Lompat ke isi

DNAFET: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 17: Baris 17:
Larikan DNAFET dapat digunakan untuk mendeteksi [[single nucleotide polymorphism]] dan untuk [[DNA sequencing]]. Kelebihan utama peranti ini daripada metoda deteksi optik yang sering digunakan sekarang adalah kerjanya yang malar dan hampir tepat waktu. DNAFET sangat selektif karena hanya pilinan DNA tertentu yang dapat berinteraksi dengan lapisan reseptor.
Larikan DNAFET dapat digunakan untuk mendeteksi [[single nucleotide polymorphism]] dan untuk [[DNA sequencing]]. Kelebihan utama peranti ini daripada metoda deteksi optik yang sering digunakan sekarang adalah kerjanya yang malar dan hampir tepat waktu. DNAFET sangat selektif karena hanya pilinan DNA tertentu yang dapat berinteraksi dengan lapisan reseptor.


==Referensi==
== Referensi ==


*Li et al., Nano Lett., 2004, vol. 4, no. 2, pp. 245-247.
*Li et al., Nano Lett., 2004, vol. 4, no. 2, pp. 245-247.

Revisi per 29 Mei 2009 12.49

DNAFET
TipeKomponen aktif
KategoriTransistor FET transduser
Komponen sejenisISFET, EOSFET
Kemasan3 pin

Transistor Efek-Medan DNA (DNAFET) adalah sebuah transistor efek-medan yang menggunakan efek-medan yang disebabkan oleh sebagian muatan molekul DNA untuk untuk membuatnya menjadi biosensor. Struktur DNAFET serupa dengan MOSFET dengan lapisan gerbang digantikan dengan molekul salah satu pilinan DNA untuk membuatnya menjadi reseptor permukaan. Ketika pilinan DNA komplementer berinteraksi dengan reseptor, penyebaran muatan didekat permukaan berubah, sehingga mengubah aliran arus yang melalui kanal semikonduktor. Larikan DNAFET dapat digunakan untuk mendeteksi single nucleotide polymorphism dan untuk DNA sequencing. Kelebihan utama peranti ini daripada metoda deteksi optik yang sering digunakan sekarang adalah kerjanya yang malar dan hampir tepat waktu. DNAFET sangat selektif karena hanya pilinan DNA tertentu yang dapat berinteraksi dengan lapisan reseptor.

Referensi

  • Li et al., Nano Lett., 2004, vol. 4, no. 2, pp. 245-247.
  • Souteyrand et al., J. Phys. Chem. B, 1997, vol. 101, pp. 2980-2985.
  • Fritz et al., PNAS, 2002, vol. 99, pp. 14142-14146.