Lompat ke isi

Substitusi (aljabar): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Bersih-bersih (via JWB)
k Referensi: clean up
 
Baris 22: Baris 22:
== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />

[[Kategori:Matematika]]
[[Kategori:Matematika]]


{{Matematika-stub}}
{{Matematika-stub}}

Revisi terkini sejak 24 Januari 2023 07.10

Dalam matematika, khususnya aljabar, substitusi ialah permisalan pada suatu variabel terhadap nilai atau ekspresi tertentu yang kemudian akan ditukarkan dengan variabel tersebut.[butuh rujukan] Biasanya, metode ini digunakan untuk memisalkan suatu ekspresi dalam bentuk variabel. Sebagai contoh, kita diberikan . Jika diketahui , maka untuk mencari , cukup mensubstitusinya sehingga diperoleh .

Sistem persamaan linear

[sunting | sunting sumber]

Salah satu metode dalam menentukan variabel dalam sistem persamaan linear (baik dua, tiga, maupun linear) dapat dipakai menggunakan metode substitusi, yaitu menyatakan variabel yang satu ke dalam variabel pada suatu persamaan.[1] Sebagai contoh, diberikan persamaan linear

Kita dapat mensubstitusikan ke dalam persamaan dengan menambahkan kedua persamaan oleh , lalu substitusi ke persamaan lain. Disini, kita memperoleh . Substitusi kembali ke persamaan sebelumnya sehingga didapati .

Namun, tidak selamanya kita mensubstitusi dengan menggunakan variabel, kita bisa menggunakan bentuk ekspresi sebagai substitusi ke persamaan lain. Misal, pada persamaan di atas, kita cukup jabarkan menjadi . Kita substitusi sehingga diperoleh nilai yang sama seperti di atas.

Dalam kalkulus, untuk mempermudah perhitungan dalam bentuk yang rumit, kita cukup mensubstitusikan dalam bentuk variabel. Sebagai salah satu contohnya, aturan substitusi dalam kalkulus, yaitu integral tak-tentu, dirumuskan

di mana adalah fungsi yang terdiferensialkan. Kita cukup memisalkan sehingga jika dan hanya jika . Substitusi kembali sehingga memperoleh

.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Salamah, Umi (2015). Berlogika dengan Matematika untuk Kelas VIII SMP dan MTs. hlm. 84. ISBN 978-979-018-700-9. 
  2. ^ Dale Varberg, Edward Purcell, Steve Rigdon (2006). Kalkulus Edisi Kesembilan, Jilid 1. hlm. 241. (Penerjemah: I Nyoman Susila, Ph. D, Penerbit Erlangga)