Lompat ke isi

Ejaan Van Ophuijsen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
s-box
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 22: Baris 22:
{{Succession box|before=[[bahasa Melayu Kuno]]|title=Ejaan [[bahasa Indonesia]]|years=[[1901]]-[[1947]]|after=[[Ejaan Republik]]{{br}}<small>(Edjaan Repoeblik)</small>}}
{{Succession box|before=[[bahasa Melayu Kuno]]|title=Ejaan [[bahasa Indonesia]]|years=[[1901]]-[[1947]]|after=[[Ejaan Republik]]{{br}}<small>(Edjaan Repoeblik)</small>}}
{{S-end}}
{{S-end}}

[[Kategori:Bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa Indonesia]]



Revisi per 28 Mei 2009 15.43

Ejaan Van Ophuijsen adalah jenis ejaan yang pernah digunakan untuk bahasa Indonesia.

Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain:

  • huruf 'j' untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.
  • huruf 'oe' untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
  • tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma'moer, akal, ta, pa, dinamai.

Kebanyakan catatan tertulis bahasa Melayu pada masa itu menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.

Sejarah singkat

Pada tahun 1901 diadakan pembakuan ejaan bahasa Indonesia yang pertama kali oleh Prof. Charles van Ophuijsen dibantu oleh Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Hasil pembakuan mereka yang dikenal dengan Ejaan Van Ophuijsen ditulis dalam buku yang berjudul '. Dalam kitab itu dimuat sistem ejaan Latin untuk bahasa Melayu di Indonesia.

Van Ophuijsen adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda. Ia pernah jadi inspektur sekolah di maktab perguruan Bukittinggi, Sumatera Barat, kemudian menjadi profesor bahasa Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Setelah menerbitkan Kitab Logat Melajoe, van Ophuijsen kemudian menerbitkan Maleische Spraakkunst (1910). Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.

Ejaan ini akhirnya digantikan oleh Ejaan Republik pada 17 Maret 1947.

Referensi

Dari Ejaan van Ophuijsen Hingga EYD

Didahului oleh:
bahasa Melayu Kuno
Ejaan bahasa Indonesia
1901-1947
Diteruskan oleh:
Ejaan Republik
(Edjaan Repoeblik)