Departementalisasi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
melengkapi tulisan dengan penjelasan yang di kutip dari sumber-sumber sesuai refferensi pada daftar pustaka Tag: kemungkinan spam VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kembangkan}} |
{{kembangkan}} |
||
'''Departementalisasi''' merujuk kepada proses pengelompokkan aktivitas menjadi sejumlah departemen. departementalisasi ini membantu sebuah organisasi dalam mengatur struktur organisasi. |
'''Departementalisasi''' merujuk kepada proses pengelompokkan aktivitas menjadi sejumlah [[departemen]]. departementalisasi ini membantu sebuah [[organisasi]] dalam mengatur [[Struktur organisasi|struktur organisasi.]] |
||
[[Divisi tenaga kerja]] menghasilkan [[ashli|spesialis]] yang memerlukan [[koordinasi]]. Koordinasi ini difasilitasi dengan mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam sejumlah departemen. |
|||
'''Tujuan Departementalisasi :''' |
|||
[[Kategori:Tenaga kerja]] |
|||
# Untuk pembebanan biaya [[Overheard|overhead]] pabrik dengan adil dan teliti. |
|||
# Untuk pengendalian biaya overhead pabrik yang lebih baik. |
|||
# Untuk pembuatan keputusan oleh manajemen |
|||
Beberapa bentuk depatementalisasi yaitu '''Fungsi''', '''produk dan jasa''', '''wilayah''', '''langganan''', '''proses atau peralatan''', '''waktu''', '''pelayanan''', '''alpa-numeral''', serta '''proyek atau matriks'''. |
|||
'''a. Departementalisasi Fungsional''' |
|||
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan- kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Kelebihannya adalah pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan [[Efisiensi (disambiguasi)|efisiensi]] melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. |
|||
Kekurangan departementalisasi fungsional yaitu struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang [[Inovatif|inofatif]]. |
|||
'''b. Departementalisasi Divisional''' |
|||
Dalam departementalisasi divisional pembagian divisi didasarkan atas '''[[produk]]''','''wilayah (geografis)''', '''langganan''', dan proses atau peralatan.Kelebihan depaertementalisasi ini diantaranya meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat, menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas, dan merupakan tempat latihan yang baik bagi para manager strategik. |
|||
kekurangan departementalisasi divisional adalah dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi serta muncul masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu. |
|||
Departementalisasi dibagi menjadi : |
|||
'''1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan''' |
|||
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan, biasanya berdasarkan jenis kelamin (bagian produk laki-laki ataupun perempuan) atau berdasarkan ukuran usia (produk untuk orang tua dan usia muda). |
|||
'''2. Departementalisasi berdasarkan produk''' |
|||
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa. Misalkan perusahaan elektronik yang memproduksi berbagai produk elektronik seperti televisi, komputer, smartphone, kompor listrik dan lain sebagainya. Mengelompokan departemen bredasarkan produk yang dibuatnya. |
|||
'''3. Departementalisasi berdasarkan proses''' |
|||
Maksudnya pembagian departemen berdasarkan proses pengkerjaannya.Misalkan departemen pemotongan, departemen jahit, departemen perakitan pada industri sepatu. |
|||
'''4. Departementalisasi berdasarkan geografis.''' |
|||
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi/ wilayah penjualan produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara. |
|||
'''5. Departementalisasi berdasarkan fungsi,''' |
|||
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain. |
|||
'''DAFTAR PUSTAKA''' |
|||
Febrian, lorent.2012. ''Definisi Organisasi Macam-Macam Organisasi'' |
|||
.Http://lorentfebrian.wordpress.com/definisi-organisasi-macam-macam-organisasi/. Diakses tanggal 01 April 2014. |
|||
Buana, Rachma. 2013. ''Pengertian Pengorganisasian Organizing'' |
|||
http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengorganisasian-organizing.html. Diakses tanggal 01 April 2014. |
|||
Dwitama, Rynaldi.2012. ''Pengertian Struktur Organisasi'' |
|||
http://rynaldi-dwitama.blogspot.com/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html. Diaksestanggal 01 April 2014. |
|||
Fitriani, Tia, dkk.. 2012. ''Pengertian, Struktur Organisasi dan Departementalisasi'' |
|||
Fakultas IlmuKomputer Universitas Kuningan. |
|||
Handayani. 2013. ''Struktur Organisasi'' |
|||
http://novihandayani05.blogspot.com/2013/04/struktur-organisasi.html. Diakses tanggal 01 April 2014. |
|||
Herawati, Nur Rafida dan Rini Kurniasih.2012. ''Konsep Dasar Organisasi Definisi, Tujuan dan Proses''. |
|||
Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan. Universitas Sebelas Maret : Surakarta |
|||
Manullang, M. 2001. ''Dasar-Dasar Manajemen'' |
|||
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press :Yogyakkarta. |
|||
Mulia .2010. ''Struktur Organisasi'' |
|||
http://www.promagmulia.com/artikel/detail/23/struktur-organisasi.html. Diakses tanggal 01 April 2014. |
|||
Romadhoni. 2013. |
|||
''Pengertian Ciri-Ciri Unsur dan Bentuk'' |
|||
http://rivqiromadhoni.blogspot.com/2013/10/pengertian-ciri-ciri-unsur-dan-bentuk.html. Diakses tanggal 01 April 2014. |
|||
Tania. 2013. ''Struktur Organisasi'' |
|||
http://tania1412.blogspot.com/2013/11/struktur-organisasi.html. Diakses tanggal 01 April 2014. |
|||
Tanjper, Andi. 2011. ''Definisi Pengorganisasian'' |
|||
http://anditanjper.wordpress.com/2011/11/24/definisi-pengorganisasian/. Diakses tanggal 01April 2014. |
|||
[[Kategori:Teori manajemen]] |
Revisi per 25 Maret 2023 12.45
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Departementalisasi merujuk kepada proses pengelompokkan aktivitas menjadi sejumlah departemen. departementalisasi ini membantu sebuah organisasi dalam mengatur struktur organisasi.
Tujuan Departementalisasi :
- Untuk pembebanan biaya overhead pabrik dengan adil dan teliti.
- Untuk pengendalian biaya overhead pabrik yang lebih baik.
- Untuk pembuatan keputusan oleh manajemen
Beberapa bentuk depatementalisasi yaitu Fungsi, produk dan jasa, wilayah, langganan, proses atau peralatan, waktu, pelayanan, alpa-numeral, serta proyek atau matriks.
a. Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan- kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Kelebihannya adalah pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Kekurangan departementalisasi fungsional yaitu struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
b. Departementalisasi Divisional
Dalam departementalisasi divisional pembagian divisi didasarkan atas produk,wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.Kelebihan depaertementalisasi ini diantaranya meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat, menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas, dan merupakan tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.
kekurangan departementalisasi divisional adalah dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi serta muncul masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
Departementalisasi dibagi menjadi :
1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan, biasanya berdasarkan jenis kelamin (bagian produk laki-laki ataupun perempuan) atau berdasarkan ukuran usia (produk untuk orang tua dan usia muda).
2. Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa. Misalkan perusahaan elektronik yang memproduksi berbagai produk elektronik seperti televisi, komputer, smartphone, kompor listrik dan lain sebagainya. Mengelompokan departemen bredasarkan produk yang dibuatnya.
3. Departementalisasi berdasarkan proses
Maksudnya pembagian departemen berdasarkan proses pengkerjaannya.Misalkan departemen pemotongan, departemen jahit, departemen perakitan pada industri sepatu.
4. Departementalisasi berdasarkan geografis.
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi/ wilayah penjualan produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara.
5. Departementalisasi berdasarkan fungsi,
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Febrian, lorent.2012. Definisi Organisasi Macam-Macam Organisasi
.Http://lorentfebrian.wordpress.com/definisi-organisasi-macam-macam-organisasi/. Diakses tanggal 01 April 2014.
Buana, Rachma. 2013. Pengertian Pengorganisasian Organizing
http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengorganisasian-organizing.html. Diakses tanggal 01 April 2014.
Dwitama, Rynaldi.2012. Pengertian Struktur Organisasi
http://rynaldi-dwitama.blogspot.com/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html. Diaksestanggal 01 April 2014.
Fitriani, Tia, dkk.. 2012. Pengertian, Struktur Organisasi dan Departementalisasi
Fakultas IlmuKomputer Universitas Kuningan.
Handayani. 2013. Struktur Organisasi
http://novihandayani05.blogspot.com/2013/04/struktur-organisasi.html. Diakses tanggal 01 April 2014.
Herawati, Nur Rafida dan Rini Kurniasih.2012. Konsep Dasar Organisasi Definisi, Tujuan dan Proses.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan. Universitas Sebelas Maret : Surakarta
Manullang, M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press :Yogyakkarta.
Mulia .2010. Struktur Organisasi
http://www.promagmulia.com/artikel/detail/23/struktur-organisasi.html. Diakses tanggal 01 April 2014.
Romadhoni. 2013.
Pengertian Ciri-Ciri Unsur dan Bentuk
http://rivqiromadhoni.blogspot.com/2013/10/pengertian-ciri-ciri-unsur-dan-bentuk.html. Diakses tanggal 01 April 2014.
Tania. 2013. Struktur Organisasi
http://tania1412.blogspot.com/2013/11/struktur-organisasi.html. Diakses tanggal 01 April 2014.
Tanjper, Andi. 2011. Definisi Pengorganisasian
http://anditanjper.wordpress.com/2011/11/24/definisi-pengorganisasian/. Diakses tanggal 01April 2014.