Lompat ke isi

Diplomasi Twitter: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Baris 26: Baris 26:
== Bacaan lanjutan ==
== Bacaan lanjutan ==
* Andreas Sandre "[http://issuu.com/diplo/docs/twitter_for_diplomats Twitter for Diplomats]", report for Geneva-based, non-profit Diplo (2013)
* Andreas Sandre "[http://issuu.com/diplo/docs/twitter_for_diplomats Twitter for Diplomats]", report for Geneva-based, non-profit Diplo (2013)
* "[http://twiplomacy.com/wp-content/uploads/2013/12/Twiplomacy_countries.pdf Twiplomacy: Heads of state and government on Twitter, July 2013]", Twiplomacy study (July 2013)
* "[http://twiplomacy.com/wp-content/uploads/2013/12/Twiplomacy_countries.pdf Twiplomacy: Heads of state and government on Twitter, July 2013] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160415230832/http://twiplomacy.com/wp-content/uploads/2013/12/Twiplomacy_countries.pdf |date=2016-04-15 }}", Twiplomacy study (July 2013)


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 18 Januari 2023 22.24

Menteri Luar Negeri Britania Raya William Hague menjawab pertanyaan tentang Afghanistan dan Pakistan dalam rangka Twitter Q&A ke-7, 29 Juni 2011

Diplomasi Twitter, "Twiplomacy", atau "diplomasi tagar" mengacu pada penggunaan jaringan sosial dan situs web mikroblog Twitter oleh kepala negara, pemimpin organisasi internasional, dan diplomatnya untuk melakukan penjangkauan diplomatik dan diplomasi publik.[1]

Twitter telah memainkan peran penting dalam komunikasi diplomatik, mulai dari pengumuman kerja sama bilateral sampai diskusi panas dan cercaan diplomatik.[2]

Pemanfaatan

Studi Twiplomacy tahun 2013 menjabarkan penggunaan Twitter oleh pemerintah:

  • Afrika: 71% kepala negara
  • Asia: 75% kepala negara
  • Eropa: 100% kepala negara
  • Amerika Utara: 18 kepala negara
  • Oseania: 38% kepala negara
  • Amerika Selatan: 92% kepala negara

Lihat pula

Bacaan lanjutan

Referensi

  1. ^ Keleman, Michele (21 February 2014). "Twitter Diplomacy: State Department 2.0". National Public Radio. Diakses tanggal 28 April 2014. 
  2. ^ Landler, Mark (4 February 2014). "In the Scripted World of Diplomacy, a Burst of Tweets". International New York Times. Diakses tanggal 28 April 2014.