Bintaro: Perbedaan antara revisi
k nambah 1 sumber |
Wadaihangit (bicara | kontrib) k →Keracunan: #1Lib1RefID menambahkan referensi |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
== Keracunan == |
== Keracunan == |
||
Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi [[jantung]], suatu [[glikosida]] yang disebut [[cerberin]], yang sangat be[[racun]] jika termakan.<ref>{{Cite web|last=Munda|first=Gresya|date=1 Juni 2022|title=Terlihat enak ternyata beracun|url=https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/foto/terlihat-enak-ternyata-beracun/|website=Biodiversity Warriors|access-date=1 Juni 2022}}</ref> Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun [[panah]]/[[tulup]] untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang.{{ |
Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi [[jantung]], suatu [[glikosida]] yang disebut [[cerberin]], yang sangat be[[racun]] jika termakan.<ref>{{Cite web|last=Munda|first=Gresya|date=1 Juni 2022|title=Terlihat enak ternyata beracun|url=https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/foto/terlihat-enak-ternyata-beracun/|website=Biodiversity Warriors|access-date=1 Juni 2022}}</ref> Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun [[panah]]/[[tulup]] untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang. <ref>{{Cite journal|last=Ilmi|first=Julian|first2=Dharmono|last3=Hayani|first3=Noor|date=Juni 2015|title=INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN BERACUN OLEH MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI DI DESA SIMPANG ARJA KECAMATAN |
||
RANTAU BADAUH KABUPATEN BARITO KUALA|url=https://repo-dosen.ulm.ac.id/bitstream/handle/123456789/16556/09-2015.%20Inventarisasi%20dan%20Pemanfaatan%20Tumbuhan%20Beracun%20oleh%20Masyarakat%20Dayak%20Bakumpai.pdf?sequence=1&isAllowed=y|journal=Wahana-Bio|volume=XIII|pages=75}}</ref> |
|||
Nama ilmiah ''Cerbera'' diambil dari nama anjing berkepala tiga dalam [[mitologi Yunani]]. |
Nama ilmiah ''Cerbera'' diambil dari nama anjing berkepala tiga dalam [[mitologi Yunani]]. |
Revisi per 17 Januari 2023 11.45
Bintaro | |
---|---|
Bintaro | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. manghas
|
Nama binomial | |
Cerbera manghas |
Bintaro (Cerbera manghas) adalah tumbuhan pantai atau paya berupa pohon dengan ketinggian dapat mencapai 12m. Dikenal di Pasifik dengan nama leva (Samoa), toto (Tonga), serta vasa (Fiji).
Pemerian
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan. Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3–5 cm berbentuk terompet dengan pangkal merah muda. Benang sari berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi. Buah berbentuk telur, panjang 5–10 cm, dan berwarna merah cerah jika masak.
Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Prancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota.
Keracunan
Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi jantung, suatu glikosida yang disebut cerberin, yang sangat beracun jika termakan.[1] Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun panah/tulup untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang. [2]
Nama ilmiah Cerbera diambil dari nama anjing berkepala tiga dalam mitologi Yunani.
Galeri
-
Bintaro dengan bunga
-
Buah bintaro yang belum matang
Referensi
- ^ Munda, Gresya (1 Juni 2022). "Terlihat enak ternyata beracun". Biodiversity Warriors. Diakses tanggal 1 Juni 2022.
- ^ Ilmi, Julian; Hayani, Noor (Juni 2015). "INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN BERACUN OLEH MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI DI DESA SIMPANG ARJA KECAMATAN RANTAU BADAUH KABUPATEN BARITO KUALA" (PDF). Wahana-Bio. XIII: 75. line feed character di
|title=
pada posisi 109 (bantuan);