Khatib Dayan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
| Baris 6: | Baris 6: | ||
== Profil dan Silsilah == |
== Profil dan Silsilah == |
||
Menurut ''babad Jawa'' dan ''babad Banjar,'' Khatib Dayan sangat setia kepada Sultan Suriansyah. Dialah yang selalu mendampingi raja. Bahkan ia menikahi salah satu |
Menurut ''babad Jawa'' dan ''babad Banjar,'' Khatib Dayan sangat setia kepada Sultan Suriansyah. Dialah yang selalu mendampingi raja. Bahkan ia menikahi salah satu saudara Kaka perampuan Sultan Suriansyah. |
||
Khatib Dayan tidak hanya seorang [[ulama]] besar tapi ia juga adalah seorang [[komandan]] [[perang]]. Dengan bantuan Khatib Dayan penguasa kerajaan Banjar Sultan Suriansyah menyebarkan Islam ke berbagai penjuru wilayah kekuasaannya.<ref name=":1" /> |
Khatib Dayan tidak hanya seorang [[ulama]] besar tapi ia juga adalah seorang [[komandan]] [[perang]]. Dengan bantuan Khatib Dayan penguasa kerajaan Banjar Sultan Suriansyah menyebarkan Islam ke berbagai penjuru wilayah kekuasaannya.<ref name=":1" /> |
||
Menurut versi ''Kuin'', Khatib Dayan merupakan |
Menurut versi ''Kuin'', Khatib Dayan merupakan menantu [[Sunan Gunung Jati]], pendiri [[keraton]] [[Cirebon]] yang bernama asli [[Syarif hidayatullah|Syarif Hidayatullah]].<ref name=":0" /> Sunan Gunung Jati sendiri adalah salah satu [[Wali songo|Wali Songo]] yang bertugas di Cirebon dan merupakan keturunan dari [[Muhammad Shahib Mirbath]]. ''Muhammmad Shahib Mirbath'' ini adalah keturunan generasi ke-16 dari [[Nabi Muhammad SAW|Nabi Muhammad]] {{Saw}}.<ref name=":2">Kabar Banjarmasin.[http://kabarbanjarmasin.com/posting/khatib-dayan-pendamping-sultan.html ''Khatib Dayan Pendamping Sultan.'']</ref> |
||
Ia merupakan figur yang berjasa memberi warna terbentuknya masyarakat [[Islam]] di [[kerajaan Banjar]]. Hal ini terlihat pada arsitektur Masjid Jami Martapura (sekarang [[Masjid Agung Al-Karomah|Masjid Agung al-Karomah]] [[Martapura, Banjar|Martapura]]) yang mengadopsi gaya arsitektur [[Masjid Demak]]. |
Ia merupakan figur yang berjasa memberi warna terbentuknya masyarakat [[Islam]] di [[kerajaan Banjar]]. Hal ini terlihat pada arsitektur Masjid Jami Martapura (sekarang [[Masjid Agung Al-Karomah|Masjid Agung al-Karomah]] [[Martapura, Banjar|Martapura]]) yang mengadopsi gaya arsitektur [[Masjid Demak]]. |
||
Makamnya bersisian dengan [[Sultan Suriansyah]] di [[Kuin Utara]] [[Banjarmasin]].<ref name=":2">Kabar Banjarmasin.[http://kabarbanjarmasin.com/posting/khatib-dayan-pendamping-sultan.html ''Khatib Dayan Pendamping Sultan.'']</ref> |
Makamnya bersisian dengan [[Sultan Suriansyah]] di [[Kuin Utara]] [[Banjarmasin]].<ref name=":2">Kabar Banjarmasin.[http://kabarbanjarmasin.com/posting/khatib-dayan-pendamping-sultan.html ''Khatib Dayan Pendamping Sultan.'']</ref> |
||
== Baca Juga == |
== Baca Juga == |
||
* [[Sultan Suriansyah]] |
* [[Sultan Suriansyah]] |
||
Revisi per 8 Maret 2023 22.42
Al-Habib Maulana Asy-Syarif Hidayatullah Al-Idrus, yang dikenal dengan panggilan Khatib Dayan, adalah seorang tokoh ulama besar dari Kerajaan Demak yang datang ke Kerajaan Banjar pada tahun 1521 untuk mengislamkan Sultan Suriansyah.[1][2][3]
Riwayat
Ia datang ke Kerajaan Banjar pada tahun 1521 untuk mengislamkan Raden Samudera (Sultan Suriansyah) beserta sejumlah kerabat kerajaan, berdasarkan perjanjian semasa terjadi pertentangan antara Kerajaan Negara Daha dengan Kerajaan Banjar.[1] Pengislaman ini bukan hanya terbatas pada wilayah kerajaan Banjar saja (seperti daerah aliran sungai Nagara yang meliputi sungai Tabalong, sungai Batang Balangan, sungai Batang Alai, sungai Labuan Amas, sungai Amandit dan sungai Tapin), tetapi juga ke wilayah taklukan di seluruh wilayah pesisir selatan pulau Kalimantan hingga pesisir timur dari Sambas di barat hingga Bulungan di Utara, Beberapa utusan Demak yang sebagian kerabat walisongo telah mendarat di Kotawaringin dan Paser.[2]
Profil dan Silsilah
Menurut babad Jawa dan babad Banjar, Khatib Dayan sangat setia kepada Sultan Suriansyah. Dialah yang selalu mendampingi raja. Bahkan ia menikahi salah satu saudara Kaka perampuan Sultan Suriansyah.
Khatib Dayan tidak hanya seorang ulama besar tapi ia juga adalah seorang komandan perang. Dengan bantuan Khatib Dayan penguasa kerajaan Banjar Sultan Suriansyah menyebarkan Islam ke berbagai penjuru wilayah kekuasaannya.[2]
Menurut versi Kuin, Khatib Dayan merupakan menantu Sunan Gunung Jati, pendiri keraton Cirebon yang bernama asli Syarif Hidayatullah.[1] Sunan Gunung Jati sendiri adalah salah satu Wali Songo yang bertugas di Cirebon dan merupakan keturunan dari Muhammad Shahib Mirbath. Muhammmad Shahib Mirbath ini adalah keturunan generasi ke-16 dari Nabi Muhammad ﷺ.[3]
Ia merupakan figur yang berjasa memberi warna terbentuknya masyarakat Islam di kerajaan Banjar. Hal ini terlihat pada arsitektur Masjid Jami Martapura (sekarang Masjid Agung al-Karomah Martapura) yang mengadopsi gaya arsitektur Masjid Demak.
Makamnya bersisian dengan Sultan Suriansyah di Kuin Utara Banjarmasin.[3]
Baca Juga
Referensi
- ^ a b c Idhank Vieya (18 Januari 2013). "Kisah Khatib Dayan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-23. Diakses tanggal 2015-01-23. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b c Sejarah Kompasiana (11 Juli 2013). "Datu Palajau Tokoh Penyebar Islam di Alai Barabai". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-23. Diakses tanggal 2015-01-23. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b c Kabar Banjarmasin.Khatib Dayan Pendamping Sultan. Diarsipkan 2014-12-25 di Wayback Machine. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>tidak sah; nama ":2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda