Lompat ke isi

Soju: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Lia Basyaiban (bicara | kontrib)
Lia Basyaiban (bicara | kontrib)
Baris 36: Baris 36:


=== Mungkin mencegah penyakit jantung ===
=== Mungkin mencegah penyakit jantung ===
Sebuah artikel yang diterbitkan ''Mayo Clinic Proceedings'' (2014) menyebutkan asupan alkohol dalam jumlah sedang mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke. Namun, menurut tinjauan ini, manfaat ini diperoleh hanya bagi mereka yang minum dalam jumlah sedang. Artinya, hanya satu gelas per hari untuk wanita dan satu atau dua gelas untuk pria.
Sebuah artikel yang diterbitkan ''Mayo Clinic Proceedings'' (2014) menyebutkan asupan alkohol dalam jumlah sedang mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke. Namun, menurut tinjauan ini, manfaat ini diperoleh hanya bagi mereka yang minum dalam jumlah sedang. Artinya, hanya satu gelas per hari untuk wanita dan satu atau dua gelas untuk pria. Jika minum lebih dari itu, minum alkohol bisa menimbulkan risiko kesehatan.


== Etika Minum Soju ==
== Etika Minum Soju ==

Revisi per 28 Februari 2023 05.45

Soju
Hangul
소주
Hanja
燒酒
Alih AksaraSoju
McCune–ReischauerSoju

Soju adalah minuman distilasi asal Korea. Sebagian besar merek soju diproduksi di Korea Selatan. Walaupun bahan baku soju tradisional adalah beras, sebagian besar produsen soju memakai bahan tambahan atau bahan pengganti beras seperti kentang, gandum, jelai, ubi jalar, atau tapioka (dangmil). Minuman ini bening tidak berwarna dengan kadar alkohol yang berbeda-beda, mulai dari 20% hingga 45% alkohol berdasarkan volume (ABV). Kadar alkohol yang paling umum untuk soju adalah 20% ABV.

Jinro adalah produsen soju terbesar di Korea. Pada tahun 2007, Jinro menjual lebih dari 72 juta krat soju.[1][2])

Sejarah

Peralatan untuk membuat soju tradisional

Soju pertama kali dibuat sekitar tahun 1300 sewaktu orang Mongol berperang melawan orang Korea. Teknik distilasi arak dipelajari orang Mongol dari orang Persia[3] sewaktu bangsa Mongol menginvasi Asia Tengah dan Timur Tengah sekitar tahun 1256. Setelah cara membuat arak diajarkan kepada orang Korea, tempat penyulingan arak dibuat orang Korea sekitar kota Kaesong. Di kawasan sekeliling Kaesong, soju juga disebut arak-ju (hangul: 아락주).[4]

Soju banyak dibuat di kota-kota tempat tentara Mongol menetap, misalnya di kota-kota seperti Andong, Kaesong, dan Jeju. Kota Andong hingga kini dikenal sebagai pusat produksi soju tradisional. Dibandingkan makgeolli, soju memiliki kadar alkohol yang tinggi. Dulunya soju adalah minuman mahal sehingga hanya bisa dikonsumsi kalangan tertentu. Setelah teknik pembuatannya diketahui secara luas, soju sedikit demi sedikit mulai dikenal oleh rakyat biasa. Pabrik penyulingan soju mulai didirikan pada awal abad ke-20. Soju menjadi minuman rakyat yang populer setelah dipakainya sirup gula hasil impor yang berharga murah dalam proses pembuatan soju. Tidak adanya peraturan menyangkut teknik pembuatan dan distilasi menyebabkan produsen dapat membuat soju dengan cara mengencerkan alkohol. Harga soju pun menjadi semakin murah seiring dengan meningkatnya kadar alkohol.[5]

Cara Pembuatan Soju

Soju adalah minuman alkohol yang terbuat dari fermentasi beras atau bahan kaya tepung lainnya, seperti ubi jalar atau tapioka. Bahan fermentasi tersebut kemudian melalui proses distilasi atau disuling. Proses penyulingan menghasilkan minuman beralkohol yang bening dan tidak berwarna, dengan rasa yang mirip dengan vodka. Selain itu, proses penyulingan menghasilkan minuman dengan kandungan alkohol yang tinggi, lantaran pemisahan alkohol dengan air dan senyawa lain dari bahan fermentasi. Satu botol soju (360 ml) rata-rata mengandung 15% alkohol. Kandungan alkohol ini tiga kali lebih tinggi dari satu kaleng bir (350 ml).[6]

Kandungan Gizi Soju

Sama seperti kebanyakan minuman beralkohol tinggi, memiliki kandungan kalori yang besar. Berikut ini adalah kandungan zat gizi dalam 360 ml soju:[6]

  • Kalori: 405,3 kkal.
  • Natrium: 9,5 miligram (mg).
  • Kalium: 3,5 mg.
  • Kalsium: 0,01 mg.
  • Zat besi: 0,01 mg.

Berdasarkan komposisi gizinya, soju tergolong minuman tinggi kalori tapi rendah gizi. Kandungan alkohol dalam satu sloki (45 ml) soju adalah 7 gram alkohol etil. Sementara itu, batas aman untuk konsumsi alkohol setara wine (12 – 15%) adalah 150 ml dalam sehari. Soju dapat memabukkan tergantung pada jumlah alkohol dan toleransi tubuh terhadap alkohol.

Manfaat Minuman Soju untuk Kesehatan

Berikut ini adalah beberapa manfaat minuman beralkohol, termasuk soju, untuk kesehatan menurut riset.[6]

Mungkin mencegah penyakit jantung

Sebuah artikel yang diterbitkan Mayo Clinic Proceedings (2014) menyebutkan asupan alkohol dalam jumlah sedang mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke. Namun, menurut tinjauan ini, manfaat ini diperoleh hanya bagi mereka yang minum dalam jumlah sedang. Artinya, hanya satu gelas per hari untuk wanita dan satu atau dua gelas untuk pria. Jika minum lebih dari itu, minum alkohol bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Etika Minum Soju

Beberapa etika minum soju diantaranya sebagai berikut:[7]

Menghormati yang Lebih Tua

Apabila mereka yang lebih tua menawarkan soju lebih dulu, pastikan Anda memegang gelas menggunakan kedua tangan dengan berlutut atau berdiri. Namun, apabila Anda yang memberikan minuman tersebut, tetap gunakan dua tangan untuk memegang gelas dan ulurkan dengan menundukkan kepala. Posisi tangan yang benar ketika memberikan gelas yaitu tangan kiri menahan bagian bawah gelas dan tangan kanan memegang sisi gelas.[7]

Menerima tawaran minum bersama

Ketika orang Korea Selatan mengajak Anda untuk minum bersama, sebaiknya ikuti ajakan tersebut. Menolak ajakan merupakan etika yang dianggap tidak baik dan menyinggung. Hal tersebut dikarenakan soju adalah bagian dari budaya mereka. Anda yang pantang mengonsumsi alkohol bisa mengutarakan dengan halus bahwa hal tersebut bertentangan dengan keyakinan agama, sedang menjalani pengobatan, atau menyetir mobil sendiri. Meskipun tidak ikut minum, kamu tetap bisa ikut kegiatan mereka.[7]

Etika minum soju dengan orang banyak yaitu menuangkan ke gelas orang lain terlebih dahulu. Mereka juga akan melakukan hal yang sama bergantian. Pegang botol menggunakan dua tangan ketika menuangnya. Anda bisa menyisakan minuman dalam gelas bila tidak ingin minum lagi. Mereka tidak akan menuangkan soju lagi.[7]

Minum gelas pertama sekali teguk

Etika berikutnya saat minum soju adalah meneguk tuangan pertama sekaligus. Sedangkan untuk gelas selanjutnya, Anda tidak harus meminumnya sekali teguk karena bisa perlahan.[7]

Referensi

  1. ^ http://www.trifood.com/soju.html
  2. ^ http://www.businessweek.com/globalbiz/blog/eyeonasia/archives/2008/08/heres_quick_qui.html
  3. ^ "Moving Beyond the Green Blur: a History of Soju". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-11. Diakses tanggal 2008-01-19. 
  4. ^ "History of Soju" (dalam bahasa bahasa Korea). Doosan Encyclopeida. 
  5. ^ "Soju" (dalam bahasa bahasa Jepang). Korean Cultural Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-06. Diakses tanggal 2009-01-20. 
  6. ^ a b c Maulana, Ilham Fariq (2022-01-12). "Fakta Seputar Soju, dari Pembuatan hingga Manfaat". Hellosehat.com. Diakses tanggal 2023-02-28. 
  7. ^ a b c d e Swasty, Renatha (2022-12-29). "Mengenal Soju: Sejarah hingga Etika Meminumnya". Medcom.id. Diakses tanggal 2023-02-28. 

Pranala luar