Lina Sylvia: Perbedaan antara revisi
k →Referensi: merapikan templat stub |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor-alih |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
|birthname = |
|birthname = |
||
|othername = Lina Silvia |
|othername = Lina Silvia |
||
|birthdate = {{birth date| |
|birthdate = {{birth date|1968|12|1}} |
||
|deathdate = {{death date and age| |
|deathdate = {{death date and age|1998|12|20|1968|12|1}} |
||
|origin = |
|origin = |
||
|religion = |
|religion = |
||
|genre = [[Dangdut]] |
|genre = [[Dangdut]] |
||
|occupation = [[Penyanyi]] |
|occupation = [[Penyanyi]] |
||
|yearsactive = [[ |
|yearsactive = [[1991]]-[[1997]] |
||
|label = Mahkota Records<br />Rajawali Records |
|label = Mahkota Records<br />Rajawali Records |
||
}} |
}} |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
Lina Sylvia pada saat itu adalah seorang pendatang baru di blantika musik dangdut yang langsung melejit lewat lagu legendaris berjudul '''"Sepondok Dua Cinta"''' karya '''Asmin Cayder''' yang saat itu musiknya digarap oleh penata musik terkenal yaitu '''Harry B.''' dan diproduksi oleh '''Mahkota Records'''. Alhasil lagu ini pun menjadi lagu ngetop yang sering diperdengarkan di radio-radio. Sukses sebuah lagu tak membuat nama pelantunnya menjadi lebih terkenal, itupun yang dialami mendiang Lina Sylvia, nama Lina Sylvia seakan tenggelam oleh kepopularitasan lagunya yang kemudian dirilis kembali oleh beberapa penyanyi seperti [[Tuty Wibowo]], Rana Rani hingga [[Nelly Agustin]]. |
Lina Sylvia pada saat itu adalah seorang pendatang baru di blantika musik dangdut yang langsung melejit lewat lagu legendaris berjudul '''"Sepondok Dua Cinta"''' karya '''Asmin Cayder''' yang saat itu musiknya digarap oleh penata musik terkenal yaitu '''Harry B.''' dan diproduksi oleh '''Mahkota Records'''. Alhasil lagu ini pun menjadi lagu ngetop yang sering diperdengarkan di radio-radio. Sukses sebuah lagu tak membuat nama pelantunnya menjadi lebih terkenal, itupun yang dialami mendiang Lina Sylvia, nama Lina Sylvia seakan tenggelam oleh kepopularitasan lagunya yang kemudian dirilis kembali oleh beberapa penyanyi seperti [[Tuty Wibowo]], Rana Rani hingga [[Nelly Agustin]]. |
||
Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Lina sebelumnya yaitu "Sepondok Dua Cinta", Lina pun kembali mengeluarkan album keduanya masih dengan penata musik yang sama yang berjudul '''Lho Koq Loyo''' karya '''Asmin Cayder''' yang diproduksi '''Naviri Records'''. Namun, album kedua ini pun tak dapat berbuat banyak. Lantaran album tersebut beredar begitu saja tanpa adanya media promosi, karena seminggu sebelum pembuatan video klip lagu tersebut untuk promosi di televisi. |
|||
Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Lina sebelumnya yaitu "Lho Koq Loyo", Lina pun kembali mengeluarkan album ketiganya masih dengan penata musik yang sama yang berjudul '''Neraka Perkawinan''' karya '''Ferry A.W.''' yang diproduksi '''Tanama Records'''. Namun, album kedua ini pun tak dapat berbuat banyak. Lantaran album tersebut beredar begitu saja tanpa adanya media promosi, karena seminggu sebelum pembuatan video klip lagu tersebut untuk promosi di televisi. |
|||
Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Lina sebelumnya yaitu "Neraka Perkawinan", Lina pun kembali mengeluarkan album keempatnya masih dengan penata musik yang sama yang berjudul '''Sembilan Bulan''' karya '''Harry B.''' yang diproduksi '''Rajawali Records'''. Namun, album kedua ini pun tak dapat berbuat banyak. Lantaran album tersebut beredar begitu saja tanpa adanya media promosi, karena seminggu sebelum pembuatan video klip lagu tersebut untuk promosi di televisi, Lina Sylvia meninggal dunia pada usia 30 tahun. |
|||
Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Lina sebelumnya yaitu "Sembilan Bulan", Lina Sylvia masih mengeluarkan album terakhirnya pada tahun yang sama berjudul '''"Surat Terakhir"''' produksi '''Rajawali Records'''. Sama seperti album keempatnya, album kelimanya ini pun tidak dapat berbuat banyak bahkan kurang memuaskan. Lantaran tidak adanya media promosi. Mungkin inilah album terakhir dari Lina Sylvia. Lina Sylvia telah merantau ke Tashkent, Uzbekistan karena saat itu ia telah menikah, Lina Sylvia meninggal dunia pada usia 30 tahun. |
|||
== Kematian == |
== Kematian == |
||
Lina Sylvia meninggal dunia pada usia |
Lina Sylvia meninggal dunia pada usia 30 tahun disebabkan oleh Kanker Kandungan yang dideritanya, seminggu sebelum promosi album keduanya di televisi. |
||
== Diskografi == |
== Diskografi == |
||
* |
* 1991: Sepondok Dua Cinta |
||
*1992: Lho |
* 1992: Lho Koq Loyo |
||
*1993: Neraka Perkawinan |
* 1993: Neraka Perkawinan |
||
* 1994: Sembilan Bulan |
* 1994: Sembilan Bulan |
||
* |
* 1995: Surat Terakhir |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
Revisi per 1 Januari 2023 17.31
Lina Sylvia | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Genre | Dangdut |
Pekerjaan | Penyanyi |
Tahun aktif | 1991-1997 |
Label | Mahkota Records Rajawali Records |
Lina Sylvia adalah seorang penyanyi dangdut Indonesia yang terkenal lewat lagu Sepondok Dua Cinta karya Asmin Cayder.
Karier
Lina Sylvia pada saat itu adalah seorang pendatang baru di blantika musik dangdut yang langsung melejit lewat lagu legendaris berjudul "Sepondok Dua Cinta" karya Asmin Cayder yang saat itu musiknya digarap oleh penata musik terkenal yaitu Harry B. dan diproduksi oleh Mahkota Records. Alhasil lagu ini pun menjadi lagu ngetop yang sering diperdengarkan di radio-radio. Sukses sebuah lagu tak membuat nama pelantunnya menjadi lebih terkenal, itupun yang dialami mendiang Lina Sylvia, nama Lina Sylvia seakan tenggelam oleh kepopularitasan lagunya yang kemudian dirilis kembali oleh beberapa penyanyi seperti Tuty Wibowo, Rana Rani hingga Nelly Agustin.
Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Lina sebelumnya yaitu "Sepondok Dua Cinta", Lina pun kembali mengeluarkan album keduanya masih dengan penata musik yang sama yang berjudul Lho Koq Loyo karya Asmin Cayder yang diproduksi Naviri Records. Namun, album kedua ini pun tak dapat berbuat banyak. Lantaran album tersebut beredar begitu saja tanpa adanya media promosi, karena seminggu sebelum pembuatan video klip lagu tersebut untuk promosi di televisi.
Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Lina sebelumnya yaitu "Lho Koq Loyo", Lina pun kembali mengeluarkan album ketiganya masih dengan penata musik yang sama yang berjudul Neraka Perkawinan karya Ferry A.W. yang diproduksi Tanama Records. Namun, album kedua ini pun tak dapat berbuat banyak. Lantaran album tersebut beredar begitu saja tanpa adanya media promosi, karena seminggu sebelum pembuatan video klip lagu tersebut untuk promosi di televisi.
Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Lina sebelumnya yaitu "Neraka Perkawinan", Lina pun kembali mengeluarkan album keempatnya masih dengan penata musik yang sama yang berjudul Sembilan Bulan karya Harry B. yang diproduksi Rajawali Records. Namun, album kedua ini pun tak dapat berbuat banyak. Lantaran album tersebut beredar begitu saja tanpa adanya media promosi, karena seminggu sebelum pembuatan video klip lagu tersebut untuk promosi di televisi, Lina Sylvia meninggal dunia pada usia 30 tahun.
Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Lina sebelumnya yaitu "Sembilan Bulan", Lina Sylvia masih mengeluarkan album terakhirnya pada tahun yang sama berjudul "Surat Terakhir" produksi Rajawali Records. Sama seperti album keempatnya, album kelimanya ini pun tidak dapat berbuat banyak bahkan kurang memuaskan. Lantaran tidak adanya media promosi. Mungkin inilah album terakhir dari Lina Sylvia. Lina Sylvia telah merantau ke Tashkent, Uzbekistan karena saat itu ia telah menikah, Lina Sylvia meninggal dunia pada usia 30 tahun.
Kematian
Lina Sylvia meninggal dunia pada usia 30 tahun disebabkan oleh Kanker Kandungan yang dideritanya, seminggu sebelum promosi album keduanya di televisi.
Diskografi
- 1991: Sepondok Dua Cinta
- 1992: Lho Koq Loyo
- 1993: Neraka Perkawinan
- 1994: Sembilan Bulan
- 1995: Surat Terakhir