Lompat ke isi

Operasi Bina Pipit 1: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: pembersihan kosmetika dasar, replaced: {{Yatim → {{orphan
 
Baris 1: Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
{{orphan|Oktober 2022}}
Operasi Bina Pipit 1 adalah operasi yang dilaksanakan oleh Komando Pendidikan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]] atau saat ini dikenal dengan nama Kodiklatau.Operasi ini dilaksanakan bulan November 1979 dengan melibatkan sepuluh pesawat Turbo Mentor [[Beechcraft T-34 Mentor|T-34 C]], satu pesawat [[C-130 Hercules|C-130]] Hercules sebagai pendukung, dan untuk [[Pencarian dan penyelamatan|SAR]] menggunakan pesawat [[Consolidated PBY Catalina|PBY Catalina]]. Operasi Bina Pipit merupakan bagian dari kurikulum Sekolah Instruktur Penerbang Angkatan XXIII yang juga membawa misi penyebaran minat dirgantara sekaligus mencari bibit-bibit penerbang [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]], di wilayah barat Indonesia.
'''Operasi Bina Pipit 1''' adalah operasi yang dilaksanakan oleh Komando Pendidikan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]] atau saat ini dikenal dengan nama Kodiklatau.Operasi ini dilaksanakan bulan November 1979 dengan melibatkan sepuluh pesawat Turbo Mentor [[Beechcraft T-34 Mentor|T-34 C]], satu pesawat [[C-130 Hercules|C-130]] Hercules sebagai pendukung, dan untuk [[Pencarian dan penyelamatan|SAR]] menggunakan pesawat [[Consolidated PBY Catalina|PBY Catalina]]. Operasi Bina Pipit merupakan bagian dari kurikulum Sekolah Instruktur Penerbang Angkatan XXIII yang juga membawa misi penyebaran minat dirgantara sekaligus mencari bibit-bibit penerbang [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]], di wilayah barat Indonesia.


Sesuai misinya operasi ini tidak hanya di satu wilayah, melainkan dilaksanakan dengan Long Cross Country dengan singgah ke beberapa pangkalan udara di barat Indonesia, diantaranya Lanud Sri Mulyono Herlambang (Palembang), Lanud Roesmin Nurjadin(Pekanbaru), Soewondo(Medan), Sutan Sjahrir(Padang), Lanud Raja Haji Fisabilillah(Tanjung Pinang), dan Lanud Pontianak.
Sesuai misinya operasi ini tidak hanya di satu wilayah, melainkan dilaksanakan dengan Long Cross Country dengan singgah ke beberapa pangkalan udara di barat Indonesia, diantaranya Lanud Sri Mulyono Herlambang (Palembang), Lanud Roesmin Nurjadin(Pekanbaru), Soewondo(Medan), Sutan Sjahrir(Padang), Lanud Raja Haji Fisabilillah(Tanjung Pinang), dan Lanud Pontianak.
Baris 7: Baris 7:


Operasi ini mendapat sambutan postif disetiap pangkalan yang disinggahi. Meskipun cuaca tiap wilayah berbeda penonton selalu menunggu aksi penerbang-penerbang TNI AU.<ref>{{Cite book|title=Sejarah Angkatan Udara Indonesia (1970-1979) Jilid IV|last=|first=Erdawati|publisher=Dinas Penerangan Angkatan Udara|year=2007|isbn=|location=Jakarta|pages=205|url-status=live}}</ref>
Operasi ini mendapat sambutan postif disetiap pangkalan yang disinggahi. Meskipun cuaca tiap wilayah berbeda penonton selalu menunggu aksi penerbang-penerbang TNI AU.<ref>{{Cite book|title=Sejarah Angkatan Udara Indonesia (1970-1979) Jilid IV|last=|first=Erdawati|publisher=Dinas Penerangan Angkatan Udara|year=2007|isbn=|location=Jakarta|pages=205|url-status=live}}</ref>

<br />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 14 Februari 2023 11.05

Operasi Bina Pipit 1 adalah operasi yang dilaksanakan oleh Komando Pendidikan TNI AU atau saat ini dikenal dengan nama Kodiklatau.Operasi ini dilaksanakan bulan November 1979 dengan melibatkan sepuluh pesawat Turbo Mentor T-34 C, satu pesawat C-130 Hercules sebagai pendukung, dan untuk SAR menggunakan pesawat PBY Catalina. Operasi Bina Pipit merupakan bagian dari kurikulum Sekolah Instruktur Penerbang Angkatan XXIII yang juga membawa misi penyebaran minat dirgantara sekaligus mencari bibit-bibit penerbang TNI AU, di wilayah barat Indonesia.

Sesuai misinya operasi ini tidak hanya di satu wilayah, melainkan dilaksanakan dengan Long Cross Country dengan singgah ke beberapa pangkalan udara di barat Indonesia, diantaranya Lanud Sri Mulyono Herlambang (Palembang), Lanud Roesmin Nurjadin(Pekanbaru), Soewondo(Medan), Sutan Sjahrir(Padang), Lanud Raja Haji Fisabilillah(Tanjung Pinang), dan Lanud Pontianak.

Operasi ini dipimpin oleh Letkol Pnb Gendroyono yang saat itu menjabat Danwingdik 1, diikuti 18 orang instruktur penerbang, 8 siswa penerbang, dan 20 orang teknisi, team SAR maupun bagian pembekalan. Dengan orientasi penyebaran minat dirgantara, dalam lawatannya rombongan mengadakan Air Show , Static Show, dan juga Joy Flight.

Operasi ini mendapat sambutan postif disetiap pangkalan yang disinggahi. Meskipun cuaca tiap wilayah berbeda penonton selalu menunggu aksi penerbang-penerbang TNI AU.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sejarah Angkatan Udara Indonesia (1970-1979) Jilid IV. Jakarta: Dinas Penerangan Angkatan Udara. 2007. hlm. 205.