Muhammad Bisri: Perbedaan antara revisi
RushingBot (bicara | kontrib) k →top: hapus templat bendera per MOS:BENDERA, removed: {{flagicon|Indonesia}} (2) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
[[Kategori:Rektor Universitas Brawijaya]] |
[[Kategori:Rektor Universitas Brawijaya]] |
||
[[Kategori:Rektor]] |
[[Kategori:Rektor]] |
||
[[Kategori:Dosen Universitas Brawijaya]] |
Revisi per 22 Desember 2022 11.07
Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri MS | |
---|---|
Rektor Universitas Brawijaya 12 | |
Masa jabatan 4 Juli 2014 – 20 Juli 2018 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Muhammad Bisri 26 November 1958 Malang, Jawa Timur, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada |
Sunting kotak info • L • B |
Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS (lahir 26 November 1958) adalah Rektor UB ke-12 periode 2014-2018. Bisri adalah guru besar Teknik Pengairan pertama di Indonesia. Pria asli Malang ini sebelum menjadi rektor dikenal sebagai praktisi dan akademisi di bidang pengelolaan air. Ia merupakan inisiator dari GERAI atau gerakan menabung air melalui pemetaan wilayah rawan banjir, dan pembuatan sumur injeksi di wilayah Malang Raya. Program tersebut kemudian dielevasi melalui berbagai kebijakan pemerintah, khususnya oleh Pemprov DKI Jakarta.[1]
Sumbangsih
Selama masa kepemimpinan Prof. Bisri, UB masuk dalam lima PTN terbaik di Indonesia versi Ristekdikti. Beliau berhasil menerapkan sistem remunerasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan serta melakukan reformasi birokrasi di UB berdasarkan Peraturan Menteri Ristekdikti No. 4 Tahun 2016 tentang OTK Universitas Brawijaya. Selain itu, penyelesaian infrastruktur utama kampus dirampungkan seperti Rumah Sakit Akademik UB, Rumah Sakit Hewan, gedung sentral di beberapa fakultas, dan fasilitas penunjang lainnya. Dalam bidang kemahasiswaan, UB berhasil meraih juara PIMNAS tiga kali berturut-turut (hattrick) dan mendapatkan piala tetap. Lalu dalam bidang kerjasama, UB berhasil mendapatkan hak kelola hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia seluas 544 ha yang kemudian diberi nama UB Forest serta berhasil menambah 24 mitra pergurutan tinggi luar negeri dalam waktu yang singkat.[2] Pada masanya pula, UB mulai bertransformasi statusnya dari BLU (Badan Layanan Umum) ke PTN BH (Badan Hukum).[3][4]
Pendidikan
Pendidikan formal yang pernah di tempuh:[5]
- S1 Teknik Pengairan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
- S2 Konstruksi Bangunan Air, Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
- S3 Ilmu Pertanian (minat sumber daya air), Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Karier
Karier yang pernah dijalani sebelum menjadi rektor UB meliputiː [6]
- Dekan FT UB (2013 – 2014)
- Ketua Pusat Jaminan Mutu UB (2012 – 2013)
- Sekretaris Pusat Jaminan Mutu UB (2011 – 2012)
- Ketua Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik UB (1999 – 2002)
- Sekretaris Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik UB (1992 – 1996)
- Ketua Persatuan Insinyur Indonesia, Cabang Malang (1990 – 2010)
Referensi
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-24. Diakses tanggal 2018-09-24.
- ^ https://pilrek.ub.ac.id/rektor-ub/
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-25. Diakses tanggal 2018-09-24.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-24. Diakses tanggal 2018-09-24.
- ^ https://kepegawaianft.ub.ac.id/mohammad-bisri/
- ^ https://pilrek.ub.ac.id/profil-pendaftar-calon-rektor-ub-2018-2022/