Lompat ke isi

Tegas (surat kabar): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ichanur30 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ichanur30 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17: Baris 17:
}}
}}


{{italic title}}'''''Tegas''''' adalah surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit pertama kali pada 1950. Surat kabar ini mengusung jargon "harian rakyat berhaluan merdeka". Kantor redaksinya beralamat di [[Kutaradja]], [[Aceh]].<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/289071007|title=Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=724–726|others=|oclc=289071007|url-status=live}}</ref>
{{italic title}}'''''Tegas''''' adalah surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit pertama kali pada 1950. Surat kabar ini mengusung jargon "harian rakyat berhaluan merdeka". Kantor redaksinya beralamat di [[Kutaradja]], [[Aceh]].<ref name=":0">{{sfnref|Hartanto|2007|p=724-756}}


Surat kabar ini didirikan oleh Hasibuan Parindurie atau lebih dikenal dengan nama [[Matu Mona]]. Sebelum ''Tegas'' terbit, Matu Mona pernah membidani kelahiran sejumlah media cetak seperti majalah ''[[Penjedar]]'' dan harian ''[[Perjoeangan Rakjat|Perdjoeangan Rakjat]]''.<ref name=":0" />
Surat kabar ini didirikan oleh Hasibuan Parindurie atau lebih dikenal dengan nama [[Matu Mona]]. Sebelum ''Tegas'' terbit, Matu Mona pernah membidani kelahiran sejumlah media cetak seperti majalah ''[[Penjedar]]'' dan harian ''[[Perjoeangan Rakjat|Perdjoeangan Rakjat]]''.{{sfnref|Hartanto|2007|p=724-756}}
Menurut buku ''Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007'', ''Tegas'' adalah surat kabar daerah dengan watak nasionalis. Surat kabar ini berusaha menekankan agar mental masyarakat dijauhkan dari feodalisme yang diblakkan penjajah. Meski surat kabar nasional, ''Tegas'' tetap memberi perhatian pada berita daerah lewat rubrik "Tanah Rentjong Hari Ini".{{sfnref|Hartanto|2007|p=724-756}}


Pada awal penerbitannya, ''Tegas'' dijual dengan harga Rp7 dalam kota dan Rp7,5 luar kota.{{sfnref|Hartanto|2007|p=724-756}}
Menurut buku ''Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007'', ''Tegas'' adalah surat kabar daerah dengan watak nasionalis. Surat kabar ini berusaha menekankan agar mental masyarakat dijauhkan dari feodalisme yang diblakkan penjajah. Meski surat kabar nasional, ''Tegas'' tetap memberi perhatian pada berita daerah lewat rubrik "Tanah Rentjong Hari Ini".<ref name=":0" />

Pada awal penerbitannya, ''Tegas'' dijual dengan harga Rp7 dalam kota dan Rp7,5 luar kota.<ref name=":0" />

Belakangan, ''Tegas'' dituduh berkomplot dengan gerakan [[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]] yang diberangus oleh pemerintah. Surat kabar ini berhenti terbit 1953.<ref name=":0" />


Belakangan, ''Tegas'' dituduh berkomplot dengan gerakan [[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]] yang diberangus oleh pemerintah. Surat kabar ini berhenti terbit 1953.{{sfnref|Hartanto|2007|p=724-756}}
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

Revisi per 25 Februari 2023 07.44

Tegas
PendiriHasibuan Parindurie Matu Mona
BahasaIndonesia
Berhenti publikasi1953
PusatKutaradja, Aceh

Tegas adalah surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit pertama kali pada 1950. Surat kabar ini mengusung jargon "harian rakyat berhaluan merdeka". Kantor redaksinya beralamat di Kutaradja, Aceh.<ref name=":0">CITEREFHartanto2007

Surat kabar ini didirikan oleh Hasibuan Parindurie atau lebih dikenal dengan nama Matu Mona. Sebelum Tegas terbit, Matu Mona pernah membidani kelahiran sejumlah media cetak seperti majalah Penjedar dan harian Perdjoeangan Rakjat.CITEREFHartanto2007 Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007, Tegas adalah surat kabar daerah dengan watak nasionalis. Surat kabar ini berusaha menekankan agar mental masyarakat dijauhkan dari feodalisme yang diblakkan penjajah. Meski surat kabar nasional, Tegas tetap memberi perhatian pada berita daerah lewat rubrik "Tanah Rentjong Hari Ini".CITEREFHartanto2007

Pada awal penerbitannya, Tegas dijual dengan harga Rp7 dalam kota dan Rp7,5 luar kota.CITEREFHartanto2007

Belakangan, Tegas dituduh berkomplot dengan gerakan Darul Islam yang diberangus oleh pemerintah. Surat kabar ini berhenti terbit 1953.CITEREFHartanto2007

Referensi