Lompat ke isi

Titik ekuivalen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NonaSenjaa (bicara | kontrib)
Fitur saranan gambar: 1 gambar ditambahkan.
k Pranala luar: clean up
 
Baris 18: Baris 18:
* [http://www.tahosa.us/Equiligraph/Equiligraph/Equiligraph_Basics.html Graphical method to solve acid-base problems, including titrations]
* [http://www.tahosa.us/Equiligraph/Equiligraph/Equiligraph_Basics.html Graphical method to solve acid-base problems, including titrations]
* [http://www.tahosa.us/Equiligraph/Equiligraph/Titration_App.html Graphic and numerical solver for acid-base problems -Software Program for phone and tablets]
* [http://www.tahosa.us/Equiligraph/Equiligraph/Titration_App.html Graphic and numerical solver for acid-base problems -Software Program for phone and tablets]
{{kimia-stub}}


[[Kategori:Titrasi]]
[[Kategori:Titrasi]]


{{kimia-stub}}

Revisi terkini sejak 15 Desember 2022 06.27

Titik ekivalen tercapai ditandai pada garis merah

Titik ekuivalen atau titik stoikiometri suatu reaksi kimia adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama telah bercampur. Dalam kata lain, mol asam sama dengan mol basa dalam persamaan kimianya; rasionya sendiri tidak harus 1:1, tetapi rasio keduanya harus sama di dalam persamaan tersebut. Titik ekuivalen dapat dicari dengan menggunakan indikator seperti fenolftalein atau metil jingga.

Sementara itu, "titik akhir titrasi" mengacu kepada titik ketika indikatornya mengubah warna larutan pada saat titrasi.

Metode untuk menentukan titik ekuivalen

[sunting | sunting sumber]

Terdapat beberapa metode untuk menentukan titik ekuivalen, seperti:

Indikator pH
substansi yang mengubah warna larutan setelah terjadinya perubahan kimia. Indikator asam-basa (seperti fenolftalein) akan berubah warnanya tergantung pada pHnya. Indikator redoks juga sering kali digunakan. Cara menggunakannya adalah dengan menjatuhkan setetes larutan indikator ke dalam larutan yang akan dititrasi; saat warnanya berubah, titik akhir telah tercapai, dan di sini titik ekuivalennya dapat diperkirakan.
Konduktan
konduktivitas larutan bergantung pada ion yang terkandung di dalamnya. Selama titrasi, konduktivitas sering kali berubah (contohnya, selama titrasi asam-basa, ion H3O+ dan OH bereaksi untuk membentuk H2O yang netral, yang mengubah konduktivitas larutan).
Endapan
berlaku untuk reaksi yang menghasilkan endapan saat titrasi. Contohnya adalah reaksi antara Ag+ dan Cl yang membentuk garam AgCl yang tidak dapat larut. Namun, hal ini malah menyulitkan penentuan titik akhir, sehingga titrasi endapan perlu dilakukan..
Kaloriometer titrasi isotermal
kalorimeter titrasi isotermal menggunakan panas yang dihasilkan atau dikonsumsi oleh reaksi untuk menentukan titik ekuivalennya.
Titrimetri termometrik
metode ini menentukan titik ekuivalen dari tingkat perubahan suhu
Spektroskopi
metode yang menggunakan penyerapan cahaya oleh larutan selama titrasi apabila spektrum reaktan, titran dan produknya diketahui.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]