Lompat ke isi

Stadion (balap lari): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230109)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot
Baris 8: Baris 8:
"Stadion" dinamai sesuai dengan bangunan tempat berlangsungnya, juga disebut ''stadion''. Kata ini banyak terserap ke dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya, termasuk dalam [[bahasa Belanda]] (''{{lang|nl|stadion}}''), yang juga terserap ke dalam bahasa Indonesia untuk menyebut [[Stadion|tempat menyelenggarakan lomba olahraga besar]] yang dikelilingi penonton. Nama perlombaan ini juga meluas ke satuan panjang, yaitu [[Stadion (satuan panjang)|stadion]]. Ada beberapa jenis lomba lari lainnya, tetapi stadion adalah yang paling bergengsi; pemenangnya sering dianggap sebagai pemenang dari seluruh pesta olahraga. Meskipun perlombaan diselanggarakan secara terpisah, ''stadion'' juga merupakan bagian dari [[Pentatlon]] kuno.
"Stadion" dinamai sesuai dengan bangunan tempat berlangsungnya, juga disebut ''stadion''. Kata ini banyak terserap ke dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya, termasuk dalam [[bahasa Belanda]] (''{{lang|nl|stadion}}''), yang juga terserap ke dalam bahasa Indonesia untuk menyebut [[Stadion|tempat menyelenggarakan lomba olahraga besar]] yang dikelilingi penonton. Nama perlombaan ini juga meluas ke satuan panjang, yaitu [[Stadion (satuan panjang)|stadion]]. Ada beberapa jenis lomba lari lainnya, tetapi stadion adalah yang paling bergengsi; pemenangnya sering dianggap sebagai pemenang dari seluruh pesta olahraga. Meskipun perlombaan diselanggarakan secara terpisah, ''stadion'' juga merupakan bagian dari [[Pentatlon]] kuno.


Pada pesta Olimpiade, stadion (bangunan) cukup besar untuk 20 peserta, dan lomba [[lari cepat]] sepanjang {{convert|200|yd|m|abbr=on}},<ref name= "Harris">{{cite book |last=Harris |first=H.A. |title=Greek Athletes and Athletics |publisher=Hutchinson |location=London |year=1964 |pages=65–66}}</ref> tetapi lintasan stadion asli [[Olympia, Yunani|Olympia]] berukuran sekitar {{convert|210|yd|m|abbr=on}}. Perlombaan dimulai dengan pukulan terompet, dengan wasit (the ἀγωνοθέται ''agonothetai'') di awal untuk memastikan tidak ada garis awal yang salah. Ada juga wasit di akhir untuk menentukan pemenang dan memastikan tidak ada yang curang. Jika wasit memutuskan ada seri, balapan akan diulang. Pelari memulai balapan dari posisi berdiri, mungkin dengan tangan terentang di depan mereka, bukannya merunduk seperti pelari modern.<ref name="Harris"/> Mereka berlari telanjang di jalur tanah yang penuh sesak. Pada abad kelima, jalur itu ditandai dengan garis awal batu, yaitu ''balbis''. Kemajuan dalam blok awal batu ini membuatnya memiliki satu set alur ganda (terpisah {{convert|10|–|12|cm|abbr=on}}) di mana pelari meletakkan jari-jari kakinya. Rancangan alur ini dimaksudkan untuk memberi pelari daya ungkit untuk memulai.<ref>Miller, p. 35</ref>
Pada pesta Olimpiade, stadion (bangunan) cukup besar untuk 20 peserta, dan lomba [[lari cepat]] sepanjang {{convert|200|yd|m|abbr=on}},<ref name= "Harris">{{cite book |last=Harris |first=H.A. |title=Greek Athletes and Athletics |url=https://archive.org/details/greekathletesath0000haha |publisher=Hutchinson |location=London |year=1964 |pages=[https://archive.org/details/greekathletesath0000haha/page/65 65]–66}}</ref> tetapi lintasan stadion asli [[Olympia, Yunani|Olympia]] berukuran sekitar {{convert|210|yd|m|abbr=on}}. Perlombaan dimulai dengan pukulan terompet, dengan wasit (the ἀγωνοθέται ''agonothetai'') di awal untuk memastikan tidak ada garis awal yang salah. Ada juga wasit di akhir untuk menentukan pemenang dan memastikan tidak ada yang curang. Jika wasit memutuskan ada seri, balapan akan diulang. Pelari memulai balapan dari posisi berdiri, mungkin dengan tangan terentang di depan mereka, bukannya merunduk seperti pelari modern.<ref name="Harris"/> Mereka berlari telanjang di jalur tanah yang penuh sesak. Pada abad kelima, jalur itu ditandai dengan garis awal batu, yaitu ''balbis''. Kemajuan dalam blok awal batu ini membuatnya memiliki satu set alur ganda (terpisah {{convert|10|–|12|cm|abbr=on}}) di mana pelari meletakkan jari-jari kakinya. Rancangan alur ini dimaksudkan untuk memberi pelari daya ungkit untuk memulai.<ref>Miller, p. 35</ref>


Pemenang ''stadion'' di pesta Olimpiade jilid pertama adalah [[Koroibos Eleios]].<ref name=paus>[[Pausanias (geographer)|Pausanias]], ''[[Hellados Periegesis]]'', [https://www.google.fr/books/edition/Greek_Religion/KRH2DwAAQBAJ?pg=PA138 5.8.6&ndash;9].</ref><ref name=eus>[[Eusebius]]. ''[[Pantodape historia]]'', [http://www.attalus.org/armenian/euseb11.htm 69 & 70].</ref><ref>[[Stefan Lehmann]]: Olympia, das Grab des Koroibos und die Altertumswissenschaften in Halle, in: Olympisch bewegt. Festschrift zum 60. Geburtstag von Manfred Lämmer, hrsg. vom Institut für Sportgeschichte der Deutschen Sporthochschule Köln und dem Carl und Liselott Diem-Archiv, Köln 2003, S. 163–175.</ref>
Pemenang ''stadion'' di pesta Olimpiade jilid pertama adalah [[Koroibos Eleios]].<ref name=paus>[[Pausanias (geographer)|Pausanias]], ''[[Hellados Periegesis]]'', [https://www.google.fr/books/edition/Greek_Religion/KRH2DwAAQBAJ?pg=PA138 5.8.6&ndash;9].</ref><ref name=eus>[[Eusebius]]. ''[[Pantodape historia]]'', [http://www.attalus.org/armenian/euseb11.htm 69 & 70].</ref><ref>[[Stefan Lehmann]]: Olympia, das Grab des Koroibos und die Altertumswissenschaften in Halle, in: Olympisch bewegt. Festschrift zum 60. Geburtstag von Manfred Lämmer, hrsg. vom Institut für Sportgeschichte der Deutschen Sporthochschule Köln und dem Carl und Liselott Diem-Archiv, Köln 2003, S. 163–175.</ref>

Revisi per 10 Januari 2023 22.21

Stadion kuno di Delfi, Yunani.

Stadion (bahasa Yunani Kuno: στάδιον, translit. stádion) atau stadio (bahasa Yunani: στάδιο, translit. stádio) adalah sebuah lomba lari kuno, bagian dari Olimpiade Kuno dan Pesta Olahraga Pan-Helenik. Perlombaan ini merupakan salah satu dari lima Pentatlon. Stadion juga merupakan perlombaan utama gymnikos agon (γυμνικὸς ἀγών, harfiah: "perlombaan telanjang").[1]

Sejarah

Dari tahun 776 hingga 724 SM, stadion adalah satu-satunya perlombaan yang diadakan di Olimpiade. Nama para juara tercatat dalam seluruh Olimpiade empat tahun, sehingga para cendekiawan dapat mengetahui nama-nama hampir setiap pemenang stadion Olimpiade kuno.[1]

"Stadion" dinamai sesuai dengan bangunan tempat berlangsungnya, juga disebut stadion. Kata ini banyak terserap ke dalam bahasa-bahasa Eropa lainnya, termasuk dalam bahasa Belanda (stadion), yang juga terserap ke dalam bahasa Indonesia untuk menyebut tempat menyelenggarakan lomba olahraga besar yang dikelilingi penonton. Nama perlombaan ini juga meluas ke satuan panjang, yaitu stadion. Ada beberapa jenis lomba lari lainnya, tetapi stadion adalah yang paling bergengsi; pemenangnya sering dianggap sebagai pemenang dari seluruh pesta olahraga. Meskipun perlombaan diselanggarakan secara terpisah, stadion juga merupakan bagian dari Pentatlon kuno.

Pada pesta Olimpiade, stadion (bangunan) cukup besar untuk 20 peserta, dan lomba lari cepat sepanjang 200 yd (180 m),[2] tetapi lintasan stadion asli Olympia berukuran sekitar 210 yd (190 m). Perlombaan dimulai dengan pukulan terompet, dengan wasit (the ἀγωνοθέται agonothetai) di awal untuk memastikan tidak ada garis awal yang salah. Ada juga wasit di akhir untuk menentukan pemenang dan memastikan tidak ada yang curang. Jika wasit memutuskan ada seri, balapan akan diulang. Pelari memulai balapan dari posisi berdiri, mungkin dengan tangan terentang di depan mereka, bukannya merunduk seperti pelari modern.[2] Mereka berlari telanjang di jalur tanah yang penuh sesak. Pada abad kelima, jalur itu ditandai dengan garis awal batu, yaitu balbis. Kemajuan dalam blok awal batu ini membuatnya memiliki satu set alur ganda (terpisah 10–12 cm (3,9–4,7 in)) di mana pelari meletakkan jari-jari kakinya. Rancangan alur ini dimaksudkan untuk memberi pelari daya ungkit untuk memulai.[3]

Pemenang stadion di pesta Olimpiade jilid pertama adalah Koroibos Eleios.[4][5][6]

Referensi

  1. ^ a b Miller, Stephen G. (2004). Ancient Greek AthleticsPerlu mendaftar (gratis). New Haven: Yale University Press. hlm. 31. 
  2. ^ a b Harris, H.A. (1964). Greek Athletes and Athletics. London: Hutchinson. hlm. 65–66. 
  3. ^ Miller, p. 35
  4. ^ Pausanias, Hellados Periegesis, 5.8.6–9.
  5. ^ Eusebius. Pantodape historia, 69 & 70.
  6. ^ Stefan Lehmann: Olympia, das Grab des Koroibos und die Altertumswissenschaften in Halle, in: Olympisch bewegt. Festschrift zum 60. Geburtstag von Manfred Lämmer, hrsg. vom Institut für Sportgeschichte der Deutschen Sporthochschule Köln und dem Carl und Liselott Diem-Archiv, Köln 2003, S. 163–175.