Kure: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Kure''' adalah sebuah ritual menyongsong perayaan Paskah oleh sekelompok masyarakat yang merupkan kombinasi antara tradisi agama dan budaya. Inilah yang terjadi di Kote, Kelurahan Noemuti, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Warga setempat menyebutnya Kure. Tradisi Kure hanya dijalani di Kote, sebuah kampung tua yang letaknya 18 kilometer sebelah selatan Kota Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara.Kure adalah istilah dalam bahasa Latin yaitu berdoa sambil mengunjungi keluarga-keluarga. Uniknya, tradisi Kure di Kote-Noemuti dilakukan selama lima hari yakni sejak hari Rabu sampai hari Senin. Puncak dari Kure yakni pada malam Kamis Putih dan malam Jumat Agung yang dilakukan rumpun suku tiap "Ume Mnasi" (Rumah Tuhan) (terdapat 29 Ume Mnasi).<ref>{{Cite web|title=Kure|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=385|website=Warisan Budaya Takbenda Indonesia|access-date=11 Februari 2022}}</ref> |
'''Kure''' adalah sebuah ritual menyongsong perayaan Paskah oleh sekelompok masyarakat yang merupkan kombinasi antara tradisi agama dan budaya. Inilah yang terjadi di Kote, Kelurahan Noemuti, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Warga setempat menyebutnya Kure. Tradisi Kure hanya dijalani di Kote, sebuah kampung tua yang letaknya 18 kilometer sebelah selatan Kota Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara.Kure adalah istilah dalam bahasa Latin yaitu berdoa sambil mengunjungi [[keluarga|keluarga-keluarga]]. Uniknya, tradisi Kure di Kote-Noemuti dilakukan selama lima hari yakni sejak hari Rabu sampai hari Senin. Puncak dari Kure yakni pada malam Kamis Putih dan malam Jumat Agung yang dilakukan rumpun suku tiap "Ume Mnasi" (Rumah Tuhan) (terdapat 29 Ume Mnasi).<ref>{{Cite web|title=Kure|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=385|website=Warisan Budaya Takbenda Indonesia|access-date=11 Februari 2022}}</ref> |
||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi terkini sejak 13 Januari 2023 11.48
Kure adalah sebuah ritual menyongsong perayaan Paskah oleh sekelompok masyarakat yang merupkan kombinasi antara tradisi agama dan budaya. Inilah yang terjadi di Kote, Kelurahan Noemuti, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Warga setempat menyebutnya Kure. Tradisi Kure hanya dijalani di Kote, sebuah kampung tua yang letaknya 18 kilometer sebelah selatan Kota Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara.Kure adalah istilah dalam bahasa Latin yaitu berdoa sambil mengunjungi keluarga-keluarga. Uniknya, tradisi Kure di Kote-Noemuti dilakukan selama lima hari yakni sejak hari Rabu sampai hari Senin. Puncak dari Kure yakni pada malam Kamis Putih dan malam Jumat Agung yang dilakukan rumpun suku tiap "Ume Mnasi" (Rumah Tuhan) (terdapat 29 Ume Mnasi).[1]