Kaninga Pictures: Perbedaan antara revisi
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 76: | Baris 76: | ||
|[[Mouly Surya]] |
|[[Mouly Surya]] |
||
|- |
|- |
||
|''[[Autobiography (film) |
|''[[Autobiography (film)|Autobiography]]'' |
||
|[[Makbul Mubarak]] |
|[[Makbul Mubarak]] |
||
|} |
|} |
Revisi per 12 Januari 2023 21.18
Rumah Produksi Film | |
Industri | Perfilman |
Didirikan | 2015 |
Pendiri | Willawati |
Kantor pusat | Treasury Building 7th District 8 SCBD Jakarta |
Tokoh kunci | Willawati |
Situs web | https://Kaninga Pictures |
Kaninga Pictures adalah perusahaan film yang berbasis di Jakarta, Indonesia dibentuk tahun 2015. Dengan lini bisnis di bidang pembiayaan film, produksi, serta pemasaran & distribusi, Kaninga Pictures telah banyak menciptakan film berkualitas seperti Bid'ah Cinta, Night Bus dan Marlina: The Murderer in Four Acts.[1][2][3]
Latar Belakang
Willawati selalu tertarik dengan dunia film. Dari ketertarikan tersebut, Willawati ikut terlibat dalam produksi beberapa film nasional.Dia pun ikut memproduksi film pada 2014. Sebuah rumah produksi film mengajaknya bekerja sama untuk menerbitkan sebuah film berjudul Cinta Selamanya. Film itu dibintangi oleh aktor dan aktris kenamaan Indonesia, seperti Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan.Tawaran kerja sama itu diterima Willawati. Kala itu ia bertindak sebagai eksekutif produser, yang tugasnya antara lain merumuskan konsep film dan menyediakan biaya atau anggaran produksi.Film Cinta Selamanya berhasil dirilis dan diputar di bioskop-bioskop Tanah Air pada 2015 lalu. Kendati demikian, Willawati mengaku, masih banyak kekurangan yang ia rasakan dalam proses penggarapan dan produksi film tersebut.
Berangkat dari pengalaman itu, pada tahun yang sama Willawati mendirikan Kaninga Pictures. Selain wadah belajar dan bereksplorasi, pembentukan Kaninga Pictures dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dalam dirinya sendiri. Dia selalu berintrospeksi apakah akan selalu ada kendala atau pengalaman kurang bagus dalam setiap proses produksi film seperti yang dirasakannya ketika menjadi eksekutif produser Cinta Selamanya.Sejak mendirikan Kaninga Pictures, Willawati selalu berupaya untuk menjalin kerja sama dengan banyak pihak. Ia dibantu oleh sebuah tim kreatif internal Kaninga Pictures. Tugas tim ini adalah menyeleksi dan memilih film apa yang akan diproduksi, melihat peluang pasar, kemudian akan dijual ke mana, dan lain-lain.
Film pertama yang diproduksi Kaninga Pictures adalah Terjebak Nostalgia. Salah satu aktor dan aktris yang berperan dalam film ini adalah penyanyi populer Raisa dan Chicco Jerikho.[4]
Filmografi
Film[5]
Tahun | Judul | Sutradara |
---|---|---|
2016 | Terjebak Nostalgia | Rako Prijanto |
Bangkit! | ||
I am Hope | Adilla Dimitri | |
2017 | Bukaan 8 | Angga Dwimas Sasongko |
Bid'ah Cinta | Nurman Hakim | |
Night Bus | Emil Heradi | |
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak | Mouly Surya | |
2018 | Pai Kau | Sidi Saleh |
Laut The Man from the Sea 海を駆ける(Umi wo kakeru) |
Kōji Fukada | |
The Returning | Witra Asliga | |
2021 | The East | Jim Taihuttu |
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas | Edwin | |
Penyalin Cahaya | Wregas Bhanuteja | |
TBA | Perang Kota | Mouly Surya |
Autobiography | Makbul Mubarak |
Referensi
- ^ http://balaikita.com/willawati-berbisnis-film-secara-syariah/
- ^ https://haho.co.id/company/kaninga_pictures
- ^ https://www.kaningapictures.com/
- ^ https://republika.co.id/berita/oi9vs61/willawati-eksis-di-dunia-film-tanah-air
- ^ http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmo5510e97c93caa_kaninga-pictures/filmography#.XzPVo1MxczQ