Rewanta: Perbedaan antara revisi
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
| mantra = |
| mantra = |
||
| weapon = Pedang |
| weapon = Pedang |
||
| consort = |
| consort = [[Vandana (dewi)|Vandana]] |
||
| parents = [[Surya]] (bapak)<br>[[Saranya]] (ibu) |
| parents = [[Surya]] (bapak)<br>[[Saranya]] (ibu) |
||
| mount = Kuda |
| mount = Kuda |
Revisi per 19 Desember 2022 09.01
Rewanta | |
---|---|
Dewa Pemburu Berkuda | |
Afiliasi | Guhyaka |
Kediaman | Himalaya |
Senjata | Pedang |
Wahana | Kuda |
Informasi pribadi | |
Vandana | |
Orang tua | Surya (bapak) Saranya (ibu) |
Saudara | Aswin, Yama, Yami, Sani, Tapati and Waiwaswata Manu |
Rewanta atau Raiwata (Devanagari: रेवन्त) adalah salah satu dewa dalam agama Hindu. Menurut kitab Regweda, Rewanta adalah putra bungsu Surya (dewa matahari) dan Saranya. Rewanta merupakan pemimpin para Guhyaka, sebangsa makhluk halus – sejenis Yaksa – yang diyakini menghuni hutan di wilayah Himalaya. Dalam lukisan dan arca, Rewanta sering kali dilukiskan sebagai seorang pemburu yang menunggang kuda, bersenjata busur dan anak panah.
Mitologi
Kelahiran Rewanta diceritakan dalam kitab suci Wisnu Purana dan Markandeya Purana. Saranyu atau Sanjna ibu dari Rewanta (putri dari Vishvakarma) pergi ke hutan untuk melakukan pertapaan suci dalam bentuk kuda betina. Ketika bertapa Saranyu menempatkan bayangan dirinya yakni Chhaya untuk menggantikan posisinya di samping Surya.
Surya segera menyadari bahwa bayangan (Chhaya ) bukan istrinya maka langsung bergegas mencari, dan menemukannya di hutan Uttar Kuru. Surya juga menyamar dengan merubah dirinya menjadi kuda. Penyamaran ini berguna untuk dapat mendekati Saranyu. Akhirnya mereka menikah dan mengahasilkan keturunan kemba Ashvins dan Revanta.[1]
Penggambaran
Patung Revanta abad ke-11.Markandeya Purana menggambarkan Revanta sebagai "memegang pedang dan busur, mengenakan baju zirah, menunggang kuda, dan membawa anak panah dan tempat anak panah".[2] Kitab Kalika Purana menggambarkan dia membawa pedang di tangan kanan dan cambuk di tangan kirinya, duduk di atas kuda putih. Varahamihira menggambarkannya secara lain yakni sebagai pejuang yang ditemani untuk berburu.
Pemujaan
Diipuja sebagai dewa penjaga prajurit dan kuda, pelindung dari bahaya hutan dan dewa pelindung untuk berburu. Pemujaan terhadap Revanta terkait erat dengan Saura, pemujaan terhadap Surya. Seringkali, kitab suci seperti Vishnudharmattara Purana dan Kalika Purana merekomendasikan pemujaan Revanta bersama Surya atau menurut ritual pemujaan Matahari.[3] Nakula, Pandawa keempat, diyakin menulis Ashavashastram pada kuda. Dia menyarankan pemujaan Revanta untuk melindungi kuda dari hantu.[3] Periode awal abad pertengahan, khususnya di Rajasthan menjadi masa populer pemujaan Revanta. Kuil Waisnawa dan Surya menjadi kuil dimana banyak terdapat gambar Revanta.
Referensi
Berikut merupakan bahan referensi tulisan diatas
- ^ Singh,, Nagendra Kumar (1997). Encyclopaedia of Hinduism (PDF). Anmol Publications. ISBN 81-7488-168-9. Periksa nilai: invalid character
|isbn=
(bantuan). - ^ Sharma, Brijendra Nath (1975). Iconography of Revanta. Inggris: Abhinav Publications. hlm. 86. ISBN 9788170170273.
- ^ a b Sarkar, Bijoy Kumar (2003). "The Worship Of Revanta In Early Bengal". Journal of the Indian History Congress. 64: 286–294.