Tegas (surat kabar): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
|url = https://www.google.co.id/books/edition/Seabad_pers_kebangsaan_1907_2007/docLAQAAMAAJ?hl=en&gbpv=0 |
|url = https://www.google.co.id/books/edition/Seabad_pers_kebangsaan_1907_2007/docLAQAAMAAJ?hl=en&gbpv=0 |
||
|isbn = 978-979-1436-02-1 |
|isbn = 978-979-1436-02-1 |
||
|ref = {{sfnref|Rahzen|2007}} |
|ref = {{sfnref|Rahzen|2007}} |
||
}} |
}} |
Revisi per 25 Februari 2023 08.06
Pendiri | Hasibuan Parindurie Matu Mona |
---|---|
Bahasa | Indonesia |
Berhenti publikasi | 1953 |
Pusat | Kutaradja, Aceh |
Tegas adalah surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit pertama kali pada 1950. Surat kabar ini mengusung jargon "harian rakyat berhaluan merdeka". Kantor redaksinya beralamat di Kutaradja, Aceh.[1] Surat kabar ini didirikan oleh Hasibuan Parindurie atau lebih dikenal dengan nama Matu Mona. Sebelum Tegas terbit, Matu Mona pernah membidani kelahiran sejumlah media cetak seperti majalah Penjedar dan harian Perdjoeangan Rakjat.[1] Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007, Tegas adalah surat kabar daerah dengan watak nasionalis. Surat kabar ini berusaha menekankan agar mental masyarakat dijauhkan dari feodalisme yang diblakkan penjajah. Meski surat kabar nasional, Tegas tetap memberi perhatian pada berita daerah lewat rubrik "Tanah Rentjong Hari Ini".[1]
Pada awal penerbitannya, Tegas dijual dengan harga Rp7 dalam kota dan Rp7,5 luar kota.[1]
Belakangan, Tegas dituduh berkomplot dengan gerakan Darul Islam yang diberangus oleh pemerintah. Surat kabar ini berhenti terbit 1953.[1]
Referensi
Daftar Pustaka
- Rahzen, Taufik; et al. (2007). Seabad Pers Kebangsaan: Bahasa Bangsa, Tanahair Bangsa. Jakarta: I:Boekoe. ISBN 978-979-1436-02-1.