Topologi bintang: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Tutorial Singkat (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Labdajiwa Tag: Pengembalian |
k →Referensi: clean up |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Topologi_jaringan}} |
{{Topologi_jaringan}} |
||
[[Kategori:Topologi jaringan|bintang]] |
[[Kategori:Topologi jaringan|bintang]] |
Revisi per 23 Januari 2023 03.58
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.[1][butuh sumber yang lebih baik]
Topologi bintang atau yang sering disebut topologi star menggunakan hub/switch sebagai node tengah untuk saling terhubung satu sama lain dari client server menuju ke server atau sebaliknya.
Kelebihan
- Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
- Tingkat keamanan termasuk tinggi.
- Jarang sekali mengalami masalah lalu lintas jaringan.
- Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
- Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
- Akses Kontrol terpusat.
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
- Paling fleksibel.
Kekurangan
- Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
- Membutuhkan banyak kabel karena setiap komputer harus disambungkan ke central point.
- HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
- Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
- Jaringan tergantung pada terminal pusat.
- Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
- Biaya jaringan lebih mahal daripada bus atau ring.[2][butuh sumber yang lebih baik]