Denny Indrayana: Perbedaan antara revisi
Senior Partner Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k →top: clean up |
||
Baris 56: | Baris 56: | ||
Sebagai pakar hukum tata negara yang kritis masalah korupsi dan mafia hukum, dia telah menulis sepuluh buku terkait isu hukum tata negara dan korupsi, yaitu ''Amendemen UUD 1945, antara Mitos dan Pembongkaran, Indonesian Constitutional Reform 1999-2002, Negara Antara Ada dan Tiada, Negeri Para Mafioso, Indonesia Optimis, Cerita di Balik Berita: Jihad Melawan Mafia, No Wamen No Cry, Jangan Bunuh KPK, Don't Kill KPK'', dan ''Strategi Memenangkan Sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi''. |
Sebagai pakar hukum tata negara yang kritis masalah korupsi dan mafia hukum, dia telah menulis sepuluh buku terkait isu hukum tata negara dan korupsi, yaitu ''Amendemen UUD 1945, antara Mitos dan Pembongkaran, Indonesian Constitutional Reform 1999-2002, Negara Antara Ada dan Tiada, Negeri Para Mafioso, Indonesia Optimis, Cerita di Balik Berita: Jihad Melawan Mafia, No Wamen No Cry, Jangan Bunuh KPK, Don't Kill KPK'', dan ''Strategi Memenangkan Sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi''. |
||
Sejak 2015, Denny mendirikan dan menjadi Senior Partner pada firma hukum Indrayana Centre for Government Constitution and Soviety disingkat INTEGRITY. Bahkan di tahun 2022, Denny mendapatkan izin praktik pengacara di Melbourne Australia, dan membuka kantor cabang INTEGRITY di kota ternyaman dunia tersebut. Dengan demikian, Denny Indrayana tercatat menjadi satu-satunya lawyer yang mempunyai izin advokat di dua negara sekaligus Indonesia dan Australia. |
Sejak 2015, Denny mendirikan dan menjadi Senior Partner pada firma hukum Indrayana Centre for Government Constitution and Soviety disingkat INTEGRITY. Bahkan di tahun 2022, Denny mendapatkan izin praktik pengacara di Melbourne Australia, dan membuka kantor cabang INTEGRITY di kota ternyaman dunia tersebut. Dengan demikian, Denny Indrayana tercatat menjadi satu-satunya lawyer yang mempunyai izin advokat di dua negara sekaligus Indonesia dan Australia. |
||
== Latar Belakang == |
== Latar Belakang == |
Revisi per 1 Februari 2023 10.46
Denny Indrayana | |
---|---|
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ke-3 | |
Masa jabatan 19 Oktober 2011 – 20 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Boediono |
Informasi pribadi | |
Lahir | Denny Indrayana 11 Desember 1972 Kotabaru, Pulau Laut, Indonesia |
Pekerjaan | Aktivis, akademisi, Lawyer di Indonesia dan Australia |
Sunting kotak info • L • B |
Prof. H. Denny Indrayana, S.H., LL.M., Ph.D. (lahir 11 Desember 1972) adalah seorang aktivis dan akademisi Indonesia yang pernah menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (2011-2014). Sebelumnya adalah Staf Khusus Presiden Bidang Hukum (2008-2009), dan Bidang Hukum, HAM, dan Pemberantasan KKN (2009-2011). Denny juga pernah menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (2010-2018), serta profesor tamu di Melbourne University Law School, Australia (2016-2019). Dia juga merupakan salah satu pendiri Indonesian Court Monitoring dan Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Denny menyelesaikan studi sarjana hukumnya di UGM, sebelum melanjutkan program master dari Universitas Minnesotta, AS, dan program doktor dari Universitas Melbourne, Australia.[1]
Sebagai pakar hukum tata negara yang kritis masalah korupsi dan mafia hukum, dia telah menulis sepuluh buku terkait isu hukum tata negara dan korupsi, yaitu Amendemen UUD 1945, antara Mitos dan Pembongkaran, Indonesian Constitutional Reform 1999-2002, Negara Antara Ada dan Tiada, Negeri Para Mafioso, Indonesia Optimis, Cerita di Balik Berita: Jihad Melawan Mafia, No Wamen No Cry, Jangan Bunuh KPK, Don't Kill KPK, dan Strategi Memenangkan Sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi.
Sejak 2015, Denny mendirikan dan menjadi Senior Partner pada firma hukum Indrayana Centre for Government Constitution and Soviety disingkat INTEGRITY. Bahkan di tahun 2022, Denny mendapatkan izin praktik pengacara di Melbourne Australia, dan membuka kantor cabang INTEGRITY di kota ternyaman dunia tersebut. Dengan demikian, Denny Indrayana tercatat menjadi satu-satunya lawyer yang mempunyai izin advokat di dua negara sekaligus Indonesia dan Australia.
Latar Belakang
Denny Indrayana lahir di Pulau Laut, Kotabaru, Kalsel pada tanggal 11 Desember 1972 dari pasangan alm H. Acep Hidayat (ayah) yang berdarah Sunda dan Hj. Titien Sumarni (ibu) yang berdarah Jawa Banjar. Ia menikah dengan Ida Rosyidah dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Varis Haydar Rosyidin, Varras Putri Haniva, dan Vahmada Ahsana Amala. Kakeknya HM Suhud (alm) Pembakal Stagen, Kotabaru Kalsel.
Denny Indrayana bersekolah SD Mawar Kencana, SMP 2, SMA 1 semuanya di Banjarbaru Kalsel. S1 ilmu hukum UGM di Yogyakarta (1995). S2 Universitas Minnesotta USA (1997). S3 University of Melbourne Australia (2005).
Riwayat Hidup
Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Sebelum menjadi Wakil Menteri, pada September 2008 hingga 2011, Denny menjadi Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme.
Pasca Wakil Menteri Hukum dan HAM (2014–2019)
Saat ini, sejak Mei 2016 hingga akhir 2019, Denny menjadi Guru Besar Tamu pada Fakultas Hukum dan Fakultas Sospol di Universitas Melbourne, Australia. Sejak akhir 2018, Denny mendirikan kantor advokat dan konsultan hukum INTEGRITY (Indrayana Centre for Government, Constitution, and Society) di Jakarta.
Referensi
- ^ AntaraNews - Apa Yang Kau Cari...Denny Indrayana?. Diakses 8 Agustus 2010
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Kasman Singodimedjo |
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia 2011–2014 |
Diteruskan oleh: Edward Omar Sharif Hiariej |