Lompat ke isi

Aksesibilitas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tsuganda (bicara | kontrib)
Mahallism (bicara | kontrib)
Mengubah redaksi dan menambahkan referensi.
 
Baris 1: Baris 1:
'''Aksesibilitas''' (atau '''keteraksesan, ketercapaian''') adalah derajat kemudahan dicapai oleh [[orang]], terhadap suatu objek, pelayanan ataupun [[lingkungan]]. Dalam pengertian yang lain bahwa aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesibilitas meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalammelakukan perpindahan antar tempat-tempat atau kawasan.<ref>Muta'ali,Lutfi.(2015).Teknik Analisis Ragional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang, Dan Lingkungan.Yograkarta:Badan perbit Fakultas Gegrafi (BPFG) Universitas Gajah Mada</ref> Kemudahan akses tersebut diimplementasikan pada bangunan gedung, lingkungan dan [[fasilitas]] umum lainnya. Aksesibilitas juga difokuskan pada kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk menggunakan fasilitas seperti pengguna [[kursi roda]] harus bisa berjalan dengan mudah di [[trotoar]] ataupun naik keatas [[angkutan umum]].
'''Aksesibilitas''' (atau '''keteraksesan, ketercapaian''') adalah derajat kemudahan dicapai oleh [[orang]], terhadap suatu objek, pelayanan ataupun [[lingkungan]]. Dalam pengertian yang lain bahwa aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesibilitas meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antar tempat-tempat atau kawasan.<ref>Muta'ali,Lutfi.(2015).Teknik Analisis Ragional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang, Dan Lingkungan.Yograkarta:Badan perbit Fakultas Gegrafi (BPFG) Universitas Gajah Mada</ref> Kemudahan akses tersebut diimplementasikan pada bangunan gedung, lingkungan dan [[fasilitas]] umum lainnya. Aksesibilitas juga difokuskan pada kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk menggunakan fasilitas seperti pengguna [[kursi roda]] harus bisa berjalan dengan mudah di [[trotoar]] ataupun naik keatas [[angkutan umum]].


== Penyandang disabilitas ==
== Penyandang disabilitas ==


Penyandang disabilitas baik yang menggunakan kursi roda ataupun yang buta harus bisa menggunakan semua fasilitas umum, seperti tulisan braile untuk menjelaskan fasilitas umum seperti di [[lift]], stasiun, trotoar bagi pejalan kaki yang buta dengan menggunakan ubin dengan bentuk tertentu yang dapat dirasakan bila diinjak. Demikian pula bagi pengguna kursi roda yang harus bisa berjalan di trotoar, naik dan turun ke angkutan umum dan memasuki kantor-kantor pelayanan umum tanpa dibantu.
Penyandang disabilitas, baik pengguna kursi roda maupun penyandang disabilitas netra, harus bisa menggunakan semua fasilitas umum seperti tulisan braille untuk menjelaskan fasilitas umum seperti di [[lift]], stasiun, dan trotoar bagi pejalan kaki yang menggunakan ubin pemandu (guiding block).<ref>{{Cite journal|last=Thohari|first=Slamet|date=2014|title=Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang|url=https://ijds.ub.ac.id/index.php/ijds/article/view/38|journal=Indonesian Journal of Disability Studies|volume=1|issue=1|pages=27-37}}</ref> Demikian pula bagi pengguna kursi roda yang harus bisa bermobilitas di trotoar, naik dan turun ke angkutan umum, dan memasuki kantor-kantor pelayanan umum dengan atau tanpa dibantu.


== Transportasi ==
== Transportasi ==

Revisi terkini sejak 15 Desember 2022 14.42

Aksesibilitas (atau keteraksesan, ketercapaian) adalah derajat kemudahan dicapai oleh orang, terhadap suatu objek, pelayanan ataupun lingkungan. Dalam pengertian yang lain bahwa aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesibilitas meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antar tempat-tempat atau kawasan.[1] Kemudahan akses tersebut diimplementasikan pada bangunan gedung, lingkungan dan fasilitas umum lainnya. Aksesibilitas juga difokuskan pada kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk menggunakan fasilitas seperti pengguna kursi roda harus bisa berjalan dengan mudah di trotoar ataupun naik keatas angkutan umum.

Penyandang disabilitas

[sunting | sunting sumber]

Penyandang disabilitas, baik pengguna kursi roda maupun penyandang disabilitas netra, harus bisa menggunakan semua fasilitas umum seperti tulisan braille untuk menjelaskan fasilitas umum seperti di lift, stasiun, dan trotoar bagi pejalan kaki yang menggunakan ubin pemandu (guiding block).[2] Demikian pula bagi pengguna kursi roda yang harus bisa bermobilitas di trotoar, naik dan turun ke angkutan umum, dan memasuki kantor-kantor pelayanan umum dengan atau tanpa dibantu.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]
Aksesibilitas menuju bus di kota Curitiba, Brasil

Di bidang transportasi, aksesibilitas adalah kemudahan mencapai suatu tujuan, dengan tersedianya berbagai rute alternatif menuju satu tempat.

Ukuran yang biasa digunakan dalam analisis lalu lintas i adalah

Dimana:

  • = indeks zona asal
  • = indeks zona tujuan
  • = fungsi biaya perjalanan

Model aksesibilitas tersebut bisa dibuat untuk pengguna kendaraan pribadi maupun pengguna kendaraan umum. Secara lebih mudah akssesibilitas bisa dihitung atas dasar panjang jalan per kilometer persegi, semakin panjang berarti semakin tinggi aksesibilitasnya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Muta'ali,Lutfi.(2015).Teknik Analisis Ragional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang, Dan Lingkungan.Yograkarta:Badan perbit Fakultas Gegrafi (BPFG) Universitas Gajah Mada
  2. ^ Thohari, Slamet (2014). "Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang". Indonesian Journal of Disability Studies. 1 (1): 27–37. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]