Lompat ke isi

Semende: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Deni Yuniardi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Deni Yuniardi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Semende adalah nama Suku yang berasal dari aderah Sumatera Selatan, yang tersebar di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumatera selatan, Bengkulu, dan lampung). Suku ini adalah penutur bahasa Melayu dialek e pepet yang disebut bahasa Semende. Adat istiadat Semende diambil dari Alqur'an dan hadits serta tradisi yang berkembang di masyarakat. Suku Semende berkerabat dengan suku-suku lainnya di daerah uluan, seperti Besemah, Gumay, Penjalang, Semidang, dan lainnya.
Semende adalah nama Suku yang berasal dari daerah Sumatera Selatan. Populasi Suku Semende tersebar di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumatera selatan, Bengkulu, dan lampung). Suku ini adalah penutur bahasa Melayu dialek e pepet yang disebut bahasa Semende. Adat istiadat Semende diambil dari Alqur'an dan hadits serta tradisi yang berkembang di masyarakat. Suku Semende berkerabat dengan suku-suku lainnya di daerah uluan, seperti Besemah, Gumay, Penjalang, Semidang, dan lainnya.


Tokoh-tokoh pendiri adat semende salah satunya adalah [[Syekh Nurqodim Al Baharuddin Perdipe|Syekh Nurqodim Al Baharuddin]] di Perdipe, Pagaralam sekitar Abadd Ke-16-Abad ke-17 M.
Tokoh-tokoh pendiri adat semende salah satunya adalah [[Syekh Nurqodim Al Baharuddin Perdipe|Syekh Nurqodim Al Baharuddin]] di Perdipe, Pagaralam sekitar Abadd Ke-16-Abad ke-17 M.


== Sejarah Suku Semende ==
Semende adalah nama Kute/Wilayah pusat pemukiman yang memiliki struktur pemerintahan sekitar antara abad ke-13. Keberadaan Kute Semende diketahui berdasarkan Sumber Sejarah berupa catatan pada Kaghas berhuruf Surat Ulu (aksara Ulu) yang ditemukan di Muara Danau.


Perkembangan berikutnya, di Abad ke-16 hingga abad ke-17 M, Syekh Nurqodim bersama para pemimpin Sumbay di wilayah Uluan mendirikan Pemerintahan Demokrasi Pertama di Nusantara dengan nama '''Lampik Empat Merdike Due di Djagat Besemah Libagh Semende Panjang.'''


'''Semende saat ini juga menjadi nama''' daerah yang berada di [[kabupaten Muara Enim]], [[Provinsi]] [[Sumatra Selatan]], [[Indonesia]]
'''Semende saat ini juga menjadi nama''' daerah yang berada di [[kabupaten Muara Enim]], [[Provinsi]] [[Sumatra Selatan]], [[Indonesia]]

Revisi per 4 Desember 2022 10.33

Semende adalah nama Suku yang berasal dari daerah Sumatera Selatan. Populasi Suku Semende tersebar di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumatera selatan, Bengkulu, dan lampung). Suku ini adalah penutur bahasa Melayu dialek e pepet yang disebut bahasa Semende. Adat istiadat Semende diambil dari Alqur'an dan hadits serta tradisi yang berkembang di masyarakat. Suku Semende berkerabat dengan suku-suku lainnya di daerah uluan, seperti Besemah, Gumay, Penjalang, Semidang, dan lainnya.

Tokoh-tokoh pendiri adat semende salah satunya adalah Syekh Nurqodim Al Baharuddin di Perdipe, Pagaralam sekitar Abadd Ke-16-Abad ke-17 M.

Sejarah Suku Semende

Semende adalah nama Kute/Wilayah pusat pemukiman yang memiliki struktur pemerintahan sekitar antara abad ke-13. Keberadaan Kute Semende diketahui berdasarkan Sumber Sejarah berupa catatan pada Kaghas berhuruf Surat Ulu (aksara Ulu) yang ditemukan di Muara Danau.

Perkembangan berikutnya, di Abad ke-16 hingga abad ke-17 M, Syekh Nurqodim bersama para pemimpin Sumbay di wilayah Uluan mendirikan Pemerintahan Demokrasi Pertama di Nusantara dengan nama Lampik Empat Merdike Due di Djagat Besemah Libagh Semende Panjang.

Semende saat ini juga menjadi nama daerah yang berada di kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia . Semende terbagi menjadi 3 kecamatan yaitu:

Semende merupakan daerah dataran tinggi dan dilalui perbukitan Bukit Barisan.

Referensi