Lompat ke isi

Mesoderm: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Bersih-bersih (via JWB)
Baris 4: Baris 4:


== Pendahuluan ==
== Pendahuluan ==
Saat terjadi fase pembuahan atau [[fertilisasi]] yang ditandai dengan bertemunya sel [[gamet]] atau sel kelamin jantan dan betina, maka akan dihasilkan satu sel yang disebut [[zigot]].<ref name="Wijaya et al."/> Sel zigot ini akan mengalami pembelahan menjadi 2 sel, hingga 32 sel.<ref name="Wijaya et al."/> Kemudian sel akan mencapai fase [[gastrulasi]] dimana sejumlah sel yang dihasilkan dari tahap pembelahan terus membelah dan bergerak menata dirinya menjadi lapisan-lapisan dan kumpulan yang berbeda.<ref name="Wijaya et al."/> Pada fase ini terbentuk lapisan sesuai jenis hewannya.<ref name="Wijaya et al."/> Jika [[hewan]] bersifat [[tripoblastik]] maka akan tersusun atas 3 lapisan, yaitu [[ektoderm]], mesoderm, dan [[endoderm]].<ref name="Wijaya et al."/> Jika hewan bersifat [[dipoblastik]] maka akan tersusun atas 2 lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm.<ref name="Wijaya et al."/> Lapisan mesoderm ini yang akan membentuk [[struktur]] [[organ]] penyusun bentuk tubuh atau struktur berongga seperti [[tulang belakang]], [[rongga perut]], dan [[rongga dada]].<ref name="Wijaya et al.">Wijaya A, Suryatin B, Salirawati D. 2006. ''IPA Terpadu SMP/MTs Kls VIII''. Jakarta: Grasindo.</ref>
Saat terjadi fase pembuahan atau [[fertilisasi]] yang ditandai dengan bertemunya sel [[gamet]] atau sel kelamin jantan dan betina, maka akan dihasilkan satu sel yang disebut [[zigot]].<ref name="Wijaya et al."/> Sel zigot ini akan mengalami pembelahan menjadi 2 sel, hingga 32 sel.<ref name="Wijaya et al."/> Kemudian sel akan mencapai fase [[gastrulasi]] di mana sejumlah sel yang dihasilkan dari tahap pembelahan terus membelah dan bergerak menata dirinya menjadi lapisan-lapisan dan kumpulan yang berbeda.<ref name="Wijaya et al."/> Pada fase ini terbentuk lapisan sesuai jenis hewannya.<ref name="Wijaya et al."/> Jika [[hewan]] bersifat [[tripoblastik]] maka akan tersusun atas 3 lapisan, yaitu [[ektoderm]], mesoderm, dan [[endoderm]].<ref name="Wijaya et al."/> Jika hewan bersifat [[dipoblastik]] maka akan tersusun atas 2 lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm.<ref name="Wijaya et al."/> Lapisan mesoderm ini yang akan membentuk [[struktur]] [[organ]] penyusun bentuk tubuh atau struktur berongga seperti [[tulang belakang]], [[rongga perut]], dan [[rongga dada]].<ref name="Wijaya et al.">Wijaya A, Suryatin B, Salirawati D. 2006. ''IPA Terpadu SMP/MTs Kls VIII''. Jakarta: Grasindo.</ref>


== Faktor ==
== Faktor ==

Revisi per 3 Desember 2022 06.17

Jaringan-jaringan tubuh yang dihasilkan dari jaringan mesoderm.

Mesoderm adalah sel-sel yang berada pada lapisan tengah saat fase embrionik dalam perkembangan makhluk hidup.[1]

Pendahuluan

Saat terjadi fase pembuahan atau fertilisasi yang ditandai dengan bertemunya sel gamet atau sel kelamin jantan dan betina, maka akan dihasilkan satu sel yang disebut zigot.[1] Sel zigot ini akan mengalami pembelahan menjadi 2 sel, hingga 32 sel.[1] Kemudian sel akan mencapai fase gastrulasi di mana sejumlah sel yang dihasilkan dari tahap pembelahan terus membelah dan bergerak menata dirinya menjadi lapisan-lapisan dan kumpulan yang berbeda.[1] Pada fase ini terbentuk lapisan sesuai jenis hewannya.[1] Jika hewan bersifat tripoblastik maka akan tersusun atas 3 lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.[1] Jika hewan bersifat dipoblastik maka akan tersusun atas 2 lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm.[1] Lapisan mesoderm ini yang akan membentuk struktur organ penyusun bentuk tubuh atau struktur berongga seperti tulang belakang, rongga perut, dan rongga dada.[1]

Faktor

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan jaringan mesoderm, salah satunya adalah faktor parakrin.[2] Yang termasuk dalam faktor parakrin adalah hormon dan protein sinyal lainnya.[2] Contoh faktor parakrin yang paling penting adalah famili-FGF (Fibroblast Growth Factor).[2] Faktor ini berguna untuk menginduksi jaringan mesoderm sehingga dapat berdiferensiasi.[2]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h Wijaya A, Suryatin B, Salirawati D. 2006. IPA Terpadu SMP/MTs Kls VIII. Jakarta: Grasindo.
  2. ^ a b c d Rohen JW, Lütjen-Drecoll E. 2003. Embriologi Fungsional Perkembangan Sistem Fungsi Organ Manusia. Jakarta: EGC.