Suku Karon: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Dead end|date=Februari 2023}} |
{{Dead end|date=Februari 2023}} |
||
{{About|Suku Karon|suku yang disebut juga Karon Pantai|Suku Abun}} |
{{About|Suku Karon, sub-[[suku Maybrat]]|suku yang disebut juga Karon Pantai|Suku Abun}} |
||
'''Suku Karon''' adalah salah satu satu penduduk asli di [[Kabupaten Tambrauw]], Provinsi [[Papua Barat Daya]]. Suku ini tersebar di wilayah sekitar Kampung Siakwa, [[Miyah, Tambrauw|Distrik Miyah]]. Mereka menggunakan [[bahasa Karon]], suku ini merupakan salah satu sub-[[suku Meibrat]]. |
'''Suku Karon''' adalah salah satu satu penduduk asli di [[Kabupaten Tambrauw]], Provinsi [[Papua Barat Daya]]. Suku ini tersebar di wilayah sekitar Kampung Siakwa, [[Miyah, Tambrauw|Distrik Miyah]]. Mereka menggunakan [[bahasa Karon]], suku ini merupakan salah satu sub-[[suku Meibrat]]. |
||
Revisi per 17 Maret 2023 03.58
 | artikel ini tidak memiliki pranala ke artikel lain. |
Suku Karon adalah salah satu satu penduduk asli di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Suku ini tersebar di wilayah sekitar Kampung Siakwa, Distrik Miyah. Mereka menggunakan bahasa Karon, suku ini merupakan salah satu sub-suku Meibrat.
Sebagian besar dari anggota masyarakat Karon ini berdiam di daerah pedalaman, di lembah dan pebukitan pegunungan Arfak, namun sebagian lainnya sudah berdiam di daerah pantai. Di daerah pantai itu, mereka ada yang sudah bercampur dengan anggota suku bangsa lain, misalnya dengan orang Biak, orang Karondori, Moi, Pacta, Madik, Meyakh, Arfak, dan lain-lain. Mereka terbagi atas kelompok-kelompok kecil yang tinggal berjauhan, dibatasi oleh lingkungan hutan lebat. Mereka mempunyai bahasa sendiri yaitu bahasa Karon.[1]
Referensi
- ^ Melalatoa, M. Junus (1995). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta.