Lompat ke isi

Ngabekten: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox recurring event|image=|image_upright=|image_alt=|caption=|status=|genre=Ritual budaya|date=|begins=|ends=|frequency=Setiap tahun|venue=|location={{unbulleted list |Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat |Keraton Surakarta Hadiningrat }}|coordinates=|country=Indonesia|years_active=|last=|prev=|next=|participants=Kerabat dan Abdi Dalem Keraton|attendance=|capacity=|area=|budget=|activity=|leader_name=|patron=|filing=|people=|sponsor=<!-- | or sponsors...'
Tag: tanpa kategori [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8: Baris 8:
== Asal usul ==
== Asal usul ==
=== Etimologi ===
=== Etimologi ===
Dilihat dari asal katanya, ngabekten berasal dari kata ''bekti'" dalam [[Bahasa Jawa]] yang artinya berbakti atau tingkah laku seseorang untuk menghormat kepada orang tua atau yang dituakan.<ref name=dpad>[http://dpad.jogjaprov.go.id/article/library/vieww/tradisi-ngabekten-di-kraton-yogyakarta-598 Tradisi Ngabekten di Keraton Yogyakarta]</ref>
Dilihat dari asal katanya, ngabekten berasal dari kata ''bekti'' dalam [[Bahasa Jawa]] yang artinya berbakti atau tingkah laku seseorang untuk menghormat kepada orang tua atau yang dituakan.<ref name=dpad>[http://dpad.jogjaprov.go.id/article/library/vieww/tradisi-ngabekten-di-kraton-yogyakarta-598 Tradisi Ngabekten di Keraton Yogyakarta]</ref>


=== Sejarah ===
=== Sejarah ===

Revisi per 25 Februari 2023 02.37

Ngabekten
꧋ꦔꦧꦺꦏ꧀ꦠꦺꦤ꧀
JenisRitual budaya
FrekuensiSetiap tahun
Lokasi
NegaraIndonesia
PesertaKerabat dan Abdi Dalem Keraton

Ngabekten adalah salah satu tradisi yang dilakukan di wilayah trah Mataram Islam, seperti Surakarta dan Yogyakarta dalam rangka memperingati hari raya Idul Fitri. Ngabekten dilakukan sebagai wujud permohonan maaf dan penghormatan kepada orang tua maupun figur yang dituakan, dalam hal ini adalah Sultan atau Susuhunan.

Asal usul

Etimologi

Dilihat dari asal katanya, ngabekten berasal dari kata bekti dalam Bahasa Jawa yang artinya berbakti atau tingkah laku seseorang untuk menghormat kepada orang tua atau yang dituakan.[1]

Sejarah

Tidak diketahui secara pasti kapan tradisi Ngabekten mulai dilakukan. Namun dalam catatan sejarah, tradisi Ngabekten telah ada sejak masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma di Kesultanan Mataram. Saat itu,

Referensi

  1. ^ Tradisi Ngabekten di Keraton Yogyakarta