Lompat ke isi

Wiratman Wangsadinata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-. Beliau +. Ia)
Baris 3: Baris 3:
Beliau adalah yang menggagas tentang peraturan gempa di [[Indonesia]].
Beliau adalah yang menggagas tentang peraturan gempa di [[Indonesia]].


Beliau diangkat menjadi profesor di [[ITB]], setelah pensiun dari ITB diangkat menjadi guru besar di [[Universitas Tarumanagara]]. Beliau mengambil doktor di ITB pada saat bersamaan dengan putrinya yang juga mengambil doktor di [[Wisconsin]]. Meskipun sudah sukses dibidang praktisi, dan diakui keberadaannya di komunitas [[teknik sipil]] tetapi karena kecintaannya pada dunia teknik sipil beliau tetap melakukan riset disertasi. Promotor beliau adalah Prof. Moh. Sahari Besari M.Sc., Ph.D yang hanya beda usia sekitar dua tahun.
Beliau diangkat menjadi profesor di [[ITB]], setelah pensiun dari ITB diangkat menjadi guru besar di [[Universitas Tarumanagara]]. Ia mengambil doktor di ITB pada saat bersamaan dengan putrinya yang juga mengambil doktor di [[Wisconsin]]. Meskipun sudah sukses dibidang praktisi, dan diakui keberadaannya di komunitas [[teknik sipil]] tetapi karena kecintaannya pada dunia teknik sipil beliau tetap melakukan riset disertasi. Promotor beliau adalah Prof. Moh. Sahari Besari M.Sc., Ph.D yang hanya beda usia sekitar dua tahun.


Setelah sukses menempuh program doktor dan lulus cum-laude (?){{fact}} , beberapa tahun kemudian beliau diangkat menjadi guru besar di ITB Bandung.
Setelah sukses menempuh program doktor dan lulus cum-laude (?){{fact}} , beberapa tahun kemudian beliau diangkat menjadi guru besar di ITB Bandung.

Revisi per 18 Mei 2009 16.56

Wiratman Wangsadinata adalah Pendiri dan direktur utama PT. Wiratman & Associates, Multidisciplinary Consultant, yang telah berdiri sejak tahun 1976 dan sampai kini telah terlibat dalam perencanaan dan supervisi ratusan bahkan ribuan proyek-proyek konstruksi dari mulai jembatan, dam, jalan dan yang cukup banyak adalah gedung-gedung tinggi.

Beliau adalah yang menggagas tentang peraturan gempa di Indonesia.

Beliau diangkat menjadi profesor di ITB, setelah pensiun dari ITB diangkat menjadi guru besar di Universitas Tarumanagara. Ia mengambil doktor di ITB pada saat bersamaan dengan putrinya yang juga mengambil doktor di Wisconsin. Meskipun sudah sukses dibidang praktisi, dan diakui keberadaannya di komunitas teknik sipil tetapi karena kecintaannya pada dunia teknik sipil beliau tetap melakukan riset disertasi. Promotor beliau adalah Prof. Moh. Sahari Besari M.Sc., Ph.D yang hanya beda usia sekitar dua tahun.

Setelah sukses menempuh program doktor dan lulus cum-laude (?)[butuh rujukan] , beberapa tahun kemudian beliau diangkat menjadi guru besar di ITB Bandung.

Putri ke dua beliau yang mengambil program doktornya pada waktu yang sama tersebut saat ini juga tetap berkecipung di bidang teknik sipil, yang dimaksud tersebut adalah Prof. Sofia Alisyahbana M.Sc., Ph.D di Universitas Tarumanagara, Jakarta