Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah: Perbedaan antara revisi
k →Rujukan: pembersihan kosmetika dasar |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
| website = [https://nwdi.or.id Situs web resmi] |
| website = [https://nwdi.or.id Situs web resmi] |
||
}} |
}} |
||
'''Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah''', disingkat '''NWDI''' adalah wadah perjuangan para warga '''Nahdlatul Wathan''' yang telah berdiri sejak 22 Agustus 1937. '''NWDI''' ini didirikan oleh |
'''Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah''', disingkat '''NWDI''' adalah wadah perjuangan para warga '''Nahdlatul Wathan''' yang telah berdiri sejak 22 Agustus 1937. '''NWDI''' ini didirikan oleh T.G.B.K.H. Muhammad Zainul Majdi , seorang politikus nasional. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 17 Februari 2023 01.49
Singkatan | NWDI (sejak 2021), NW Pancor (1998-2021) |
---|---|
Tipe | Organisasi massa Islam |
Tujuan | Pendidikan, dakwah, dan sosial |
Kantor pusat | Pancor, Lombok Timur |
Ketua Umum | T.G.B.K.H. Muhammad Zainul Majdi |
Situs web | Situs web resmi |
Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah, disingkat NWDI adalah wadah perjuangan para warga Nahdlatul Wathan yang telah berdiri sejak 22 Agustus 1937. NWDI ini didirikan oleh T.G.B.K.H. Muhammad Zainul Majdi , seorang politikus nasional.
Sejarah
Perpecahan di dalam Nahdlatul Wathan bermula dari penetapan salah satu putri pendiri NW, Ummi Hj. Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid, sebagai Ketua Umum PBNW di Muktamar X di Praya, Lombok Tengah pada 1998, menggantikan suaminya yang telah wafat, Drs. H. Lalu Gede Sentane. Hasil muktamar tersebut ditolak oleh pihak NW di Pancor karena menolak seorang perempuan menjadi pemimpin dan dianggap tidak sesuai dengan asas organisasi NW. Pihak NW yang mendukung Ummi Hj. Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid kemudian memindahkan pusat gerakan mereka ke Anjani sehingga NW terbagi menjadi NW Anjani dan NW Pancor.[1]
Setelah 21 tahun berkonflik dan upaya hukum tertinggi PK putusan Mahkamah Agung dimenangkan oleh kubu Anjani. Pada 23 Maret 2021, dua kubu NW melakukan mediasi di Mataram. Kubu Anjani dipimpin oleh R.T.G.B. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, sedangkan kubu Pancor dipimpin oleh T.G.B. Muhammad Zainul Majdi. Dari pertemuan tersebut, kubu Anjani yang memenangkan perkara di Pengadilan meneruskan nama Nahdlatul Wathan, sedangkan kubu Pancor menggunakan nama baru, Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah.[2]
Lihat pula
- Nahdlatul Wathan (sebelum 1998)
- Nahdlatul Wathan (Anjani)
Rujukan
- ^ "Jatuh Bangun Nahdlatul Wathan". Republika. 15 Agustus 2016. Diakses tanggal 4 November 2021.
- ^ "Demi Kemaslahatan, Dua Cucu Pendiri NW Sepakat Berdamai". Suara NTB. 23 Maret 2021. Diakses tanggal 19 November 2021.