Lompat ke isi

Latto-latto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Katto-Katto''' (atau juga disebut '''Latto-Latto''' atau '''Etek-Etek''') (Inggris: ''clackers'') adalah sebuah mainan tradisional berupa dua buah bola plastik berbobot padat yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah. Mainan ini dimainkan dengan cara diayun baik secara lambat maupun secara cepat hingga saling berbenturan dan menghasilkan bunyi khas. Permainan ini berasal dari Amerika Serikat yang disebut ''Clackers Balls T...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 16 Desember 2022 09.56

Katto-Katto (atau juga disebut Latto-Latto atau Etek-Etek) (Inggris: clackers) adalah sebuah mainan tradisional berupa dua buah bola plastik berbobot padat yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah. Mainan ini dimainkan dengan cara diayun baik secara lambat maupun secara cepat hingga saling berbenturan dan menghasilkan bunyi khas. Permainan ini berasal dari Amerika Serikat yang disebut Clackers Balls Toys dan ada sejak era 1960-an, dan kemudian kian populer pada 1970-an.[1]

Sejarah

Katto-Katto atau Latto-Latto merupakan permainan yang asalnya dari Amerika Serikat. Permainan ini mulai muncul pada era 60-an hingga makin populer pada awal 70-an. Saat itu orang-orang menyebutnya mulai dari clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, dan clankers, penamaan ini kebanyakan berdasarkan dengan merek dan nama yang telah diberikan oleh pabrik pembuatnya masing-masing. Di Indonesia, kebanyakan nama permainan ini hanyalah proses asimilasi dan penamaan dari warga lokal di berbagai daerah. Katto-Katto ini muncul setelah puluhan tahun silam pernah populer di Sulsel. Bagi anak kelahiran 90-an pasti pernah memainkan mainan ini.

Fenomena

Meski sempat hilang atau redup permainan Katto-Katto atau Latto-Latto ramai kembali dimainkan oleh semua kalangan baik anak-anak hingga remaja diberbagai daerah belakangan ini.

Dua bulan terakhir ini, Katto-Katto menjadi permainan yang digandrungi bukan hanya anak-anak. Tapi juga orang dewasa dan orang tua. Fenomena ini tidak hanya marak di wilayah Pulau Sulawesi, tetapi juga di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan.

Di Sulawesi Selatan, setiap hari suara bising dari Katto-Katto terdengar di mana-mana. Bahkan fenomena Latto-Latto ini pun marak dilombakan, seperti di Bulukumba, Palopo, Soppeng, Sinjai, Makassar. Mainan ini dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional ataupun di toko mainan di berbagai wilayah Sulsel.

Ragam nama

Permainan ini memiliki banyak sekali nama tergantung daerah masing-masing. Di Amerika Serikat, permainan ini dinamai Clackers Balls Toys, Britania Raya menyebutnya Clackers Knockers, Kanada menyebutnya Click Clacks, Brasil mengenalnya Bolas, dan Mesir menyebutnya Sisi' .

Sejumlah daerah di Indonesia memiliki istilah berbeda untuk menyebut Katto-Katto berdasarkan toponimi bunyi taktok-taktok dan berciri khas kata reduplikasi. Masyarakat Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara menyebutnya Katto-Katto (oleh suku Makassar) atau Latto-Latto (oleh suku Bugis). Masyarakat daerah Jawa menamainya Etek-Etek atau Tak-Tik-Tok, Sulawesi Tengah dan Maluku menyebutnya Tok-Tok, Sulawesi Utara menyebutnya Toki-Toki, sedangkan di Luwuk, Sulawesi Tengah disebut Nok-Nok. Nama Makatto-Katto atau Mallatto-Latto juga dikenal masyarakat Sulawesi Selatan. Tambahan ma- pada nama tersebut merupakan prefiks baik dalam bahasa Makassar maupun dalam bahasa Bugis yang bermakna melakukan/memainkan.

Cara memainkan

Meski terlihat sepele cara memainkannya, permainan Katto-Katto tidak boleh ragu-ragu dalam mengayunkannya serta membutuhkan konsentrasi, teknik, dan kesabaran. Permainan ini memiliki risiko tangan atau jari dapat menjadi memar jika tak piawai memainkannya. Cara:

  1. Masukkan jari tengah tangan kanan pada cincin Katto-Katto.
  2. Lalu ukur sama panjang.
  3. Seimbangkan dua buah bola Katto-Katto.
  4. Ayunkan ke atas dan ke bawah secara perlahan hingga saling berbenturan menghasilkan bunyi.
  5. Mainkan dengan tempo hingga menjadi cepat atau lambat.

Efek negatif

Tidak sedikit dari permainan Katto-Katto menimbulkan efek negatif. Permainan ini dapat memberikan sisi buruk dan bahaya, terutama bagi penggunanya jika tidak mahir memainkannya, akan mengalami kesalahan yang akan mengakibatkan cedera atau memar di sekujur pergelangan tangan. Suaranya juga menimbulkan kebisingan apalagi jika dimainkan bersama-sama.

Pada 1970-an di Amerika Serikat, permainan ini sempat dilarang untuk dimainkan oleh pejabat sekolah New Bedford Amerika Serikat karena berbahaya. Bahkan salah satu portal ternama di Amerika Serikat menerbitkan tulisan tentang fenomena Clackers di kalangan anak Amerika Serikat. Pengguna terkadang membanting Clackers begitu keras hingga pecah, membuat pecahan plastik beterbangan, seperti pecahan peluru ke segala arah. Saat itu banyak set Clackers asli terbuat dari kaca temper dua inci, membuatnya lebih rentan pecah, sehingga beralih ke plastik akrilik. Di Amerika Serikat, mainan ini dihentikan oleh Food and Drug Administration (FDA) yang kira-kira semacam Badan POM (Pengawas Obat-obatan dan Makanan). Bahkan Departemen Sekolah New Bedford mengetuk palu untuk menghentikannya.

Kontroversi

Terlibat kontroversi politik di Mesir

Terlepas dari berbagai hal menarik dari permainan ini, sayangnya untuk anak-anak yang memainkan Clackers di Mesir sekitar tahun 2017 harus merasakan campur tangan isu politik yang bahkan menyebabkan pelarangan. Hal ini bermula ketika para warga setempat sering menyebut permainan tersebut dengan "Sisi's balls" atau "Bolanya Sisi", kata ini mengacu pada buah zakar milik Presiden Mesir saat itu Abdel Fattah el-Sisi. Tentu saja, begitu "Sisi's balls" menjadi populer, polisi mulai menangkap penjual dan menyita ribuan pasang mainan tersebut hanya untuk beberapa alasan aneh, yaitu mereka dianggap menyinggung pemerintah.

Pada budaya populer

  • Clackers dalam film judul Beware the Blob tahun 1972.
  • Clackers adalah titik plot dalam episode "Love and Sausages" tahun 1993 dari serial TV The Kids in the Hall.
  • Clackers digunakan sebagai senjata oleh Joseph Joestar dalam serial manga JoJo's Bizarre Adventure tahun 1980-an.

Referensi

  1. ^ Lerihardika, Erik (14 Desember 2022). "Mengenal Sejarah Katto-Katto alias Latto-Latto hingga Cara Memainkannya". www.halosultra.com. Diakses tanggal 16 Desember 2022.