Lompat ke isi

Abdoel Rivai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:
Abdoel Rivai lulus dari STOVIA pada tahun 1910, kemudian melanjutkan pendidikan ke [[Belanda]] sambil membantu berbagai surat kabar di Indonesia. Ia juga membantu di Bintang Hinen West dan Alegemeen Handelsblad di [[Amsterdam]]. Sewaktu mengadakan perjalanan ke berbagai negara di [[Eropa]] dan [[Amerika]], ia mengirimkan karangannya ke berbagai surat kabar di Indonesia.
Abdoel Rivai lulus dari STOVIA pada tahun 1910, kemudian melanjutkan pendidikan ke [[Belanda]] sambil membantu berbagai surat kabar di Indonesia. Ia juga membantu di Bintang Hinen West dan Alegemeen Handelsblad di [[Amsterdam]]. Sewaktu mengadakan perjalanan ke berbagai negara di [[Eropa]] dan [[Amerika]], ia mengirimkan karangannya ke berbagai surat kabar di Indonesia.


Pada tahun 1918, ia diangkat sebagai anggota [[Volkraad]] (Dewan Rakyat). Ia kemudian menetap di Jakarta, sebagai pembantu utama surat kabar Bintang Timur. Sementara itu surat kabar Pewarta Deli, [[Medan]] menyebutnya Sebagai "Bapak dalam golongan Jurnalistik".
Pada tahun 1918, ia diangkat sebagai anggota [[Volksraad]] (Dewan Rakyat). Ia kemudian menetap di Jakarta, sebagai pembantu utama surat kabar Bintang Timur. Sementara itu surat kabar Pewarta Deli, [[Medan]] menyebutnya Sebagai "Bapak dalam golongan Jurnalistik".


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 18 Mei 2009 00.36

Abdoel Rivai (Palembayan 1887 - Bandung 16 Oktober 1937) adalah dokter dan wartawan Indonesia. Ia dianugerahi gelar sebagai Perintis Pers Indonesia pada tahun 1974 oleh Pemerintah Indonesia.

Kehidupan

Abdoel Rivai lulus dari STOVIA pada tahun 1910, kemudian melanjutkan pendidikan ke Belanda sambil membantu berbagai surat kabar di Indonesia. Ia juga membantu di Bintang Hinen West dan Alegemeen Handelsblad di Amsterdam. Sewaktu mengadakan perjalanan ke berbagai negara di Eropa dan Amerika, ia mengirimkan karangannya ke berbagai surat kabar di Indonesia.

Pada tahun 1918, ia diangkat sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat). Ia kemudian menetap di Jakarta, sebagai pembantu utama surat kabar Bintang Timur. Sementara itu surat kabar Pewarta Deli, Medan menyebutnya Sebagai "Bapak dalam golongan Jurnalistik".

Pranala luar