Lompat ke isi

Surat jaminan oleh Umar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''Surat Jaminan Umar''', atau '''al-ʿUhda al-ʿUmariyya''' ({{lang-ar|العهدة العمرية}}), adalah sebuah surat jaminan keamanan yang dikeluarkan oleh Khalifah [[Umar bin al-Khattab]] kepada penduduk [[Aelia Capitolina|Aelia]], nama Romawi Akhir untuk [[Yerusalem]]. Terdapat beberapa versi dari surat jaminan tersebut, dengan perbedaan pendapat mengenai keotentikan mereka.{{sfn|Abu-Munshar|2007|p=88}}
'''Surat Jaminan Umar''', atau '''al-ʿUhda al-ʿUmariyya''' ({{lang-ar|العهدة العمرية}}), adalah sebuah surat jaminan keamanan yang dikeluarkan oleh Khalifah [[Umar bin al-Khattab]] kepada penduduk [[Aelia Capitolina|Aelia]], nama Romawi Akhir untuk [[Yerusalem]]. Terdapat beberapa versi dari surat jaminan tersebut, dengan perbedaan pendapat mengenai keotentikan mereka.{{sfn|Abu-Munshar|2007|p=88}}


Surat jaminan ini dikeluarkan ketika oleh Umar ketika pasukan Muslim memeasuki Yerusalem pada 638 M tentang jaminan keamanan bagi penduduk Alia terhadap harta dan gereja mereka. Surat ini dianggap sebagai salah satu dokumen paling penting dalam sejarah Yerusalem.
Surat jaminan ini dikeluarkan ketika oleh Umar ketika pasukan Muslim memasuki Yerusalem pada 638 M tentang jaminan keamanan bagi penduduk Alia terhadap harta dan gereja mereka. Surat ini dianggap sebagai salah satu dokumen paling penting dalam sejarah Yerusalem.


Pentingnya surat jaminan tersebut dibahas oleh para sejarawan Muslim awal seperti [[al-Waqidi]] (s. 747–823), [[al-Baladhuri]] (w. 892) serta [[Ibnu al-Athir]] (1160-1232/3) dan [[Abu al-Fida’]] (1273-1331). Baik dalam bentuk ringkasan atau teks panjang, isi dokumen tersebut dimuat dalam karya-karya [[al-Ya'qubi]] (w. 897/8), [[Patriarch Eutikius dari Alexandria|Eutikius]] (877–940), [[al-Tabari]] (disalin dari [[Sayf bin Umar]] [wafat antara 786-809]), al-Himyari, Mujir al-Din al-Hanbali, dan [[Abu-al-Faraj Ibn Al-Jawzi|Ibnu al-Jawzi]] (s. 1116–1201).{{sfn|Abu-Munshar|2007|p=89}}
Pentingnya surat jaminan tersebut dibahas oleh para sejarawan Muslim awal seperti [[al-Waqidi]] (s. 747–823), [[al-Baladhuri]] (w. 892) serta [[Ibnu al-Athir]] (1160-1232/3) dan [[Abu al-Fida’]] (1273-1331). Baik dalam bentuk ringkasan atau teks panjang, isi dokumen tersebut dimuat dalam karya-karya [[al-Ya'qubi]] (w. 897/8), [[Patriarch Eutikius dari Alexandria|Eutikius]] (877–940), [[al-Tabari]] (disalin dari [[Sayf bin Umar]] [wafat antara 786-809]), al-Himyari, Mujir al-Din al-Hanbali, dan [[Abu-al-Faraj Ibn Al-Jawzi|Ibnu al-Jawzi]] (s. 1116–1201).{{sfn|Abu-Munshar|2007|p=89}}

Revisi per 12 Maret 2023 02.56

Surat Jaminan Umar, atau al-ʿUhda al-ʿUmariyya (bahasa Arab: العهدة العمرية), adalah sebuah surat jaminan keamanan yang dikeluarkan oleh Khalifah Umar bin al-Khattab kepada penduduk Aelia, nama Romawi Akhir untuk Yerusalem. Terdapat beberapa versi dari surat jaminan tersebut, dengan perbedaan pendapat mengenai keotentikan mereka.[1]

Surat jaminan ini dikeluarkan ketika oleh Umar ketika pasukan Muslim memasuki Yerusalem pada 638 M tentang jaminan keamanan bagi penduduk Alia terhadap harta dan gereja mereka. Surat ini dianggap sebagai salah satu dokumen paling penting dalam sejarah Yerusalem.

Pentingnya surat jaminan tersebut dibahas oleh para sejarawan Muslim awal seperti al-Waqidi (s. 747–823), al-Baladhuri (w. 892) serta Ibnu al-Athir (1160-1232/3) dan Abu al-Fida’ (1273-1331). Baik dalam bentuk ringkasan atau teks panjang, isi dokumen tersebut dimuat dalam karya-karya al-Ya'qubi (w. 897/8), Eutikius (877–940), al-Tabari (disalin dari Sayf bin Umar [wafat antara 786-809]), al-Himyari, Mujir al-Din al-Hanbali, dan Ibnu al-Jawzi (s. 1116–1201).[2]

Muncul perbedaan pendapat perihal keotentikan tiap versi dari surat jaminan ini.[1] Banyak sejarawan mempertanyakan keotentikan versi Kristen dan berpendapat bahwa dokumen semacam itu dipalsukan oleh para juru tulis Kristen untuk mengamankan kepemilikan mereka terhadap beberapa situs keagamaan.[3][4] Beberapa sejarawan menganggap aspek-aspek versi al-Tabari sebagai otentik.[5] Contohnya, Moshe Gil saat membahas versi al-Tabari menyatakan bahwa "bahasa perjanjian dan detailnya tampak otentik dan dapat diandalkan serta selaras dengan apa yang diketahui tentang Yerusalem pada masa itu."[6]

Catatan

  1. ^ a b Abu-Munshar 2007, hlm. 88.
  2. ^ Abu-Munshar 2007, hlm. 89.
  3. ^ Morony, M. G. (2005). Hendrika Lena Murre-van den Berg; Theo Maarten Van Lint; Jan J. Ginkel, ed. Redefining Christian Identity: Cultural Interaction in the Middle East Since the Rise of Islam. Peeters Publishers. hlm. 22–23. ISBN 978-90-429-1418-6. Diakses tanggal 19 January 2013. 
  4. ^ ʻOded, Peri (2001). Christianity Under Islam in Jerusalem: The Question of the Holy Sites in Early Ottoman Times. BRILL. hlm. 128. ISBN 978-90-04-12042-6. Diakses tanggal 19 January 2013. 
  5. ^ Abu-Munshar 2007, hlm. 94.
  6. ^ Gil, Moshe (1997-02-27). A History of Palestine, 634-1099. Cambridge University Press. ISBN 9780521599849. 

Referensi

  • Abu-Munshar, Maher Y. (2007-09-15). Islamic Jerusalem and its Christians: a history of tolerance and tensions. Tauris Academic Studies. ISBN 9781845113537. 

Bacaan tambahan