Lompat ke isi

Komando Daerah Militer XIII/Merdeka: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mommy Debby (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Davgaf (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 97: Baris 97:
:* [[Kodim 1313/Pohuwato]]
:* [[Kodim 1313/Pohuwato]]
:* [[Komando Distrik Militer 1314|Kodim 1314/Gorontalo Utara]]
:* [[Komando Distrik Militer 1314|Kodim 1314/Gorontalo Utara]]
:* [[Komando Distrik Militer|Kodim 1315/Boalemo]]
:* [[Komando Distrik Militer|Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo]]
:* [[Komando Distrik Militer|Kodim 1316/Kabupaten Gorontalo]]
:* [[Komando Distrik Militer|Kodim 1316/Boalemo]]
:* [[Batalyon Infanteri 713|Yonif 713/Satyatama]]
:* [[Batalyon Infanteri 713|Yonif 713/Satyatama]]
=== Satuan Tempur dan Bantuan Tempur ===
=== Satuan Tempur dan Bantuan Tempur ===

Revisi per 22 Desember 2022 07.49

Komando Daerah Militer XIII/Merdeka
Lambang Kodam XIII/Merdeka
Aktif16 Juni 1958
NegaraIndonesia Indonesia
Tipe unitKomando Daerah Militer
Bagian dariTNI Angkatan Darat
MarkasManado, Sulawesi Utara
MotoJaya Sakti
Baret HIJAU 
HimneMars Merdeka
Situs webkodam13-tniad.mil.id
Tokoh
PanglimaMayor Jenderal TNI Alfret Denny Djoike Tuejeh
Kepala StafBrigadir Jenderal TNI Mochammad Luthfie Beta
InspekturBrigadir Jenderal TNI Denny Rusano Indrayana Masengi
Kepala Kelompok Staf AhliBrigadir Jenderal TNI Theodorus Kawatu

Komando Daerah Militer XIII/Merdeka (disingkat Kodam XIII/MDK) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.

Sejarah

Kodam XIII/Merdeka berawal dari Operasi Sapta Marga IV diturunkan di Manado, yang dipimpin oleh Letkol Rukminto Hendraningrat.

Pada 16 Juni 1958, semua pasukan Operasi Sapta Marga IV mendarat di Kema dan mulai menjalankan tugas hingga Kema berhasil ditaklukkan.

Dengan mendaratnya semua pasukan di Kema, operasi di daratan Sulawesi Utara diubah namanya menjadi Operasi Merdeka.

Setelah Kema dikuasai, serangan selanjutnya dilancarkan ke utara Manado, timur Bitung, dan barat untuk merebut Makalisung.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka Pasukan Operasi Sapta Marga IV harus menguasai kota-kota lain di Manado.

Pada tanggal 21 Juni 1958, pasukan berhasil merebut daerah Wori yang terletak hanya beberapa kilometer saja dari Manado. Dengan ini, maka berakhir sudah pengepungan kota Manado.[1]

Bertitik tolak dari pandangan ini, Pada tanggal 12 Februari 1985 mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: Skep/131/II/1985 tentang penggabungan Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XIV/Hasanuddin menjadi Kodam VII/Wirabuana yang berkedudukan di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.

Peresmian Kodam XIII/Merdeka berdasarkan Nomor Keputusan 33 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Pengesahan Kodam XIII/Merdeka. Keberadaan satuan jajaran akan mengatasi persoalan-persoalan di wilayah perbatasan dengan negara Filipina yang dapat memberikan potensi kerawanan terhadap NKRI.[2]

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono menjadi irup peresmian Kodam XIII/Merdeka diikuti dengan upacara pelantikan Mayjen TNI Ganip Warsito sebagai Pangdam XIII/Merdeka, pada tanggal 20 Desember 2016 di Lapangan Upacara Markas Kodam XIII/Merdeka Teling, Manado.[3][4][5]

Panglima

Saat ini, Kodam XIII/Merdeka di pimpin oleh seorang Panglima Kodam (Pangdam) yang berpangkat Mayor Jenderal. Saat ini jabatan Pangdam diduduki oleh Mayjen TNI Alfret Denny Djoike Tuejeh.

Satuan

Satuan Wilayah

Satuan Tempur dan Bantuan Tempur

Satuan Pendidikan

  • Resimen Induk Kodam XIII/Merdeka
  • Sekolah Calon Tamtama
  • Sekolah Calon Bintara
  • Depo Pendidikan dan Latihan Tempur
  • Depo Pendidikan Kejuruan
  • Depo Pendidikan Bela Negara

Referensi

Pranala luar