Nataniel Mandacan: Perbedaan antara revisi
k →Referensi: clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
Ia sempat mengikuti Pilkada pada 2010, namun tidak menang. Setahun kemudian, ia dilantik menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat 2014.<ref>https://www.portonews.com/2019/keuangan-dan-portfolio/pariwisata/profil/nataniel-d-mandacan-ini-level-tertinggi/</ref> |
Ia sempat mengikuti Pilkada pada 2010, namun tidak menang. Setahun kemudian, ia dilantik menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat 2014.<ref>https://www.portonews.com/2019/keuangan-dan-portfolio/pariwisata/profil/nataniel-d-mandacan-ini-level-tertinggi/</ref> |
||
== Kehidupan pribadi == |
|||
Ia merupakan anak dari Barends Mandatjan (adik dari [[Lodewijk Mandatjan]] dan menikah pada 23 Oktober 1993 dengan Ir. Sulastri dan dikaruniai 2 orang anak, Meinatri Cykitta Mandacan dan Febriangga Putra Mandacan. Selain itu ia memilki anak angkat bernama Ify Kireyna Mandacan.<ref name="Handayani 2019">{{cite web | last=Handayani | first=Maghita Primastya | title=Profil Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat dan Rekam Jejaknya di Dunia Politik | website=Tribunnews.com | date=2019-08-20 | url=https://m.tribunnews.com/amp/regional/2019/08/20/profil-dominggus-mandacan-gubernur-papua-barat-dan-rekam-jejaknya-di-dunia-politik | language=id | access-date=2023-01-27}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 27 Januari 2023 15.24
Nataniel Dominggus Mandacan[1] (lahir 11 November 1962) adalah seorang birokrat Indonesia. Lahir di Manokwari, ia mengenyam pendidikan sekolah di Papua. Ia merupakan lulusan Universitas Cendrawasih, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Usai lulus kuliah pada 1987, ia sempat bekerja dengan orang asing sebagai penerjemah Injil dari bahasa Inggris ke bahasa daerah selama satu tahun. Kemudian, di tahun 1989, Nataniel mencoba peruntungannya dengan mendaftar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia pun diterima dan mengawali karir birokratnya sebagai staf kepegawaian di Pemerintahan Daerah Kabupaten Manokwari.
Di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ia mendapat kenaikan pangkat dan mendapat kesempatan meneruskan kuliah S2nya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, di tahun 2004.
Saat pulang kampung ke Manokwari dalam rangka penelitian kuliahnya, tak disangka dia pulang di waktu yang tepat. Nataniel kembali manakala sedang terjadi pemekaran provinsi di Papua Barat pada 2003.
Sementara, ia sudah mengabdi selama 15 tahun di Kabupaten Manokwari, rupanya keberuntungan kembali datang di saat yang sama sekali tak pernah ia duga. Selama lima tahun ia menjabat sebagai kepala biro kepegawaian. Selanjutnya, tahun 2008 ia mengepalai kantor regional IX BKN Jayapura.
Ia sempat mengikuti Pilkada pada 2010, namun tidak menang. Setahun kemudian, ia dilantik menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat 2014.[2]
Kehidupan pribadi
Ia merupakan anak dari Barends Mandatjan (adik dari Lodewijk Mandatjan dan menikah pada 23 Oktober 1993 dengan Ir. Sulastri dan dikaruniai 2 orang anak, Meinatri Cykitta Mandacan dan Febriangga Putra Mandacan. Selain itu ia memilki anak angkat bernama Ify Kireyna Mandacan.[3]
Referensi
- ^ https://linkpapua.com/nataniel-mandacan-ungkap-perjalanan-panjang-33-tahun-di-birokrasi/
- ^ https://www.portonews.com/2019/keuangan-dan-portfolio/pariwisata/profil/nataniel-d-mandacan-ini-level-tertinggi/
- ^ Handayani, Maghita Primastya (2019-08-20). "Profil Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat dan Rekam Jejaknya di Dunia Politik". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2023-01-27.