Lompat ke isi

Thung Tjing Ek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tambahan Kong Ek Hwee
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Thung Tjing Ek''' alias '''Jakub Thung''' adalah seorang pejuang kemerdekaan berdarah [[Tionghoa Indonesia]]. Ia adalah perantau [[Tionghoa]] asal [[Makassar]] yang berprofesi sebagai penangkap [[buaya]] di [[Waropen]]. Anak-anaknya kini cukup dikenal dengan nama marga istrinya yang asli Papua: Raweyai. Dr. [[Sam Ratulangi]] bersama kawan-kawannya juga sering memakai rumah Thung Tjing Ek untuk rapat-rapat yang membicarakan persiapan penyatuan [[Irian Barat]] ke [[NKRI]]. Ia pun juga diangkat menjadi Komisaris I.<ref>https://books.google.co.id/books?id=hG6fCgAAQBAJ&pg=PA124&lpg=PA124&dq=Thung+Tjing+Ek&source=bl&ots=8FDZW6lUrW&sig=ACfU3U31mYel3miKiDqsxyhtj4OeyntQ1g&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjr6o6PxKHjAhVJiXAKHR1XCa8Q6AEwB3oECAkQAQ#v=onepage&q=Thung%20Tjing%20Ek&f=false</ref> Kong Ek juga membantu menyumbangkan uang ketika [[Silas Papare]] harus berangkat ke [[Jawa]] untuk menemui Presiden [[Soekarno]].
'''Thung Tjing Ek''' alias '''Jakub Thung''' adalah seorang pejuang kemerdekaan berdarah [[Tionghoa Indonesia]]. Ia adalah perantau [[Tionghoa]] asal [[Makassar]] yang berprofesi sebagai penangkap [[buaya]] di [[Waropen]]. Anak-anaknya kini cukup dikenal dengan nama marga istrinya yang asli Papua: Raweyai. Dr. [[Sam Ratulangi]] bersama kawan-kawannya juga sering memakai rumah Thung Tjing Ek untuk rapat-rapat yang membicarakan persiapan penyatuan [[Irian Barat]] ke [[NKRI]]. Ia pun juga diangkat menjadi Komisaris I.<ref>https://books.google.co.id/books?id=hG6fCgAAQBAJ&pg=PA124&lpg=PA124&dq=Thung+Tjing+Ek&source=bl&ots=8FDZW6lUrW&sig=ACfU3U31mYel3miKiDqsxyhtj4OeyntQ1g&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjr6o6PxKHjAhVJiXAKHR1XCa8Q6AEwB3oECAkQAQ#v=onepage&q=Thung%20Tjing%20Ek&f=false</ref> Dia juga membantu menyumbangkan uang ketika [[Silas Papare]] harus berangkat ke [[Jawa]] untuk menemui Presiden [[Soekarno]].


Ia bersama [[Tan Su Song]] (Fritz Warabay) pergi ke [[Biak]] untuk belajar ilmu kebal dari [[orang Maluku]]. Sepulangnya dari Biak mereka mengorganisir pasukan sipil bawah tanah sampai berjumlah 2000 orang. Gerakan bawah tanah ini dinamakan Batalyon Tentara Tjendrawasih Tjadangan (TTT). Gerakan bawah tanah ini akhirnya diketahui oleh Belanda. Para keturunan [[Tionghoa]] di Serui ini, membentuk organisasi Kong Ek Hwee yang merupakan bagian dari gerakan TTT. <ref name="Tan 2021">{{cite web | last=Tan | first=Ependi | title=Thung Tjing Ek Pahlawan Keturunan Tionghoa di Papua | website=InHua.Net | date=2021-12-16 | url=https://inhua.net/thung-tjing-ek-pahlawan-keturunan-tionghoa-di-papua/ | access-date=2023-01-04}}</ref> Maka Fritz bersama kawan-kawanya seperti David Wasiri, Rafael dan Agus pun ditangkap dan dipenjarakan. Setelah tiga bulan mereka dibebaskan dan kena wajib lapor.
Ia bersama [[Tan Su Song]] (Fritz Warabay) pergi ke [[Biak]] untuk belajar ilmu kebal dari [[orang Maluku]]. Sepulangnya dari Biak mereka mengorganisir pasukan sipil bawah tanah sampai berjumlah 2000 orang. Gerakan bawah tanah ini dinamakan Batalyon Tentara Tjendrawasih Tjadangan (TTT). Gerakan bawah tanah ini akhirnya diketahui oleh Belanda. Para keturunan [[Tionghoa]] di Serui ini, membentuk organisasi Kong Ek Hwee yang merupakan bagian dari gerakan TTT. <ref name="Tan 2021">{{cite web | last=Tan | first=Ependi | title=Thung Tjing Ek Pahlawan Keturunan Tionghoa di Papua | website=InHua.Net | date=2021-12-16 | url=https://inhua.net/thung-tjing-ek-pahlawan-keturunan-tionghoa-di-papua/ | access-date=2023-01-04}}</ref> Maka Fritz bersama kawan-kawanya seperti David Wasiri, Rafael dan Agus pun ditangkap dan dipenjarakan. Setelah tiga bulan mereka dibebaskan dan kena wajib lapor.

Revisi per 4 Januari 2023 04.58

Thung Tjing Ek alias Jakub Thung adalah seorang pejuang kemerdekaan berdarah Tionghoa Indonesia. Ia adalah perantau Tionghoa asal Makassar yang berprofesi sebagai penangkap buaya di Waropen. Anak-anaknya kini cukup dikenal dengan nama marga istrinya yang asli Papua: Raweyai. Dr. Sam Ratulangi bersama kawan-kawannya juga sering memakai rumah Thung Tjing Ek untuk rapat-rapat yang membicarakan persiapan penyatuan Irian Barat ke NKRI. Ia pun juga diangkat menjadi Komisaris I.[1] Dia juga membantu menyumbangkan uang ketika Silas Papare harus berangkat ke Jawa untuk menemui Presiden Soekarno.

Ia bersama Tan Su Song (Fritz Warabay) pergi ke Biak untuk belajar ilmu kebal dari orang Maluku. Sepulangnya dari Biak mereka mengorganisir pasukan sipil bawah tanah sampai berjumlah 2000 orang. Gerakan bawah tanah ini dinamakan Batalyon Tentara Tjendrawasih Tjadangan (TTT). Gerakan bawah tanah ini akhirnya diketahui oleh Belanda. Para keturunan Tionghoa di Serui ini, membentuk organisasi Kong Ek Hwee yang merupakan bagian dari gerakan TTT. [2] Maka Fritz bersama kawan-kawanya seperti David Wasiri, Rafael dan Agus pun ditangkap dan dipenjarakan. Setelah tiga bulan mereka dibebaskan dan kena wajib lapor.

Namanya tercantum pada taman makam pahlawan Serui terletak di tengah kota bersama dengan Silas Papare, Stefanus Rumbewas, Dirk Ramandey, Salim Suneth, Hengkie W. Antaribaba, Rafael Maselkosu dan George Henk Ayorbaba. Ia adalah ayah dari Yorrys Raweyai.[3]

Referensi