Lompat ke isi

Diplomasi besi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alindunisy (bicara | kontrib)
Membuat halaman berjudul "Diplomasi Besi"
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Alindunisy (bicara | kontrib)
menambah kategori
Baris 1: Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
{{Sedang ditulis}}


Diplomasi Besi (dalam bahasa Ukraina: залізна дипломатія, romanisasi: ''zalizna dyplomatiia)'' adalah upaya para pemimpin dan diplomat dari beberapa negara dunia untuk memasuki wilayah Ukraina dengan menggunakan kereta api selama krisis Rusia-Ukraina berlangsung.
Diplomasi Besi (dalam bahasa Ukraina: залізна дипломатія, romanisasi: ''zalizna dyplomatiia)'' adalah upaya para pemimpin dan diplomat dari beberapa negara dunia untuk memasuki wilayah Ukraina dengan menggunakan kereta api selama krisis Rusia-Ukraina berlangsung. Istilah ini dicetuskan oleh kepala Kepala Kereta Api Ukraina Oleksandr Kamyshin karena ia melihat begitu banyak diplomat dan pemimpin negara menggunakan sarana kereta api menuju kota [[Kyiv]].<ref>{{Cite web|date=2022-4-25|title=Russia Announces Expulsion of 40 German Diplomats in Tit-for-tat Move|url=https://archive.ph/20220425205611/https://www.dw.com/en/russia-announces-expulsion-of-40-german-diplomats-in-tit-for-tat-move-live-updates/a-61577651|website=DW|access-date=2022-12-8}}</ref> Kereta api dipilih sebagai transportasi utama karena fasilitas penerbangan Kyiv lumpuh selama krisis berlangsung. Kereta api juga dipilih karena dianggap lebih aman oleh para perwakilan negara tersebut. Pada mulanya, pemerintah Polandia menawarkan para utusan yang hendak berangkat ke Kyiv menggunakan jet militer mereka namun tawaran ini ditolak karena khawatir akan dipahami oleh Rusia sebagai tindakan ofensif.

== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Diplomasi]]
[[Kategori:Ukraina]]

Revisi per 8 Desember 2022 07.11

Diplomasi Besi (dalam bahasa Ukraina: залізна дипломатія, romanisasi: zalizna dyplomatiia) adalah upaya para pemimpin dan diplomat dari beberapa negara dunia untuk memasuki wilayah Ukraina dengan menggunakan kereta api selama krisis Rusia-Ukraina berlangsung. Istilah ini dicetuskan oleh kepala Kepala Kereta Api Ukraina Oleksandr Kamyshin karena ia melihat begitu banyak diplomat dan pemimpin negara menggunakan sarana kereta api menuju kota Kyiv.[1] Kereta api dipilih sebagai transportasi utama karena fasilitas penerbangan Kyiv lumpuh selama krisis berlangsung. Kereta api juga dipilih karena dianggap lebih aman oleh para perwakilan negara tersebut. Pada mulanya, pemerintah Polandia menawarkan para utusan yang hendak berangkat ke Kyiv menggunakan jet militer mereka namun tawaran ini ditolak karena khawatir akan dipahami oleh Rusia sebagai tindakan ofensif.

Referensi

  1. ^ "Russia Announces Expulsion of 40 German Diplomats in Tit-for-tat Move". DW. 2022-4-25. Diakses tanggal 2022-12-8.