Lamasi, Luwu: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 7: | Baris 7: | ||
|penduduk=- |
|penduduk=- |
||
|kelurahan=- |
|kelurahan=- |
||
|nama camat= |
|nama camat=Drs Arsul Hayam |
||
|kepadatan=- jiwa/km² |
|kepadatan=- jiwa/km² |
||
|provinsi=Sulawesi Selatan |
|provinsi=Sulawesi Selatan |
Revisi per 20 Maret 2023 10.14
![]() | artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Lamasi | |
---|---|
Negara | ![]() |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Kabupaten | Luwu |
Pemerintahan | |
• Camat | Drs Arsul Hayam |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 73.17.09 ![]() |
Kode BPS | 7317090 ![]() |
Luas | - km² |
Desa/kelurahan | - |
Lamasi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Demografi
Masyarakat Lamasi adalah masyarakat heterogen yang terdiri dari berbagai suku yang mendiami dan berada pada wilayah kerajaan Luwu/Kedatuan Luwu. Suku yang berada di Lamasi ini meliputi Bugis, Toraja, dan Jawa yang merupakan suku imigran yang telah lama datang dan mendiami daerah tersebut. Masyarakat Jawa datang secara transmigrasi yang diprakarsai oleh pemerintah Hindia Belanda. Mata pencaharian utamanya adalah bertani sawah dan berkebun, selain itu banyak di antaranya berprofesi sebagai pedagang. Oleh karena keuletan dan kerja keras mereka, akhirnya, kecamatan Lamasi berkembang menjadi daerah lumbung pangan bagi kabupaten Luwu [butuh rujukan].
Referensi