Lompat ke isi

Nasi lemak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Zaynaddeen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan bagian [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30: Baris 30:
== Asal makanan ==
== Asal makanan ==
Nasi lemak awalnya bukanlah satu [[makanan]] [[sarapan]] sehari-hari pada umumnya. [[Kebiasaan]] me[[makan]] [[nasi]] lemak dimulai sebagai suatu bekal makanan kepada petani-petani padi ataupun para pe[[kerja]] perkebunan seperti [[karet]], [[kelapa sawit]], [[sayur-sayuran]] dan lain-lain.{{cn}}
Nasi lemak awalnya bukanlah satu [[makanan]] [[sarapan]] sehari-hari pada umumnya. [[Kebiasaan]] me[[makan]] [[nasi]] lemak dimulai sebagai suatu bekal makanan kepada petani-petani padi ataupun para pe[[kerja]] perkebunan seperti [[karet]], [[kelapa sawit]], [[sayur-sayuran]] dan lain-lain.{{cn}}

== Nasi lemak dan diet ==
Nasi lemak dikatakan tidak begitu [[sehat]] untuk dimakan sehari-hari karena dinilai tinggi [[kalori]] dan [[kadar]] [[lemak]]nya oleh [[pakar]] makanan. Bahkan kini di Malaysia nasi lemak hanya diperbolehkan di[[jual]] di [[sekolah]]-[[sekolah]] hanya dua kali seminggu untuk mencegah masalah [[kegemukan]] dan [[diabetes]] yang semakin meningkat di kalangan [[anak]]-[[anak]].<ref>{{Cite web |url=http://www.bharian.com.my/articles/15jenismakanandilarangjualdikantinsekolah/Article |title="15 jenis makanan dilarang jual di kantin sekolah", Berita Harian online, Oleh Syed Azwan Syed Ali |access-date=2011-08-26 |archive-date=2011-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110821171031/http://www.bharian.com.my/articles/15jenismakanandilarangjualdikantinsekolah/Article |dead-url=yes }}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 26 Desember 2022 03.38

Nasi lemak
Nasi lemak yang disajikan bersama sambal cumi, sambal teri, teri kacang, separuh telur rebus, dan irisan mentimun.
SajianHidangan utama, umumnya disajikan sebagai sarapan
Tempat asalMalaysia[1][2][3][4][5]
DaerahDunia Melayu—meliputi Pulau Sumatra di Indonesia (terutama Sumatra Utara, Riau dan Kepulauan Riau), Semenanjung Malaya, Singapura, Brunei, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan
Hidangan nasional terkaitMalaysia
Dibuat olehOrang Melayu
Suhu penyajianPanas atau temperatur ruangan
Bahan utamaNasi dimasak dalam santan dengan daun pandan dan disajikan dengan sambal, ikan teri, mentimun, dan berbagai lauk pauk
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Nasi lemak adalah jenis makanan khas suku Melayu yang lazim ditemukan di Malaysia di mana hidangan ini dianggap sebagai salah satu hidangan nasionalnya,[6] dan Indonesia, khususnya di Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara. Hidangan ini pun dapat ditemukan di Singapura dan Brunei. Makanan ini biasanya dihidangkan untuk sarapan pagi.

Nasi lemak merujuk kepada nasi yang dimasak dengan menggunakan santan kelapa untuk memberikan citarasa gurih. Kadang kala daun pandan dimasukkan ketika nasi lemak dimasak untuk menambahkan aromanya. Istilah lemak dalam Bahasa Melayu merujuk kepada rasa dan tekstur gurih berminyak yang dihasilkan santan kelapa yang melepaskan kandungan lemak nabatinya ke dalam nasi yang tengah ditanak. Sir R. O. Winstedt telah menulis mengenai "nasi lemak" di Tanah Melayu dalam bukunya "The Circumstances of Malay Life - 1909" (Keadaan Kehidupan Melayu).[7]

Nasi lemak biasanya dihidangkan dengan telur (yang direbus, digoreng mata sapi, atau didadar), irisan mentimun, ikan bilis atau teri goreng, dan sambal, cabai. Tetapi kini nasi lemak dijual dengan berbagai lauk-pauk seperti tempe, tahu, pete, kacang tanah goreng, kacang panjang, sate, daging, ayam, sotong, cumi-cumi, udang, kerang, ikan, limpa, dan ataupun hati sapi, yang juga sering disertai juga dengan parutan kelapa.

Nasi lemak sederhana dengan telur, teri, mentimun, dan sambal terasi.

Kini nasi lemak banyak dijajakan di rumah makan, warung, jajanan pinggir jalan, maupun oleh penjaja makanan keliling. Nasi lemak lazim disebut dengan nama demikian di Semenanjung Malaya, Sumatra, Singapura dan Brunei. Sementara di Jakarta hidangan yang mirip nasi lemak dikenal dengan nama nasi uduk sedangkan di Jawa Tengah dengan nama sega liwet atau nasi liwet. Di Aceh hidangan yang mirip nasi lemak disebut nasi guri, sedangkan di Jambi dan Sumatra Selatan dikenal dengan nasi gemuk. Hidangan Medan yang mirip nasi lemak namun dalam porsi bungkusan yang lebih kecil dan sedikit disebut nasi perang.

Nasi Lemak versi India Malaysia mirip dengan versi aslinya. Namun, banyak orang India Malaysia beragama Hindu, dan tidak makan daging sapi. Oleh karena itu, daging sapi biasanya tidak disertakan saat menyiapkan nasi lemak versi India Malaysia. Ada juga nasi lemak vegetarian di mana ikan teri kering diganti dengan ikan teri tiruan vegetarian[8]

Asal makanan

Nasi lemak awalnya bukanlah satu makanan sarapan sehari-hari pada umumnya. Kebiasaan memakan nasi lemak dimulai sebagai suatu bekal makanan kepada petani-petani padi ataupun para pekerja perkebunan seperti karet, kelapa sawit, sayur-sayuran dan lain-lain.[butuh rujukan]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "#CNNFoodchallnge: What's your national dish? | CNN Travel". CNN Travel (dalam bahasa Inggris). 2015-09-18. Diakses tanggal 2018-11-16. 
  2. ^ Teh, Eng Hock (2009-09-17). "Laksa and nasi lemak among our pride, says Yen Yen". www.thestar.com.my. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-16. Diakses tanggal 2018-11-16. 
  3. ^ Ahmad, Aida (2014-11-19). "Nasi lemak - once a farmer's meal, now Malaysia's favourite". www.thestar.com.my. Diakses tanggal 2018-11-16. 
  4. ^ "Malaysia's top 40 foods". CNN Travel (dalam bahasa Inggris). 2017-11-30. Diakses tanggal 2018-11-16. 
  5. ^ Ram, Sadho (2014-05-18). "Ipoh-Born Ping Coombes Wins MasterChef 2014 By Cooking Nasi Lemak And Wanton Soup". SAYS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-16. 
  6. ^ "Nasi Lemak". indonesia.com. Diakses tanggal 2010-07-06. 
  7. ^ The Circumstances of Malay Life, Sir Richard Olof Winstedt, Richard Winstedt, Ams PressInc, 1909 - Social Science - 90 pages
  8. ^ https://curlybabesatisfaction.blogspot.com/2010/04/indian-nasi-lemak.html

Pranala luar