Lompat ke isi

Muslim Toraja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
''Tana Toraja'' merupakan sebutan untuk wilayah asli yang dihuni oleh [[orang Toraja]]. Tana Toraja saat ini meliputi [[Kabupaten Tana Toraja]] dan [[Kabupaten Toraja Utara]]; wilayahnya terletak di utara [[Sulawesi Selatan]], bertetangga dengan banyak peradaban tua di pulau [[Sulawesi]] seperti [[Kerajaan Luwu]], [[Kerajaan Enrekang|Enrekang]], [[Suku Mandar|Mandar]], dan [[Kerajaan Bone|Bone]]. Berbeda dengan daerah-daerah disekitarnya, sampai awal abad ke-20, penduduk Tana Toraja masih menganut kepercayaan lokal yang dinamakan [[Aluk Todolo]]. Mayoritas orang Toraja masih menganut kepercayaan ini hingga akhirnya terjadi konversi besar-besaran penduduk Tana Toraja ke [[Kekristenan]] atau kegiatan ''zending'' yang disokong oleh pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref>{{cite journal|url=https://ejournalpegon.jaringansantri.com/index.php/INC/article/view/13|title=Tiga Penyebab Mandegnya Islamisasi di Tana Toraja|website=ejournalpegon.jaringansantri.com|language=id|access-date=25 Maret 2023|date=12 April 2019|publisher=The International Journal of Pegon : Islam Nusantara Civilization|author=Johan Wahyudi}}</ref>
''Tana Toraja'' merupakan sebutan untuk wilayah asli yang dihuni oleh [[orang Toraja]]. Tana Toraja saat ini meliputi [[Kabupaten Tana Toraja]] dan [[Kabupaten Toraja Utara]]; wilayahnya terletak di utara [[Sulawesi Selatan]], bertetangga dengan banyak peradaban tua di pulau [[Sulawesi]] seperti [[Kerajaan Luwu]], [[Kerajaan Enrekang|Enrekang]], [[Suku Mandar|Mandar]], dan [[Kerajaan Bone|Bone]]. Berbeda dengan daerah-daerah disekitarnya, sampai awal abad ke-20, penduduk Tana Toraja masih menganut kepercayaan lokal yang dinamakan [[Aluk Todolo]]. Mayoritas orang Toraja masih menganut kepercayaan ini hingga akhirnya terjadi konversi besar-besaran penduduk Tana Toraja ke [[Kekristenan]] atau kegiatan ''zending'' yang disokong oleh pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref>{{cite journal|url=https://ejournalpegon.jaringansantri.com/index.php/INC/article/view/13|title=Tiga Penyebab Mandegnya Islamisasi di Tana Toraja|website=ejournalpegon.jaringansantri.com|language=id|access-date=25 Maret 2023|date=12 April 2019|publisher=The International Journal of Pegon : Islam Nusantara Civilization|author=Johan Wahyudi}}</ref>


Lembang Madandan adalah salah satu kampung yang diketahui penduduknya pertama memeluk Islam di Tana Toraja. Dalam beberapa catatan sejarah, Islam masuk di Tana Toraja pada tahun 1858 Masehi. Perkembangan agama Islam di Tana Toraja tidak berkembang pesat seperti daerah lainnya di Indonesia, hal ini disebabkan masih melekatnya aliran Aluk Todolo dalam masyarakat Toraja.
Lembang Madandan adalah salah satu kampung yang diketahui penduduknya pertama memeluk Islam di Tana Toraja. Dalam beberapa catatan sejarah, Islam masuk di Tana Toraja pada tahun 1858 Masehi. Perkembangan agama Islam di Tana Toraja tidak berkembang pesat seperti daerah lainnya di Indonesia, hal ini disebabkan masih melekatnya aliran Aluk Todolo dalam masyarakat Toraja.<ref>{{cite journal|url=https://media.neliti.com/media/publications/118257-ID-none.pdf|title=Pendidikan Agama Islam Dalam Membendung Pengaruh Ajaran Aluk Todolo di Tana Toraja Sulawesi Selatan|website=media.neliti.com|publisher=[[IAIN Palopo]]|author=Bulu'|date=2016|language=id|location=Palopo, Indonesia}}</ref>
Menurut tokoh Muslim Toraja di Lembang Madandan; Rahim Tambing, perkembangan Islam di Tana Toraja khususnya di Lembang Madandan diawali dengan berdirinya sebuah [[masjid]], yakni [[Masjid Jami Madandan]] dan kemudian karena adanya pernikahan antara orang Muslim dengan anak gadis Toraja tahun 1876. Rahim Tambing bercerita, "Tahun 1858, Islam mulai masuk di Tana Toraja yang dibawa oleh Siduppa dari Teteaji [[Sidenreng Rappang|Sidrap]], setelah lama menyiarkan agama Islam dan terjadi pembauran, Siduppa dinikahkan dengan anak gadis Toraja bernama Rangga tahun 1876, sebelum menikah terlebih dahulu Rangga di Islamkan, dengan demikian Rangga adalah pemeluk Islam pertama di Madandan, Tana Toraja".<ref>{{cite web|url=https://www.inspirasitimur.com/2022/04/masjid-jami-madandan-simbol-sejarah.html|title=Masjid Jami Madandan Simbol Sejarah Masuknya Islam di Tana Toraja, Perekat Toleransi Antar Umat dan Aliran Kepercayaan|date=21 April 2022|access-date=25 Maret 2023|website=www.inspirasitimur.com|language=id|author=}}</ref>
Menurut tokoh Muslim Toraja di Lembang Madandan; Rahim Tambing, perkembangan Islam di Tana Toraja khususnya di Lembang Madandan diawali dengan berdirinya sebuah [[masjid]], yakni [[Masjid Jami Madandan]] dan kemudian karena adanya pernikahan antara orang Muslim dengan anak gadis Toraja tahun 1876. Rahim Tambing bercerita, "Tahun 1858, Islam mulai masuk di Tana Toraja yang dibawa oleh Siduppa dari Teteaji [[Sidenreng Rappang|Sidrap]], setelah lama menyiarkan agama Islam dan terjadi pembauran, Siduppa dinikahkan dengan anak gadis Toraja bernama Rangga tahun 1876, sebelum menikah terlebih dahulu Rangga di Islamkan, dengan demikian Rangga adalah pemeluk Islam pertama di Madandan, Tana Toraja".<ref>{{cite web|url=https://www.inspirasitimur.com/2022/04/masjid-jami-madandan-simbol-sejarah.html|title=Masjid Jami Madandan Simbol Sejarah Masuknya Islam di Tana Toraja, Perekat Toleransi Antar Umat dan Aliran Kepercayaan|date=21 April 2022|access-date=25 Maret 2023|website=www.inspirasitimur.com|language=id|author=}}</ref>



Revisi per 24 Maret 2023 17.21

Muslim Toraja adalah sebutan untuk orang Toraja yang menganut agama Islam. Islam sendiri merupakan agama minoritas yang dianut oleh orang Toraja, kebanyakan orang Toraja menganut Kekristenan; mayoritas Protestan.[1][2]

Sejarah

Tana Toraja merupakan sebutan untuk wilayah asli yang dihuni oleh orang Toraja. Tana Toraja saat ini meliputi Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara; wilayahnya terletak di utara Sulawesi Selatan, bertetangga dengan banyak peradaban tua di pulau Sulawesi seperti Kerajaan Luwu, Enrekang, Mandar, dan Bone. Berbeda dengan daerah-daerah disekitarnya, sampai awal abad ke-20, penduduk Tana Toraja masih menganut kepercayaan lokal yang dinamakan Aluk Todolo. Mayoritas orang Toraja masih menganut kepercayaan ini hingga akhirnya terjadi konversi besar-besaran penduduk Tana Toraja ke Kekristenan atau kegiatan zending yang disokong oleh pemerintah Hindia Belanda.[3]

Lembang Madandan adalah salah satu kampung yang diketahui penduduknya pertama memeluk Islam di Tana Toraja. Dalam beberapa catatan sejarah, Islam masuk di Tana Toraja pada tahun 1858 Masehi. Perkembangan agama Islam di Tana Toraja tidak berkembang pesat seperti daerah lainnya di Indonesia, hal ini disebabkan masih melekatnya aliran Aluk Todolo dalam masyarakat Toraja.[4] Menurut tokoh Muslim Toraja di Lembang Madandan; Rahim Tambing, perkembangan Islam di Tana Toraja khususnya di Lembang Madandan diawali dengan berdirinya sebuah masjid, yakni Masjid Jami Madandan dan kemudian karena adanya pernikahan antara orang Muslim dengan anak gadis Toraja tahun 1876. Rahim Tambing bercerita, "Tahun 1858, Islam mulai masuk di Tana Toraja yang dibawa oleh Siduppa dari Teteaji Sidrap, setelah lama menyiarkan agama Islam dan terjadi pembauran, Siduppa dinikahkan dengan anak gadis Toraja bernama Rangga tahun 1876, sebelum menikah terlebih dahulu Rangga di Islamkan, dengan demikian Rangga adalah pemeluk Islam pertama di Madandan, Tana Toraja".[5]

Kebudayaan

Referensi

  1. ^ Ammy Sudarmin (17 November 2021). Indah, ed. "Aku Islam, Aku Toraja, dan Aku Bangga". kemenag.go.id. Kementerian Agama Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Maret 2023. 
  2. ^ Yan Malino; Daniel Ronda. "Sejarah Pendidikan Sekolah Kristen Gereja Toraja (Suatu Kajian Historis Kritis Tentang Peran Gereja Toraja Melaksanakan Pendidikan Sekolah Kristen Dari Masa Zending Sampai Ke Era Reformasi" (PDF). media.neliti.com. Makassar, Indonesia: STT Jaffray Makassar. Diakses tanggal 24 Maret 2023. 
  3. ^ Johan Wahyudi (12 April 2019). "Tiga Penyebab Mandegnya Islamisasi di Tana Toraja". ejournalpegon.jaringansantri.com. The International Journal of Pegon : Islam Nusantara Civilization. Diakses tanggal 25 Maret 2023. 
  4. ^ Bulu' (2016). "Pendidikan Agama Islam Dalam Membendung Pengaruh Ajaran Aluk Todolo di Tana Toraja Sulawesi Selatan" (PDF). media.neliti.com. Palopo, Indonesia: IAIN Palopo. 
  5. ^ "Masjid Jami Madandan Simbol Sejarah Masuknya Islam di Tana Toraja, Perekat Toleransi Antar Umat dan Aliran Kepercayaan". www.inspirasitimur.com. 21 April 2022. Diakses tanggal 25 Maret 2023.