Lompat ke isi

Kutubus Sittah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 17: Baris 17:
{{Wide image|Kutubussittahallfrontcover.jpg|720px|Halaman sampul ke enam kitab hadits dari Kutubus sittah. Dari kiri ke kanan: Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Jami' At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.}}
{{Wide image|Kutubussittahallfrontcover.jpg|720px|Halaman sampul ke enam kitab hadits dari Kutubus sittah. Dari kiri ke kanan: Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Jami' At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.}}


== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://ikhwanmuslim.com/fikih/mengenal-kutubus-sittah-enam-kitab-induk-hadits Ikhwanmuslim.com Kutub as-Sittah]
* [http://ikhwanmuslim.com/fikih/mengenal-kutubus-sittah-enam-kitab-induk-hadits Ikhwanmuslim.com Kutub as-Sittah]

Revisi per 24 Desember 2022 10.23

Kutubus Sittah (bahasa Arab: الكتب السته, translit. al-Kutub as-Sittah, har. 'enam buku') dalam Bahasa Indonesia berarti 'Enam Kitab', adalah sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada enam buah kitab induk Hadis dalam Islam. Keenam kitab ini merupakan kumpulan kitab-kitab hadis yang disusun oleh para pengumpul hadis awal. Kitab-kitab tersebut menjadi rujukan utama oleh muslim dalam merujuk kepada perkataan Nabi Islam Muhammad (hadis).

Tidak semua ulama fikih Sunni sepakat dengan penambahan Ibnu Majah. Secara khusus, Maliki dan Ibnu al-Atsir menganggap al-Muwattha' sebagai buku keenam.[1] Alasan penambahan Sunan Ibnu Majah adalah karena di dalamnya terdapat banyak hadits yang tidak termasuk dalam lima hadits lainnya, padahal semua hadits dalam figur Muwatta' dalam kitab-kitab Sahih lainnya.[1]

Kitab dan penyusunnya

Keenam kitab tersebut adalah:[2]

  1. Shahih Bukhari dihimpun oleh al-Bukhāri.[3][4]
  2. Shahih Muslim dihimpun oleh Muslim bin Hajjaj.[5][6]
  3. Sunan an-Nasa'i atau disebut juga As-Sunan As-Sughra dihimpun oleh an-Nasa'i.[7]
  4. Sunan Abu Dawud dihimpun oleh Abu Dawud.[8]
  5. Sunan at-Tirmidzi dihimpun oleh at-Tirmidzi.[9][10]
  6. Sunan ibnu Majah dihimpun oleh Ibnu Majah.[11]

Galeri sampul

Halaman sampul ke enam kitab hadits dari Kutubus sittah. Dari kiri ke kanan: Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Jami' At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.

Referensi

  1. ^ a b Tahir al-Jazairi. توجيه النظر. hlm. 153. 
  2. ^ "Various Issues About Hadiths". Abc.se. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-16. Diakses tanggal 2010-06-26. 
  3. ^ "About Bukhari". Sunnah.com. Diakses tanggal 15 May 2020. 
  4. ^ Muqaddimah Ibn al-Salah, pg. 160-9 Dar al-Ma’aarif edition
  5. ^ Abamasoor, Muhammad; Abamasoor, Haroon (27 February 2015). "Question regarding Hadith numbers in Sahih Muslim". Hadith Answers. Diakses tanggal 15 May 2020. 
  6. ^ "About Muslim". Sunnah.com. Diakses tanggal 15 May 2020. 
  7. ^ "About Sunan an-Nasa'i". Sunnah.com. Diakses tanggal 15 May 2020. 
  8. ^ "About Sunan Abi Dawud". Sunnah.com. Diakses tanggal 15 May 2020. 
  9. ^ "About Jami` at-Tirmidhi". Sunnah.com. Diakses tanggal 15 May 2020. 
  10. ^ Haddad, Gibril. "Imam Tirmidhi". Sunnah.org. Diakses tanggal 15 May 2020. 
  11. ^ "About Sunan Ibn Majah". Sunnah.com. Diakses tanggal 15 May 2020. 

Pranala luar