salah satu pendiri dan peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), sebuah lembaga riset dan advokasi nonprofit yang bersifat independen yang bergerak di bidang kebijakan pendidikan di Jakarta. Iwan pernah menjadi presenter di konferensi-konferensi pendidikan terkemuka seperti American Educational Research Association (AERA) Annual Meeting, dan Comparative and International Education Society (CIES) Annual Conference. Diantara publikasi ilmiah yang pernah ditulis Iwan adalah Teacher Training and Preparation yang diterbitkan di the Encyclopedia of Education Economics<ref>{{Cite book|last=Youngs|first=Peter|last2=Syahril|first2=Iwan|date=2014|url=https://sk.sagepub.com/Reference//encyclopedia-of-education-economics-and-finance/i8625.xml|title=Encyclopedia of Education Economics & Finance|location=Thousand Oaks,|publisher=SAGE Publications, Inc.|pages=768–770}}</ref> and Finance, dan Globalization and Teacher Education, yang ditulis di International Handbook of Research on Teacher Education<ref>{{Cite book|last=Clandinin|first=D. Jean|last2=Husu|first2=Jukka|date=2017-06-14|url=https://books.google.co.id/books?id=HE8lDwAAQBAJ&pg=PT1453&dq=Iwan+Syahril+Globalization+and+Teacher+Education,+International+Handbook+of+Research+on+Teacher+Education&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjGiIO9tN_oAhWu7XMBHUmyCm4Q6AEIKDAA#v=onepage&q=Iwan%20Syahril%20Globalization%20and%20Teacher%20Education,%20International%20Handbook%20of%20Research%20on%20Teacher%20Education&f=false|title=The SAGE Handbook of Research on Teacher Education|publisher=SAGE|isbn=978-1-5264-1548-6|language=en}}</ref>.<ref name="Network" />
Sebagai peneliti, Iwan memiliki pengalaman sebagai konsultan untuk Educational Testing Service (ETS) pada tahun 2016, dengan proyek penelitian terkait Teaching and Learning International Survey (TALIS) Video Study, sebuah riset berskala internasional kolaborasi antara RAND, DIPF, and ETS. Riset ini memiliki fokus pada penggunaan video-video observasi kelas, dan dibiayai oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Iwan merupakan salah satu pendiri dan peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), sebuah lembaga riset dan advokasi nonprofit yang bersifat independen yang bergerak di bidang kebijakan pendidikan di Jakarta. Iwan pernah menjadi presenter di konferensi-konferensi pendidikan terkemuka seperti American Educational Research Association (AERA) Annual Meeting, dan Comparative and International Education Society (CIES) Annual Conference. Diantara publikasi ilmiah yang pernah ditulis Iwan adalah Teacher Training and Preparation yang diterbitkan di the Encyclopedia of Education Economics<ref>{{Cite book|last=Youngs|first=Peter|last2=Syahril|first2=Iwan|date=2014|url=https://sk.sagepub.com/Reference//encyclopedia-of-education-economics-and-finance/i8625.xml|title=Encyclopedia of Education Economics & Finance|location=Thousand Oaks,|publisher=SAGE Publications, Inc.|pages=768–770}}</ref> and Finance, dan Globalization and Teacher Education, yang ditulis di International Handbook of Research on Teacher Education<ref>{{Cite book|last=Clandinin|first=D. Jean|last2=Husu|first2=Jukka|date=2017-06-14|url=https://books.google.co.id/books?id=HE8lDwAAQBAJ&pg=PT1453&dq=Iwan+Syahril+Globalization+and+Teacher+Education,+International+Handbook+of+Research+on+Teacher+Education&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjGiIO9tN_oAhWu7XMBHUmyCm4Q6AEIKDAA#v=onepage&q=Iwan%20Syahril%20Globalization%20and%20Teacher%20Education,%20International%20Handbook%20of%20Research%20on%20Teacher%20Education&f=false|title=The SAGE Handbook of Research on Teacher Education|publisher=SAGE|isbn=978-1-5264-1548-6|language=en}}</ref>.<ref name="Network" />


Iwan adalah satu anggota dari tim yang merancang pelatihan guru kompetensi sosial dan kepribadian untuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada tahun 2017<ref>{{Cite web|last=Jakarta|first=Disdik|date=26 April 2017|title=Disdik DKI Jakarta|url=https://disdik.jakarta.go.id/index.php/berita/informasi-lainnya/822-seminar-uji-publik-pelatihan-kompetensi-kepribadian-dan-sosial|website=Uji Publik Pelatihan Kompetensi Kepribadian dan Sosial|access-date=11 April 2020}}</ref>. Pada tahun 2019, Iwan anggota tim ahli di Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM). Iwan juga pernah menjadi konsultan [[United Nations Development Programme]] (UNDP), Jakarta, merancang kurikulum SDGs Leadership Academy. Pada 8 Mei 2020, Iwan dilantik menjadi Direktor Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2020-05-08|title=Mendikbud Lantik Iwan Syahril sebagai Dirjen GTK|url=http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/read-news/mendikbud-lantik-iwan-syahril-sebagai-dirjen-gtk#:~:text=GTK%20Dikdas%20%2D%20Menteri%20Pendidikan%20dan,Tenaga%20Kependidikan%20(GTK)%20Kemendikbud.|website=PG Dikdas Kemdikbud|access-date=2021-02-05}}</ref> membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
Iwan adalah satu anggota dari tim yang merancang pelatihan guru kompetensi sosial dan kepribadian untuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada tahun 2017<ref>{{Cite web|last=Jakarta|first=Disdik|date=26 April 2017|title=Disdik DKI Jakarta|url=https://disdik.jakarta.go.id/index.php/berita/informasi-lainnya/822-seminar-uji-publik-pelatihan-kompetensi-kepribadian-dan-sosial|website=Uji Publik Pelatihan Kompetensi Kepribadian dan Sosial|access-date=11 April 2020}}</ref>. Pada tahun 2019, Iwan anggota tim ahli di Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM). Iwan juga pernah menjadi konsultan [[United Nations Development Programme]] (UNDP), Jakarta, merancang kurikulum SDGs Leadership Academy. Pada 8 Mei 2020, Iwan dilantik menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2020-05-08|title=Mendikbud Lantik Iwan Syahril sebagai Dirjen GTK|url=http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/read-news/mendikbud-lantik-iwan-syahril-sebagai-dirjen-gtk#:~:text=GTK%20Dikdas%20%2D%20Menteri%20Pendidikan%20dan,Tenaga%20Kependidikan%20(GTK)%20Kemendikbud.|website=PG Dikdas Kemdikbud|access-date=2021-02-05}}</ref> membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.


Walaupun Iwan menjalani banyak peran dalam karirnya, termasuk menjadi Dirjen GTK saat ini, identitas utamanya adalah sebagai guru.<ref name="Menjadi guru yang baik, itu saja!"/>
Walaupun Iwan menjalani banyak peran dalam karirnya, termasuk menjadi Dirjen GTK saat ini, identitas utamanya adalah sebagai guru.<ref name="Menjadi guru yang baik, itu saja!"/>

Revisi per 1 Desember 2022 22.32

Iwan Syahril
Ph.D.
Dirjen PAUDDasmeen Kemendikbudristek
Mulai menjabat
2020
Informasi pribadi
Lahir26 Oktober 1976 (umur 48)
Indonesia Padang
Kebangsaan Indonesia
Partai politikIndependen
Suami/istriXanty Dwi Putri
AlmamaterUniversitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Columbia University, Michigan State University
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Iwan Syahril, Ph.D. (lahir 26 Oktober 1976) adalah seorang praktisi pendidikan yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUDDasmen) membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Pendidik yang lahir dari keluarga guru dari kota Padang, Sumatra Barat. Ia adalah putra sulung dari pasangan Syahril Kasim dan Syafrida yang merupakan keturunan Minangkabau. Ayahnya seorang guru bahasa Inggris yang sangat populer di kota Padang pada tahun 1960an-1990an. Sedangkan ibunya adalah keturunan keluarga petani dari Batusangkar. Selain Ayahnya, banyak keluarga Iwan yang berprofesi menjadi guru, baik guru PNS maupun guru honorer, mulai dari Om, Tante, sepupu, hingga iparnya[1]. Kecintaannya kepada dunia pendidikan membuatnya memilih menjadi guru dan mendalami bidang ilmu pendidikan guru[2]. Setelah mendapatkan amanah menjadi Staf Khusus Menteri Bidang Pembelajaran dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan [3][4], saat ini , Ayah dua anak ini telah dilantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUDDasmen).[5]

Pendidikan

Iwan menempuh pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas (SMA) di Padang, Sumatra Barat. Ia menamatkan pendidikan sarjana di jurusan Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1998. Sempat mengambil program pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Indonesia, mantan dekan Fakultas Pendidikan Universitas Sampoerna itu[6] melanjutkan studi program master di Teachers College, Columbia University di New York City dan mendapatkan dua gelar, yaitu Master of Arts di bidang Pendidikan Menengah (Secondary Education, ESL/ Literacy) dan Master of Education di bidang Kurikulum dan Pengajaran (Curriculum and Teaching) [1]. Iwan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari Michigan State University dari dua program doktoral: Kebijakan Pendidikan (Education Policy) dan Pendidikan Guru (Teacher Education).[4][2] Ia juga pernah mendapat pelatihan tentang Multiple Intelligences dan Cooperative Learning dari Kagan Academy, Florida, Amerika Serikat. Selain itu Iwan adalah alumnus dari Best Practice Institute 2005, East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat.[7]

Keluarga

Iwan menikah dengan Xanty Dwi Putri, ST pada tahun 2001 dan memiliki dua anak, yaitu Shakila Aliyahputri Syahril dan Iqra Hatta Syahril.

Karier

Iwan mengajar Bahasa Inggris mulai tahun 1995 hingga tahun 2005. Ia mengawali karirnya sebagai guru honorer di pendidikan non formal dan mengajar Bahasa Inggris di berbagai lembaga pendidikan pada sebagian besar karirnya sebagai guru.[1]. Ia juga pernah menjadi guru bantu di WL McLeod Elementary School di Vanderhoof, British Columbia di Kanada sebagai bagian dari program Pertukaran Pemuda Indonesia Kanada (PPIK) pada tahun 1996. Sesudah menamatkan program pascasarjana di Teachers College, Columbia University, Iwan mendapat tawaran mengajar di Scarsdale Public Schools, New York, salah satu distrik sekolah terbaik di Amerika Serikat. Ia mengajar berbagai kelas di 5 sekolah dasar, 1 sekolah menengah pertama, dan 1 sekolah menengah atas di Scarsdale, New York.[7]

Semasa menjalani pendidikan S3 di Michigan State University, Iwan mengajar beberapa kelas pasca sarjana dan menjadi administrator di Program Pendidikan Guru Pendidikan Menengah di College of Education. Pendidikan Guru di Michigan State University merupakan pendidikan guru terbaik di Amerika Serikat yang menduduki ranking teratas selama 26 tahun berturut-turut sejak tahun 1995 berdasarkan U.S. News & World Report.[8] Rilis baru masih menempatkan program pendidikan guru Michigan State University menjadi yang terbaik untuk elementary dan secondary education.

Iwan berkarier sebagai dosen di Universitas Siswa Bangsa Internasional atau sekarang dikenal sebagai Universitas Sampoerna. Iwan juga ikut terlibat dalam beberapa program pelatihan guru yang dilakukan Putera Sampoerna Foundation di berbagai daerah di Indonesia. Iwan pernah menjabat sebagai Koordinator Ilmu-Ilmu Pendidikan, Koordinator Pusat Pembelajaran, Pengajaran dan Pengembangan Kurikulum, Direktur Penelitian Kelembagaan dan Penjaminan Mutu, dan Dekan Fakultas Pendidikan. Bersama beberapa rekan dosen di kampusnya, ia pernah menulis buku Peluang dan Tantangan Pendidikan Abad 21.[9]

Sebagai peneliti, Iwan memiliki pengalaman sebagai konsultan untuk Educational Testing Service (ETS) pada tahun 2016, dengan proyek penelitian terkait Teaching and Learning International Survey (TALIS) Video Study, sebuah riset berskala internasional kolaborasi antara RAND, DIPF, and ETS. Riset ini memiliki fokus pada penggunaan video-video observasi kelas, dan dibiayai oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Iwan merupakan salah satu pendiri dan peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), sebuah lembaga riset dan advokasi nonprofit yang bersifat independen yang bergerak di bidang kebijakan pendidikan di Jakarta. Iwan pernah menjadi presenter di konferensi-konferensi pendidikan terkemuka seperti American Educational Research Association (AERA) Annual Meeting, dan Comparative and International Education Society (CIES) Annual Conference. Diantara publikasi ilmiah yang pernah ditulis Iwan adalah Teacher Training and Preparation yang diterbitkan di the Encyclopedia of Education Economics[10] and Finance, dan Globalization and Teacher Education, yang ditulis di International Handbook of Research on Teacher Education[11].[7]

Iwan adalah satu anggota dari tim yang merancang pelatihan guru kompetensi sosial dan kepribadian untuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada tahun 2017[12]. Pada tahun 2019, Iwan anggota tim ahli di Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM). Iwan juga pernah menjadi konsultan United Nations Development Programme (UNDP), Jakarta, merancang kurikulum SDGs Leadership Academy. Pada 8 Mei 2020, Iwan dilantik menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah[13] membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

Walaupun Iwan menjalani banyak peran dalam karirnya, termasuk menjadi Dirjen GTK saat ini, identitas utamanya adalah sebagai guru.[1]

Perjalanan Dirjen GTK Kemendikbudristek

Sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Iwan Syahril aktif mengawal dan mendukung program-program strategis Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim melalui kebijakan Merdeka Belajar, terutama program-program yang berpihak dan berhubungan langsung dengan guru dan tenaga kependidikan (GTK). Iwan secara langsung turut merancang dan menginisiasi hadirnya program-program dalam rangka transformasi pendidikan di Indonesia.

Dalam perancangan program-program ini Iwan terinspirasi dan mendalami konsep dan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional. Iwan menyadari betul bahwa pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dan untuk mencapai peradaban dari sebuah bangsa yang dicita-citakan pendidikan merupakan pondasi utamanya. Hal ini selalu diungkap Iwan dalam setiap pidato-pidatonya mengenai filosofi Merdeka Belajar. Ia menyadari bahwa pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di Kemendikbudristek, khususnya di Ditjen. GTK yang dipimpinnya, bukan hanya untuk anak dapat bersekolah, hasil nilai ujian baik, dan lain-lain, tetapi untuk menjemput kebudayaan yang dicita-citakan bersama, pekerjaan untuk membentuk sebuah peradaban.[14]

Iwan juga selalu menegaskan bahwa konsep Merdeka Belajar membawa narasi besar dari inti filsafat pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara, yaitu: Perubahan! Iwan menganalogikan filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara seperti tata surya, selalu bergerak dan selalu tidak pernah berhenti dari waktu ke waktu. Untuk itulah Iwan menekankan bahwa pendidikan tidak boleh statis, ia harus terus bergerak, menjawab tuntutan zaman, dan sumbu dari pergerakan ini adalah nilai-nilai kemanusiaan.

Agar filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara ini sejalan dengan program-program pendidikan, Iwan terus mengawal visi kebijakan Merdeka Belajar, yang terus berupaya memberdayakan dan mendorong pemangku kepentingan untuk melakukan perubahan dan menjadi agen perubahan dalam memerdekakan murid dan membuat murid menjadi mandiri. Dalam visi ini, Iwan selalu menegaskan, bahwa sekolah adalah unit inovasi yang paling utama. Guru-guru yang berkomitmen tinggi dan memahami pembelajaran yang berpihak pada murid perlu didorong untuk menjadi pemimpin-pemimpin sekolah.[15]

Program-program utama Kemendikbudristek yang turut dikerjakan langsung oleh pendidik yang lahir dari keluarga guru tersebut adalah Program Organisasi Penggerak (POP), Program Guru Penggerak (PGP), Program Sekolah Penggerak (PSP), Guru Belajar dan Berbagi dan Platform Merdeka Mengajar (PMM), Perluasan Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk guru dan dosen pendidikan guru, Rekrutmen Guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

POP merupakan program pemberdayaan masyarakat secara masif melalui dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.[16] Menurut Iwan melalui Program Organisasi Penggerak, organisasi kemasyarakatan bidang pendidikan akan didukung agar lebih berdaya dalam menggerakkan perubahan yang berpusat pada siswa.[17]

Sedangkan PGP adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama pelaksanaan program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Dari hasil program ini, Guru Penggerak diharapkan pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.[18][19]

Serangkai dengan POP dan PGP, PSP adalah merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya[20]. Program ini merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).

Sedangkan Program Guru Belajar dan Berbagi adalah program yang diwujudkan untuk memulihkan ancaman putus sekolah, adaptasi dan kontekstualisasi pendidikan guru untuk mengajar pada level yang tepat (teaching at the right level), dan menyesuaikan kurikulum terhadap setiap perbedaan kebutuhan guru dalam pembelajaran[21]. Dalam peluncuran program ini, 12 Oktober 2021, Iwan mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong guru untuk saling belajar dan berbagi metode pembelajaran. Selain itu guru didorong untuk terus belajar mengembangkan metode pembelajaran.[22]

Sebagai bentuk dukungan terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka, Iwan dalam setiap pertemuan dan kunjungan dengan guru kerap mengampanyekan persoalan keterampilan literasi digital guru, utamanya perlunya peningkatan kemampuan teknis guru dalam menggunakan berbagai fitur yang ada dalam proses belajar-mengajar. Kampanye ini sekaligus bentuk dukungan dan sosialisasi Platform Merdeka Mengajar dalam rangka mengatasi krisis pembelajaran dan mengurangi kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi serta mengakibatkan hilangnya pembelajaran (learning loss).[23]

Keberpihakan Iwan terhadap kesejahteraan guru tampak dari advokasi dan koordinasi dalam mengupayakan pengusulan formasi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).[24][25] Iwan juga kerap melakukan imbauan-imbauan pada pemerintah daerah untuk tidak takut mengangkat guru honorer dan meningkatkan jumlah pengusulan formasi guru PPPK.[26]

Selain itu, untuk mendorong peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan terkait literasi dan numerasi, Iwan bersama Mendikbudristek mendorong perluasan cakupan beasiswa LPDP untuk pendidik dan tenaga kependidikan. Perluasan beasiswa ini juga merupakan bentuk komitmen Kemendikbudristek untuk mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan antar daerah. Terutama karena distribusi kualitas pendidikan yang kurang merata di sejumlah wilayah, salah satunya mencakup kompetensi pendidik. Program khusus beasiswa LPDP untuk pendidik dan tenaga kependidikan ini merupakan untuk pertama kalinya. Karena itu Iwan beserta jajarannya terus berupaya untuk melakukan sosialisasi lebih masif agar semakin banyak pendidik dan tenaga kependidikan dapat bergabung dalam program tersebut.[27]

Dalam melaksanakan tugas sebagai Dirjen GTK Iwan kerap turun langsung ke berbagai daerah bersama Mendikbudristek untuk memantau program-program strategis Kemendikbudristek terutama terkait dengan guru dan tenaga kependidikan.[28]  Iwan menjemput langsung aspirasi guru-guru di berbagai daerah sebagai bentuk kepedulian sekaligus untuk memberikan semangat pada guru-guru untuk bersama-sama berkolaborasi dalam perbaikan pendidikan di Indonesia.[29]

Kecintaannya kepada dunia pendidikan, khususnya guru, bidang ilmu pendidikan guru, dan upaya-upaya yang dilakukan Iwan untuk transformasi pendidikan Indonesia membuatnya didapuk sebagai Ketua Kelompok Kerja Pendidikan (Chair of Education Working Group - EdWG) G20 Indonesia 2022. Iwan memimpin rangkaian agenda G20 EdWG di sepanjang tahun 2022 dalam rangka menghadirkan sistem pendidikan yang berkualitas untuk semua.[30] Dalam agenda ini Iwan juga akan memimpin diskusi membahas empat agenda prioritas[31], untuk menghasilkan solusi yang tepat dalam mengatasi isu-isu pendidikan global yang sedang terjadi.[32]

Selain dipercaya sebagai Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 Indonesia, Ayah dua anak ini mendapatkan kepercayaan menjadi Steering Committee di Teacher Task Force, UNESCO. TTF merupakan aliansi independen global yang bekerja fokus pada permasalahan masalah guru. Aliansi ni didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran, memperluas pengetahuan dan mendukung negara-negara pada pertanyaan dan tema yang diangkat dalam target 4.c SDG 4.

Keteladanan Iwan dalam meningkatkan kompetensi dan dedikasi pada dunia pendidikan ini juga telah membuatnya diberikan gelar Doktor Honoris Causa bidang Humanities dari Michigan State University.[33] Gelar tersebut langsung diberikan oleh Presiden MSU, Stanley, di East Lansing Michigan. Pemberian gelar ini juga dipandang sebagai satu peristiwa yang memberi efek inspiratif pada dunia guru di Indonesia, karena keteladanan Iwan dalam memberi semangat dan mengajak guru-guru untuk terus belajar dan belajar.[34]

Gotong Royong, Transformasi, dan Pemulihan Pendidikan

Kebijakan Iwan Syahril sebagai Dirjen GTK sejalan dan saling mendukung dengan visi-misi Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam mendorong transformasi pendidikan di Indonesia. Iwan selalu mendorong praktik kerja gotong royong menuju arah pendidikan nasional, membentuk Profil Pelajar Pancasila yang tidak berkutat pada literasi dan numerasi, tapi juga memperkuat etika dan pendidikan karakter.

Dalam mendorong transformasi ini, Iwan meyakini, gotong royong adalah semangat yang harus dibawa oleh seluruh ekosistem pendidikan. Sebab pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri. Kemendikbudristek ibarat kapal yang harus digerakkan dengan tenaga super besar. Harus ada gerakan-gerakan bersama antara pemerintah, pakar, masyarakat sipil, hingga swasta yang menjadi energi untuk menggerakkan kapal besar itu.[35]

Terlebih Iwan mengawal program GTK ketika Pandemi Covid-19 melanda dunia, dimana persoalan learning loss akibat pandemi makin mempertajam krisis pembelajaran yang sudah terjadi di Indonesia sebelumnya. Untuk itulah, Iwan yang pada setiap kesempatan selalu menekankan bahwa pendidikan menjadi persoalan krusial bangsa dan harus dilakukan transformasi. Ia mendorong berbagai kebijakan dalam mencarikan solusi dan persoalan krusial pendidikan yang terjadi pada masa pandemi dan selalu memberikan semangat bahwa guru-guru Indonesia adalah memiliki kuat dan tangguh, mempunyai kekuatan dalam daya juang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meskipun pandemi berdampak dalam kehidupan mereka sendiri.[36]

Transformasi pendidikan bagi Iwan adalah kunci dalam mengatasi persoalan pendidikan di Indonesia. Iwan percaya kolaborasi, gotong royong, dan memberi semangat guru-guru untuk berdaya, saling berbagi dan belajar adalah bagian penting dalam mengatasi persoalan ini.

Referensi

  1. ^ a b c "Menjadi guru yang baik, itu saja!". id.linkedin.com (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2021-02-05. 
  2. ^ "Majalah Cobra". majalahcobra.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  3. ^ Adit, Albertus (09 Mei 2021). Adit, Albertus, ed. "Iwan Syahril Dilantik Mendikbud Jadi Dirjen GTK, Ini Rekam Jejaknya". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-02-05. 
  4. ^ a b "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan » Republik Indonesia". www.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  5. ^ "PAUD Dikdasmen | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan". pauddikdasmen.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  6. ^ Harususilo, Yohanes Enggar. Harususilo, Yohanes Enggar, ed. "Menghadirkan Kembali Matematika Bernalar di Kelas Matematika". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  7. ^ a b c Network, 0 People in; Followers, 0; Advisors, 0; Advisees, 0; Co-Authors, 0; Message, Send; Follow; Profile. "ChronicleVitae". ChronicleVitae for higher ed jobs, career tools and advice (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-11. 
  8. ^ "25 years, and still No. 1! – News". edwp.educ.msu.edu. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  9. ^ Johanna, Rosalina, dkk (2012). Peluang dan Tantangan Pendidikan Abad 21. Jakarta: STKIP Kebangkitan Nasional-Sampoerna School of Education. hlm. 113. ISBN 9786021831908. 
  10. ^ Youngs, Peter; Syahril, Iwan (2014). Encyclopedia of Education Economics & Finance. Thousand Oaks,: SAGE Publications, Inc. hlm. 768–770. 
  11. ^ Clandinin, D. Jean; Husu, Jukka (2017-06-14). The SAGE Handbook of Research on Teacher Education (dalam bahasa Inggris). SAGE. ISBN 978-1-5264-1548-6. 
  12. ^ Jakarta, Disdik (26 April 2017). "Disdik DKI Jakarta". Uji Publik Pelatihan Kompetensi Kepribadian dan Sosial. Diakses tanggal 11 April 2020. 
  13. ^ "Mendikbud Lantik Iwan Syahril sebagai Dirjen GTK". PG Dikdas Kemdikbud. 2020-05-08. Diakses tanggal 2021-02-05. 
  14. ^ "Mengenal Sosok Ki Hadjar Dewantara". gtk.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  15. ^ "Transformasi Guru dan Pemimpin Sekolah". gtk.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  16. ^ Media, Kompas Cyber (2020-07-27). "Mengenal Organisasi Penggerak, Program Menteri Nadiem yang Tuai Polemik Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  17. ^ Group, Gatra Media. "Kemendikbud Terbitkan Evaluasi Program Organisasi Penggerak | Milenial". www.gatra.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  18. ^ Media, Kompas Cyber (2022-03-11). "Mendikbud Nadiem: Guru Penggerak Diprioritaskan Jadi Kepala Sekolah Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  19. ^ "Kata Mas Menteri dan Mas Dirjen tentang Program Guru Penggerak". gtk.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  20. ^ Tempo (2021-09-08). "Akselerasi Program Sekolah Penggerak". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-01. 
  21. ^ BeritaSatu.com (2021-10-14). "Kemendikbudristek Luncurkan Guru Belajar dan Berbagi Seri Merdeka Belajar". beritasatu.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  22. ^ BeritaSatu.com (2021-10-14). "Kemendikbudristek Luncurkan Guru Belajar dan Berbagi Seri Merdeka Belajar". beritasatu.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  23. ^ Media, Kompas Cyber (2022-04-25). "62.955 Sekolah Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  24. ^ "ITJEN KEMENDIKBUDRISTEK". INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDIKBUDRISTEK. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  25. ^ Aisyah, Novia. "Butuh 758.018 Formasi Guru, Kemendikbud Rencanakan Ini untuk PPPK Tahap III". detikedu. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  26. ^ "JPNN". www.jpnn.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  27. ^ "Beasiswa LPDP Makin Inklusif, Ini Testimoni Pemangku Kepentingan dan Penerima Manfaat". Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (dalam bahasa Inggris). 2021-04-24. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  28. ^ Media, Kompas Cyber (2022-03-11). "Mendikbud Nadiem: Guru Penggerak Diprioritaskan Jadi Kepala Sekolah Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  29. ^ Media, Kompas Cyber (2021-11-25). "Hari Guru Nasional 2021: Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  30. ^ Mediatama, Grahanusa (2022-03-16). "Hadirkan Pendidikan Berkualitas, Indonesia Pimpin G20 Education Working Group 2022". kontan.co.id. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  31. ^ "G20 Indonesia 2022 | Kemendikbudristek Fokus Empat Agenda Prioritas dalam G20". indonesia.go.id. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  32. ^ "Harapan Indonesia Melalui Agenda Pertemuan Pertama G20 Education Working Group 2022". Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (dalam bahasa Inggris). 2022-03-16. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  33. ^ "Dirjen GTK Teladan Bagi Guru". Koran Sinar Pagi Juara. 2021-12-14. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  34. ^ "Dirjen GTK Teladan Bagi Guru". Koran Sinar Pagi Juara. 2021-12-14. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  35. ^ SYAHRIL, IWAN (2021-12-20). "Antitesis Pendidikan". kompas.id. Diakses tanggal 2022-12-01. 
  36. ^ developer, mediaindonesia com (2020-11-25). "Indonesia Miliki Guru yang Tangguh". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2022-12-01.