Lompat ke isi

Latto-latto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
[[File:Klik-klak-rage-513001.ogv|thumb|300px|Film Polygoonjournaal tahun 1971 mengenai kegemaran bermain Katto-Katto]]
[[File:Klik-klak-rage-513001.ogv|thumb|300px|Film Polygoonjournaal tahun 1971 mengenai kegemaran bermain Katto-Katto]]


'''Katto-Katto''' (juga dikenal sebagai '''Latto-Latto''', '''Etek-Etek''', '''Toki-Toki''', dan sejumlah nama lainnya) ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''Clackers'') adalah sebuah [[mainan]] tradisional berupa dua buah bola plastik berbobot padat yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah. Permainan ini adalah jenis permainan ketangkasan dengan mengandalkan keterampilan fisik. Mainan ini dimainkan dengan cara diayunkan baik secara lambat maupun secara cepat hingga saling berbenturan dan menghasilkan bunyi khas. Permainan ini berasal dari [[Amerika Serikat]] dengan nama ''Clackers Balls Toys'' pada akhir era 1960-an, dan kemudian kian populer pada awal era 1970-an.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.halosultra.com/7258/mengenal-sejarah-katto-katto-alias-latto-latto-hingga-cara-memainkannya/|title=Mengenal Sejarah Katto-Katto alias Latto-Latto hingga Cara Memainkannya|last=Lerihardika|first=Erik|date=14 Desember 2022|website=www.halosultra.com|access-date=16 Desember 2022}}</ref>
'''Katto-Katto''' (juga dikenal sebagai '''Latto-Latto''', '''Etek-Etek''', '''Toki-Toki''', dan sejumlah nama lainnya) ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''Clackers'') adalah sebuah [[mainan]] tradisional berupa dua buah bola plastik berbobot padat keras dan permukaan halus yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah. Permainan ini adalah jenis permainan ketangkasan dengan mengandalkan keterampilan fisik. Mainan ini dimainkan dengan cara diayunkan baik secara lambat maupun secara cepat hingga saling berbenturan dan menghasilkan bunyi khas. Permainan ini berasal dari [[Amerika Serikat]] dengan nama ''Clackers Balls Toys'' pada akhir era 1960-an, dan kemudian kian populer pada awal era 1970-an.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.halosultra.com/7258/mengenal-sejarah-katto-katto-alias-latto-latto-hingga-cara-memainkannya/|title=Mengenal Sejarah Katto-Katto alias Latto-Latto hingga Cara Memainkannya|last=Lerihardika|first=Erik|date=14 Desember 2022|website=www.halosultra.com|access-date=16 Desember 2022}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 13: Baris 13:


=== Bahan dan jenis ===
=== Bahan dan jenis ===
Awalnya, dua buah bola yang ada di ''Clackers Balls Toys'' terbuat dari kaca. Ketika dua buah bola pecah, hal itu bisa membahayakan pemainnya. Karena itulah, dua bola pada ''Clackers Balls Toys'' diubah menjadi bahan plastik yang memiliki tektur keras dan padat yang berbentuk bulat dengan permukaan halus.<ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.lines.id/news/l-21178/viral-permainan-katto-katto-ramai-di-desa-keang/|title=Viral! Permainan Katto-Katto Ramai di Desa Keang|last=Tim Redaksi www.lines.id|first=|date=30 November 2022 |website=www.lines.id|access-date=16 Desember 2022}}</ref> Warna pada bola adalah warna mencolok. Selain itu, ''Clackers Balls Toys'' dilengkapi tali.
Awalnya, dua buah bola pada permainan ''Clackers Balls Toys'' terbuat dari kaca. Ketika dua buah bola pecah, hal itu bisa membahayakan pemainnya. Karena itulah, dua bola pada ''Clackers Balls Toys'' diubah menjadi bahan plastik yang memiliki tektur keras dan padat yang berbentuk bulat dengan permukaan halus.<ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.lines.id/news/l-21178/viral-permainan-katto-katto-ramai-di-desa-keang/|title=Viral! Permainan Katto-Katto Ramai di Desa Keang|last=Tim Redaksi www.lines.id|first=|date=30 November 2022 |website=www.lines.id|access-date=16 Desember 2022}}</ref> Warna pada bola adalah warna mencolok dengan tujuan terlihat menarik. Selain itu, ''Clackers Balls Toys'' dilengkapi tali dari [[nilon]] dan sebuah cincin. Tali nilon dan dua bola plastik keras dihubungkan dalam sebuah cincin bertujuan membuat bola berputar 180 derajat (masing-masing ke sisinya sendiri) dan bertabrakan satu sama lain (yang menghaslkan bunyi) dan berulang terus-menerus dan cepat, dan bertabrakan sebanyak mungkin. Pemain juga dapat meningkatkan tingkat kesulitan dan melakukan atraksi dalam beberapa manuver, naik-turun, atau bergerak dengan gaya tanpa menghentikan mainan. Ada yang terbuat dari plastik sederhana, tetapi yang asli terbuat dari bahan yang lebih keras, sehingga banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang terluka.<ref>[http://www.agora.uol.com.br/saopaulo/ult10103u1079739.shtml agora.uol.com.br] ''Brinquedo bate-bate vira a nova mania da criançada'' Acessado em 12/05/2012.</ref><ref>[http://www.patentesonline.com.br/brinquedo-bate-bate-18390.html#resumo patentesonline.com.br] ''Brinquedo bate - bate'' Acessado em 12/05/2012.</ref><ref>[http://www.anos80.com.br/lembrancas/souvenirs.html anos80.com.br] ''Bat bag, a febre dos anos 80.'' Acessado em 12/05/2012.</ref><ref>[http://www.jornaldoslagos.com.br/noticia.aspx?id=2056 jornaldoslagos.com.br] ''A moda do bate beg está de volta!'' Acessado em 12/05/2012.</ref>


Secara rinci, Katto-Katto di Indonesia telah mengalami modifikasi pada asal usulnya. Tali yang digunakan tidak setebal tali ''clackers'' sehingga akselerasi yang dihasilkannya lebih cepat. Begitu pula dengan varian ukuran bola ada yang lebih kecil atau lebih besar pada umumnya. Terdapat pula jenis Katto-Katto dengan efek menyala. Sehingga jika dimainkan pada tempat gelap atau malam hari terlihat menarik.
Secara rinci, Katto-Katto di Indonesia telah mengalami modifikasi pada asal usulnya. Tali yang digunakan tidak setebal tali ''clackers'' sehingga akselerasi yang dihasilkannya lebih cepat. Begitu pula dengan varian ukuran bola ada yang lebih kecil atau lebih besar pada umumnya. Terdapat pula jenis Katto-Katto dengan efek menyala. Sehingga jika dimainkan pada tempat gelap atau malam hari terlihat menarik.

=== Senjata berburu di Amerika Selatan ===
Katto-Katto dikaitkan mirip dengan bolas, senjata berburu yang digunakan oleh para gaucho Amerika Selatan, yang digunakan dengan cara dilempar dan akan mengikat pada kaki atau bagian yang diinginkan dari hewan buruan.


== Fenomena ==
== Fenomena ==
Baris 25: Baris 28:


== Ragam nama ==
== Ragam nama ==
Permainan ini memiliki banyak sekali nama tergantung daerah masing-masing. Di [[Amerika Serikat]], permainan ini dinamai ''Clackers Balls Toys'', [[Britania Raya]] menyebutnya ''Clackers'' atau ''Clackers Knockers'', [[Kanada]] menyebutnya ''Click Clacks'', [[Spanyol]] menyebutnya ''Tiki-Taka'', [[Portugal]] menyebutnya ''Bolimbolacho'' atau ''Bate-Bate'' atau ''Bate-Bag'', [[Belanda]] menyebutnya ''Klikklak'' atau ''Klik-Klaks'', [[Jerman]] menyebutnya ''Klick-Klack-Kugeln'', [[Polandia]] menyebutnya ''Riki-Tiki'' atau ''Klik-Klak'', [[Prancis]] menyebutnya ''Tac-Tac'', [[Yunani]] menyebutnya ''Taka-Taka'' ''(Τάκα-Τάκα)'', [[Brasil]] mengenalnya ''Bolas'', dan [[Mesir]] menyebutnya ''Sisi''.
Permainan ini memiliki banyak sekali nama tergantung daerah masing-masing. Di [[Amerika Serikat]], permainan ini dinamai ''Clackers Balls Toys'', [[Britania Raya]] menyebutnya ''Clackers'' atau ''Clackers Knockers'', [[Kanada]] menyebutnya ''Click Clacks'', [[Spanyol]] menyebutnya ''Tiki-Taka'', [[Portugal]] menyebutnya ''Bolimbolacho'' atau ''Bate-Bate'' atau ''Bate-Bag''<ref>[http://www.brinquedosraros.com.br/pdetail.php?id=1198 brinquedosraros.com.br] ''Bate-Bate Década de 1980'' Acessado em 12/05/2012.</ref>, [[Belanda]] menyebutnya ''Klikklak'' atau ''Klik-Klaks'', [[Jerman]] menyebutnya ''Klick-Klack-Kugeln'', [[Polandia]] menyebutnya ''Riki-Tiki'' atau ''Klik-Klak'', [[Prancis]] menyebutnya ''Tac-Tac'', [[Yunani]] menyebutnya ''Taka-Taka'' ''(Τάκα-Τάκα)'', [[Brasil]] mengenalnya ''Bolas'', dan [[Mesir]] menyebutnya ''Sisi''.


Sejumlah daerah di [[Indonesia]] memiliki istilah berbeda untuk menyebut Katto-Katto berdasarkan [[onomatope]], merujuk pada bunyi yang dihasilkan pada mainan tersebut dan berciri khas kata [[reduplikasi]]. Masyarakat Sulawesi Selatan mendengarkannya bunyi taktok-taktok, sehingga mereka menyebut Katto-Katto. Masyarakat [[Sulawesi Selatan]], [[Sulawesi Barat]], dan [[Sulawesi Tenggara]] menyebutnya Katto-Katto (oleh [[suku Makassar]]) atau ''Latto-Latto'' (oleh [[suku Bugis]]). Masyarakat daerah [[Jawa]] menamainya ''Etek-Etek'' ''(Ethek-Ethek)'' atau ''Tak-Tik-Tok'', Buol, Palu [[Sulawesi Tengah]] dan [[Maluku]] menyebutnya ''Tok-Tok'', [[Sulawesi Utara]] menyebutnya ''Toki-Toki'', sedangkan di Luwuk, Sulawesi Tengah disebut ''Nok-Nok''.
Sejumlah daerah di [[Indonesia]] memiliki istilah berbeda untuk menyebut Katto-Katto berdasarkan [[onomatope]], merujuk pada bunyi yang dihasilkan pada mainan tersebut dan berciri khas kata [[reduplikasi]]. Masyarakat Sulawesi Selatan mendengarkannya bunyi taktok-taktok, sehingga mereka menyebut Katto-Katto. Masyarakat [[Sulawesi Selatan]], [[Sulawesi Barat]], dan [[Sulawesi Tenggara]] menyebutnya Katto-Katto (oleh [[suku Makassar]]) atau ''Latto-Latto'' (oleh [[suku Bugis]]). Masyarakat daerah [[Jawa]] menamainya ''Etek-Etek'' ''(Ethek-Ethek)'' atau ''Tak-Tik-Tok'', Buol, Palu [[Sulawesi Tengah]] dan [[Maluku]] menyebutnya ''Tok-Tok'', [[Sulawesi Utara]] menyebutnya ''Toki-Toki'', sedangkan di Luwuk, Sulawesi Tengah disebut ''Nok-Nok''.
Baris 53: Baris 56:


== Kontroversi ==
== Kontroversi ==
=== Larangan produksi dan penjualan di Brasil ===
Mainan Katto-Katto pernah dilarang dijual pada akhir 1980-an di Brasil, karena terlalu berbahaya. Hal tersebut disebabkan banyaknya kejadian para pemainnya mengalami luka pada jarinya. Baru pada tahun 2012, permainan ini kembali eksis dan popler di Brasil karena sebuah lagu dari grup musik Bahian LevaNóiz. Permainan ini diproduksi secara luas oleh perusahaan Luka Plasticos dengan bola yang lebih aman terbuat dari plastik, tidak lagi terbuat dari besi atau keramik seperti dulu, sehingga mainan tersebut tidak terlalu berbahaya. Selain itu, sekarang dijual dengan tali pelindung pergelangan tangan.<ref>[http://www.mairinews.com/2012/03/desde-que-os-brinquedos-voltaram-serem.html mairinews.com] ''Brinquedo “bolim bolacho” já virou febre em Mairi.'' Acessado em 12/05/2012.</ref><ref>[http://www.sempretops.com/diversao/bate-bate-esta-de-volta-brinquedo-da-decada-de-90-volta-a-ser-vendido-por-camelos/ sempretops.com] ''Bate-Bate está de volta – Brinquedo da década de 90 volta a ser vendido por camelôs'' Acessado em 12/05/2012.</ref><ref>[http://g1.globo.com/sao-paulo/parceiro-sp/noticia/2012/04/bate-bate-volta-moda-na-grande-sao-paulo.html g1.globo.com] ''Bate-bate volta à moda na Grande São Paulo'' Acessado em 12/05/2012.</ref><ref>[http://www.nossametropole.com.br/noticias-cultura/24692-sucesso-do-levanoiz-resgata-o-brinquedo-bate-bate.html nossametropole.com.br] ''Sucesso do LevaNóiz resgata o brinquedo bate-bate'' Acessado em 12/05/2012.</ref><ref>[http://www.ubatanoticias.com.br/2012/03/12/ubata-o-velho-bate-bate/ ubatanoticias.com.br]e ''O velho bate-bate: Brinquedo volta a ser febre entre as crianças... e adultos'' Acessado em 12/05/2012.</ref><ref>[http://www.voluvia.com.br/?p=29494 voluvia.com.br] ''Brinquedo barulhento volta a fazer sucesso entre crianças e adolescentes'' Acessado em 12/05/2012.</ref>

=== Terlibat kontroversi politik di Mesir ===
=== Terlibat kontroversi politik di Mesir ===
Terlepas dari berbagai hal menarik dari permainan ini, sayangnya untuk anak-anak yang memainkan ''Clackers'' di Mesir sekitar tahun 2017 harus merasakan campur tangan isu politik yang bahkan menyebabkan pelarangan. Hal ini bermula ketika para warga setempat sering menyebut permainan tersebut dengan "Sisi's balls" atau "Bolanya Sisi", kata ini mengacu pada buah zakar milik Presiden Mesir saat itu Abdel Fattah el-Sisi. Tentu saja, begitu "Sisi's balls" menjadi populer, polisi mulai menangkap penjual dan menyita ribuan pasang mainan tersebut hanya untuk beberapa alasan aneh, yaitu mereka dianggap menyinggung pemerintah.
Terlepas dari berbagai hal menarik dari permainan ini, sayangnya untuk anak-anak yang memainkan ''Clackers'' di Mesir sekitar tahun 2017 harus merasakan campur tangan isu politik yang bahkan menyebabkan pelarangan. Hal ini bermula ketika para warga setempat sering menyebut permainan tersebut dengan "Sisi's balls" atau "Bolanya Sisi", kata ini mengacu pada buah zakar milik Presiden Mesir saat itu Abdel Fattah el-Sisi. Tentu saja, begitu "Sisi's balls" menjadi populer, polisi mulai menangkap penjual dan menyita ribuan pasang mainan tersebut hanya untuk beberapa alasan aneh, yaitu mereka dianggap menyinggung pemerintah.

Revisi per 18 Desember 2022 14.53

Memainkan Katto-Katto dengan memegang pada jempol
Memainkan Katto-Katto dengan cincin jari tengah
Representasi sejarah dari suku Indian Uruguay di Río de la Plata (Hendrick Ottsen, 1603)
Katto-Katto kuno
Katto-Katto dalam kemasannya
Film Polygoonjournaal tahun 1971 mengenai kegemaran bermain Katto-Katto

Katto-Katto (juga dikenal sebagai Latto-Latto, Etek-Etek, Toki-Toki, dan sejumlah nama lainnya) (Inggris: Clackers) adalah sebuah mainan tradisional berupa dua buah bola plastik berbobot padat keras dan permukaan halus yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah. Permainan ini adalah jenis permainan ketangkasan dengan mengandalkan keterampilan fisik. Mainan ini dimainkan dengan cara diayunkan baik secara lambat maupun secara cepat hingga saling berbenturan dan menghasilkan bunyi khas. Permainan ini berasal dari Amerika Serikat dengan nama Clackers Balls Toys pada akhir era 1960-an, dan kemudian kian populer pada awal era 1970-an.[1]

Sejarah

Asal usul

Katto-Katto atau Latto-Latto merupakan permainan yang asalnya dari Amerika Serikat. Permainan ini mulai muncul pada era 60-an hingga makin populer pada awal 70-an. Saat itu orang-orang menyebutnya mulai dari clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, dan clankers, penamaan ini kebanyakan berdasarkan dengan merek dan nama yang telah diberikan oleh pabrik pembuatnya masing-masing. Ketika permainan ini mulai masuk ke Indonesia, Clackers Balls Toys disebut Katto-Katto[2]. Di Indonesia, kebanyakan nama permainan ini hanyalah proses asimilasi dan penamaan dari warga lokal di berbagai daerah. Katto-Katto ini muncul setelah puluhan tahun silam pernah populer di Sulsel. Bagi anak kelahiran 90-an pasti pernah memainkan mainan ini.

Bahan dan jenis

Awalnya, dua buah bola pada permainan Clackers Balls Toys terbuat dari kaca. Ketika dua buah bola pecah, hal itu bisa membahayakan pemainnya. Karena itulah, dua bola pada Clackers Balls Toys diubah menjadi bahan plastik yang memiliki tektur keras dan padat yang berbentuk bulat dengan permukaan halus.[3] Warna pada bola adalah warna mencolok dengan tujuan terlihat menarik. Selain itu, Clackers Balls Toys dilengkapi tali dari nilon dan sebuah cincin. Tali nilon dan dua bola plastik keras dihubungkan dalam sebuah cincin bertujuan membuat bola berputar 180 derajat (masing-masing ke sisinya sendiri) dan bertabrakan satu sama lain (yang menghaslkan bunyi) dan berulang terus-menerus dan cepat, dan bertabrakan sebanyak mungkin. Pemain juga dapat meningkatkan tingkat kesulitan dan melakukan atraksi dalam beberapa manuver, naik-turun, atau bergerak dengan gaya tanpa menghentikan mainan. Ada yang terbuat dari plastik sederhana, tetapi yang asli terbuat dari bahan yang lebih keras, sehingga banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang terluka.[4][5][6][7]

Secara rinci, Katto-Katto di Indonesia telah mengalami modifikasi pada asal usulnya. Tali yang digunakan tidak setebal tali clackers sehingga akselerasi yang dihasilkannya lebih cepat. Begitu pula dengan varian ukuran bola ada yang lebih kecil atau lebih besar pada umumnya. Terdapat pula jenis Katto-Katto dengan efek menyala. Sehingga jika dimainkan pada tempat gelap atau malam hari terlihat menarik.

Senjata berburu di Amerika Selatan

Katto-Katto dikaitkan mirip dengan bolas, senjata berburu yang digunakan oleh para gaucho Amerika Selatan, yang digunakan dengan cara dilempar dan akan mengikat pada kaki atau bagian yang diinginkan dari hewan buruan.

Fenomena

Pada awalnya, Katto-Katto adalah mainan tradisional anak-anak yang menjadi mode pada era 1960-an, 70-an, dan 80-an. Meski sempat hilang atau redup permainan Katto-Katto atau Latto-Latto ramai kembali dimainkan oleh semua kalangan baik anak-anak hingga remaja di berbagai daerah belakangan ini. Katto-Katto pernah ramai dimainkan oleh anak-anak Indonesia pada tahun 2002-2003. Permainan Katto-Katto kembali viral belakangan ini. Banyak orang yang mencoba menunjukkan keahlian dan kelincahannya memainkan Katto-Katto melalui video yang mereka unggah di media sosial. Banyak juga orang yang mengaku bernostalgia, karena Katto-Katto ini adalah permainan tempo dulu yang kini kembali viral.

Pada November 2022 hingga saat ini, Katto-Katto kembali populer dan menjadi permainan yang digandrungi bukan hanya anak-anak. Tapi juga orang dewasa dan orang tua. Fenomena ini tidak hanya marak di wilayah Pulau Sulawesi, tetapi juga di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Pulau Jawa, Maluku, dan Pulau Kalimantan.

Di Sulawesi Selatan, setiap hari suara bising dari Katto-Katto terdengar dimana-mana. Bahkan fenomena Latto-Latto ini pun marak dilombakan, seperti di Bulukumba, Palopo, Soppeng, Sinjai, Makassar. Selain karena harganya murah, mainan ini dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, toko-toko kelontong ataupun di toko-toko mainan di berbagai wilayah Sulsel.

Ragam nama

Permainan ini memiliki banyak sekali nama tergantung daerah masing-masing. Di Amerika Serikat, permainan ini dinamai Clackers Balls Toys, Britania Raya menyebutnya Clackers atau Clackers Knockers, Kanada menyebutnya Click Clacks, Spanyol menyebutnya Tiki-Taka, Portugal menyebutnya Bolimbolacho atau Bate-Bate atau Bate-Bag[8], Belanda menyebutnya Klikklak atau Klik-Klaks, Jerman menyebutnya Klick-Klack-Kugeln, Polandia menyebutnya Riki-Tiki atau Klik-Klak, Prancis menyebutnya Tac-Tac, Yunani menyebutnya Taka-Taka (Τάκα-Τάκα), Brasil mengenalnya Bolas, dan Mesir menyebutnya Sisi.

Sejumlah daerah di Indonesia memiliki istilah berbeda untuk menyebut Katto-Katto berdasarkan onomatope, merujuk pada bunyi yang dihasilkan pada mainan tersebut dan berciri khas kata reduplikasi. Masyarakat Sulawesi Selatan mendengarkannya bunyi taktok-taktok, sehingga mereka menyebut Katto-Katto. Masyarakat Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara menyebutnya Katto-Katto (oleh suku Makassar) atau Latto-Latto (oleh suku Bugis). Masyarakat daerah Jawa menamainya Etek-Etek (Ethek-Ethek) atau Tak-Tik-Tok, Buol, Palu Sulawesi Tengah dan Maluku menyebutnya Tok-Tok, Sulawesi Utara menyebutnya Toki-Toki, sedangkan di Luwuk, Sulawesi Tengah disebut Nok-Nok. Nama Makatto-Katto' atau Mallatto-Latto juga dikenal masyarakat Sulawesi Selatan. Tambahan ma- pada nama tersebut merupakan prefiks baik dalam bahasa Makassar maupun dalam bahasa Bugis yang bermakna melakukan/memainkan.

Cara memainkan

Katto-Katto dimainkan tidak terbatas pada gender dan usia bagi pemainnya. Semua kalangan dapat memainkan permainan ini. Permainan ini sangat alamiah dan bisa dilakukan di ruang terbuka atau tertutup, duduk atau berdiri. Cara memainkan Katto-Katto cukup mudah bagi yang mengetahui teknik bermainnya. Cukup dengan mengayunkan dua bola di bawah dan atas tangan sehingga kedua bola selalu bertubrukan tanpa meleset dan menghasilkan bunyi. Permainan Katto-Katto membutuhkan kelincahan dan keahlian menyeimbangkan dua bola pada seutas tali. Meski terlihat sepele cara memainkannya, permainan Katto-Katto tidak boleh ragu-ragu dalam mengayunkannya serta membutuhkan konsentrasi/fokus, keterampilan/teknik tinggi, dan kesabaran. Permainan ini memiliki risiko tangan atau jari dapat menjadi memar jika tak piawai memainkannya.

Berikut ini adalah langkah-langkah memainkan Katto-Katto secara dasar:

  1. Masukkan jari tengah tangan kanan pada cincin Katto-Katto.
  2. Lalu ukur sama panjang.
  3. Seimbangkan dua buah bola Katto-Katto.
  4. Ayunkan ke atas dan ke bawah secara perlahan hingga saling berbenturan menghasilkan bunyi.
  5. Mainkan dengan tempo hingga menjadi cepat atau lambat.

Perlombaan

Permainan Katto-Katto telah banyak diadopsi sebagai sebuah ajang perlombaan atau turnamen di pelbagai daerah, terutama di Pulau Sulawesi. Permainan ini dijadikan bahan perlombaan pada acara pesta rakyat, perayaan hari besar, bahkan di acara pernikahan dan acara lainnya. Jenis perlombaan yang umum dipertandingkan berupa durasi memainkan Katto-Katto, kategori kelompok umur, free style, dengan teknik dan gaya yang ditentukan juri.

Efek

Efek positif

Prof. Hamdan Juhannis, MA, Ph.D. yang merupakan rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar memberikan tanggapan mengenai sisi positif dari viralnya permainan Katto-Katto atau Latto-Latto. Dalam tulisannya yang telah terpublikasi di berbagai media dengan judul "Latto-Latto Melawan Game Online", Hamdan mengutarakan bahwa kehadiran Latto-Latto secara signifikan dapat mengurangi seseorang pada ketergantungan memegang HP main game online dan nonton beragam sajian di telepon genggam. Latto-Latto menjadi alat komunikasi di antara anak-anak. Mereka bisa memainkan bersama-sama, saling memperlihatkan inovasi bunyi yang dikuasainya. Berbeda tentunya dengan anak-anak yang bermain dengan HPnya, selalu sibuk sendiri. Efek buruk yang ditimbulkan pada game online pada HP, mulai dari sikap asosial, pemahaman yang distortif tentang kehidupan nyata, sampai pada gangguan penglihatan.[9]

Efek negatif

Tidak sedikit dari permainan Katto-Katto menimbulkan efek negatif. Permainan ini dapat memberikan sisi buruk dan bahaya, terutama bagi penggunanya jika tidak mahir memainkannya, akan mengalami kesalahan yang akan mengakibatkan cedera atau memar di sekujur pergelangan tangan. Beberapa kasus tertentu seperti bola yang lepas dari tali dan mengenai wajah anak-anak yang memainkan atau orang yang ada di dekatnya. Suaranya juga menimbulkan kebisingan apalagi jika dimainkan bersama-sama pada sebuah kelompok. Hal tersebut kadang-kadang membuat orang tua lanjut usia terganggu.

Pada 1970-an di Amerika Serikat, permainan ini sempat dilarang untuk dimainkan oleh pejabat sekolah New Bedford Amerika Serikat karena berbahaya. Bahkan salah satu portal ternama di Amerika Serikat menerbitkan tulisan tentang fenomena Clackers di kalangan anak Amerika Serikat. Pengguna terkadang membanting Clackers begitu keras hingga pecah, membuat pecahan plastik beterbangan, seperti pecahan peluru ke segala arah. Saat itu banyak set Clackers asli terbuat dari kaca temper dua inci, membuatnya lebih rentan pecah, sehingga beralih ke plastik akrilik. Di Amerika Serikat, mainan ini dihentikan oleh Food and Drug Administration (FDA) yang kira-kira semacam Badan POM (Pengawas Obat-obatan dan Makanan). Bahkan Departemen Sekolah New Bedford mengetuk palu untuk menghentikannya.

Kontroversi

Larangan produksi dan penjualan di Brasil

Mainan Katto-Katto pernah dilarang dijual pada akhir 1980-an di Brasil, karena terlalu berbahaya. Hal tersebut disebabkan banyaknya kejadian para pemainnya mengalami luka pada jarinya. Baru pada tahun 2012, permainan ini kembali eksis dan popler di Brasil karena sebuah lagu dari grup musik Bahian LevaNóiz. Permainan ini diproduksi secara luas oleh perusahaan Luka Plasticos dengan bola yang lebih aman terbuat dari plastik, tidak lagi terbuat dari besi atau keramik seperti dulu, sehingga mainan tersebut tidak terlalu berbahaya. Selain itu, sekarang dijual dengan tali pelindung pergelangan tangan.[10][11][12][13][14][15]

Terlibat kontroversi politik di Mesir

Terlepas dari berbagai hal menarik dari permainan ini, sayangnya untuk anak-anak yang memainkan Clackers di Mesir sekitar tahun 2017 harus merasakan campur tangan isu politik yang bahkan menyebabkan pelarangan. Hal ini bermula ketika para warga setempat sering menyebut permainan tersebut dengan "Sisi's balls" atau "Bolanya Sisi", kata ini mengacu pada buah zakar milik Presiden Mesir saat itu Abdel Fattah el-Sisi. Tentu saja, begitu "Sisi's balls" menjadi populer, polisi mulai menangkap penjual dan menyita ribuan pasang mainan tersebut hanya untuk beberapa alasan aneh, yaitu mereka dianggap menyinggung pemerintah.

Pada budaya populer

  • Clackers dalam film judul Beware the Blob tahun 1972.
  • Clackers adalah titik plot dalam episode "Love and Sausages" tahun 1993 dari serial TV The Kids in the Hall.
  • Clackers digunakan sebagai senjata oleh Joseph Joestar dalam serial manga JoJo's Bizarre Adventure tahun 1980-an.

Galeri

Tautan Web

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Lerihardika, Erik (14 Desember 2022). "Mengenal Sejarah Katto-Katto alias Latto-Latto hingga Cara Memainkannya". www.halosultra.com. Diakses tanggal 16 Desember 2022. 
  2. ^ Tim Redaksi kumparan.com (30 November 2022). "Apa Itu Katto-Katto yang Viral di Medsos?". kumparan.com. Diakses tanggal 16 Desember 2022. 
  3. ^ Tim Redaksi www.lines.id (30 November 2022). "Viral! Permainan Katto-Katto Ramai di Desa Keang". www.lines.id. Diakses tanggal 16 Desember 2022. 
  4. ^ agora.uol.com.br Brinquedo bate-bate vira a nova mania da criançada Acessado em 12/05/2012.
  5. ^ patentesonline.com.br Brinquedo bate - bate Acessado em 12/05/2012.
  6. ^ anos80.com.br Bat bag, a febre dos anos 80. Acessado em 12/05/2012.
  7. ^ jornaldoslagos.com.br A moda do bate beg está de volta! Acessado em 12/05/2012.
  8. ^ brinquedosraros.com.br Bate-Bate Década de 1980 Acessado em 12/05/2012.
  9. ^ Juhannis, Hamdan (4 Desember 2022). "Latto-Latto Melawan Game Online". wartasulselnews.com. Diakses tanggal 17 Desember 2022. 
  10. ^ mairinews.com Brinquedo “bolim bolacho” já virou febre em Mairi. Acessado em 12/05/2012.
  11. ^ sempretops.com Bate-Bate está de volta – Brinquedo da década de 90 volta a ser vendido por camelôs Acessado em 12/05/2012.
  12. ^ g1.globo.com Bate-bate volta à moda na Grande São Paulo Acessado em 12/05/2012.
  13. ^ nossametropole.com.br Sucesso do LevaNóiz resgata o brinquedo bate-bate Acessado em 12/05/2012.
  14. ^ ubatanoticias.com.bre O velho bate-bate: Brinquedo volta a ser febre entre as crianças... e adultos Acessado em 12/05/2012.
  15. ^ voluvia.com.br Brinquedo barulhento volta a fazer sucesso entre crianças e adolescentes Acessado em 12/05/2012.