Lompat ke isi

Divestasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ivan Akira (bicara | kontrib)
first create from english, not done with cosmetics
 
Ivan Akira (bicara | kontrib)
correct some, add languages
Baris 1: Baris 1:
Dalam [[finansial]] and [[ekonomi]], '''divestasi''' adalah pengurangan beberapa jenis [[aset]] baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari penjualan dari bisnis yang telah ada oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari [[investasi]] pada aset yang baru.
Dalam [[finansial]] and [[ekonomi]], '''divestasi''' adalah pengurangan beberapa jenis [[aset]] baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari [[bisnis]] yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari [[investasi]] pada aset yang baru.


== Motif ==
== Motif ==


Perusahaan memliki beberapa motif untuk divestasi.
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.


Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Baris 13: Baris 13:
== Metode divestasi ==
== Metode divestasi ==


Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah ''[[showroom]]'' ''online'' yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara ''online'', Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah ''online showroom'' yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara ''online'', Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.


== Referensi ==
== Referensi ==


* {{cite book |author=Jeff Madura |title=Introduction to Business, Fourth Edition |publisher=Thomson South-Western |location=USA |year=2007 |isbn=0-324-36079-7}}
* {{cite book |author=Jeff Madura |title=Introduction to Business, Fourth Edition |publisher=Thomson South-Western |location=USA |year=2007 |isbn=0-324-36079-7}}

[[en:Divestment]]
[[de:Desinvestition]]
[[no:Avhendelse]]

Revisi per 8 Juni 2009 05.40

Dalam finansial and ekonomi, divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.

Motif

Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.

Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.

Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilakn keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.

Motif ketiga bagi divestasi adalah terkadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat belum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya lebih berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.

Metode divestasi

Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.

Referensi

  • Jeff Madura (2007). Introduction to Business, Fourth Edition. USA: Thomson South-Western. ISBN 0-324-36079-7.