Djamaluddin Tambunan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k beliau > ia (per sudut pandang netral) (via JWB) |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
=== Pendidikan === |
=== Pendidikan === |
||
Saat istri |
Saat istri<!--beliau-->nya hamil tua mengandung putra sulung<!--beliau-->nya [[Amri Tambunan]], istri<!--beliau-->nya ditangkap dan ditawan Belanda di Tanjungbalai untuk memaksa bapak Djamaluddin menyerah. |
||
=== Karier === |
=== Karier === |
||
[[Berkas:Gubernur Jambi Djamaluddin Tambunan.jpg|jmpl|Djamaluddin Tambunan saat menjabat Gubernur Jambi]] |
[[Berkas:Gubernur Jambi Djamaluddin Tambunan.jpg|jmpl|Djamaluddin Tambunan saat menjabat Gubernur Jambi]] |
||
Beliau pernah menjabat berbagai jabatan strategis seperti [[Wedana]] [[Tanjung Balai]] (1946), [[Patih]] di Asahan (1947), kemudian menjadi [[Bupati]] [[Asahan]] (1947), Bupati [[Labuhanbatu]](1949), [[Wali Kota]] [[Pematang Siantar]] (1957), Bupati [[Simalungun]] (1959), Gubernur Muda Sumatra Utara (1960), Sekwilda Sumatra Utara (1973), [[Gubernur]] [[Jambi]] (1974),<ref>{{Cite news|date=1974|title=Menguji Kasus Tambunan|url=https://majalah.tempo.co/amp/nasional/65716/menguji-kasus-tambunan|work=Tempo|archive-url=https://web.archive.org/web/20210906164924/https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache%3A7E5YAb1B-94J%3Ahttps%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Famp%2F65716%2Fmenguji-kasus-tambunan%26user%3Dregister+&cd=13&hl=id&ct=clnk&gl=id|archive-date=6 September 2021|access-date=6 September 2021}}</ref> Kepala bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Depdagri]] (1980). Dibidang [[politik]] beliau pernah menjadi Anggota [[DPR]] dan [[MPR]] (1982–1987) dan Wakil Ketua [[Golkar|Fraksi Karya Pembangunan]] DPD/MPR (1987). |
<!--Beliau-->Ia pernah menjabat berbagai jabatan strategis seperti [[Wedana]] [[Tanjung Balai]] (1946), [[Patih]] di Asahan (1947), kemudian menjadi [[Bupati]] [[Asahan]] (1947), Bupati [[Labuhanbatu]](1949), [[Wali Kota]] [[Pematang Siantar]] (1957), Bupati [[Simalungun]] (1959), Gubernur Muda Sumatra Utara (1960), Sekwilda Sumatra Utara (1973), [[Gubernur]] [[Jambi]] (1974),<ref>{{Cite news|date=1974|title=Menguji Kasus Tambunan|url=https://majalah.tempo.co/amp/nasional/65716/menguji-kasus-tambunan|work=Tempo|archive-url=https://web.archive.org/web/20210906164924/https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache%3A7E5YAb1B-94J%3Ahttps%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Famp%2F65716%2Fmenguji-kasus-tambunan%26user%3Dregister+&cd=13&hl=id&ct=clnk&gl=id|archive-date=6 September 2021|access-date=6 September 2021}}</ref> Kepala bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Depdagri]] (1980). Dibidang [[politik]] <!--beliau-->ia pernah menjadi Anggota [[DPR]] dan [[MPR]] (1982–1987) dan Wakil Ketua [[Golkar|Fraksi Karya Pembangunan]] DPD/MPR (1987). |
||
== Kehidupan pribadi == |
== Kehidupan pribadi == |
Revisi per 20 Desember 2022 10.15
Djamaluddin Tambunan | |
---|---|
Gubernur Jambi Ke-3 | |
Masa jabatan 1974–1979 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Jakarta, Hindia Belanda | 4 Februari 1922
Meninggal | Tidak diketahui |
Suami/istri | Nurbanun Siregar |
Anak |
|
Profesi | Birokrat |
Sunting kotak info • L • B |
Djamaluddin Tambunan, S.H. (lahir 4 Februari 1922) adalah Gubernur Jambi sejak 1974–1979. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jambi, Ia berpengalaman di bidang politik sebagai Bupati Asahan, Wali Kota Pematangsiantar, Bupati Simalungun dan Gubernur Muda Sumatra Utara. Djamaluddin adalah ayah kandung dari Amri Tambunan, Bupati Deli Serdang sejak 2004 hingga 2014. Serta Ashari Tambunan, Bupati Deli Serdang dua periode 2014–2019 dan 2019–2024.
Riwayat hidup
Pendidikan
Saat istrinya hamil tua mengandung putra sulungnya Amri Tambunan, istrinya ditangkap dan ditawan Belanda di Tanjungbalai untuk memaksa bapak Djamaluddin menyerah.
Karier
Ia pernah menjabat berbagai jabatan strategis seperti Wedana Tanjung Balai (1946), Patih di Asahan (1947), kemudian menjadi Bupati Asahan (1947), Bupati Labuhanbatu(1949), Wali Kota Pematang Siantar (1957), Bupati Simalungun (1959), Gubernur Muda Sumatra Utara (1960), Sekwilda Sumatra Utara (1973), Gubernur Jambi (1974),[1] Kepala bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Depdagri (1980). Dibidang politik ia pernah menjadi Anggota DPR dan MPR (1982–1987) dan Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPD/MPR (1987).
Kehidupan pribadi
Keluarga
Bapak Djamaluddin Tambunan memiliki istri bernama Nurbanun Siregar, keduanya adalah purnawirawan TNI yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sewaktu zaman penjajahan. Keduanya memiliki
- Amri Tambunan
- Ria Tambunan
- Masniari Tambunan
- Tapisari Tambunan
- Ashari Tambunan
- Syahrial Tambunan
Referensi
- ^ "Menguji Kasus Tambunan". Tempo. 1974. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2021. Diakses tanggal 6 September 2021.