Elephas hysudrindicus: Perbedaan antara revisi
Kembangraps (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
'''''Elephas hysundrindicus''''' adalah nama (sementara) yang diberikan kepada [[gajah]] prasejarah yang [[fosil]]nya ditemukan di endapan [[pasir]] di daerah [[Blora]], [[Jawa Tengah]]. Fosil tulang belulang yang nyaris lengkap ini merupakan hal yang langka ditemukan di daerah [[tropika]] seperti di [[Pulau Jawa]]. |
'''''Elephas hysundrindicus''''' adalah nama (sementara) yang diberikan kepada [[gajah]] prasejarah yang [[fosil]]nya ditemukan di endapan [[pasir]] di daerah [[Blora]], [[Jawa Tengah]]. Fosil tulang belulang yang nyaris lengkap ini merupakan hal yang langka ditemukan di daerah [[tropika]] seperti di [[Pulau Jawa]]. |
||
Jenis gajah purba raksasa ini ditemukan fosilnya di Dusun Sunggun, Desa [[Medalem, Kradenan, Blora|Medalem]], Kecamatan [[Kradenan, Blora|Kradenan]], oleh tim survei [[geologi]] dari [[Museum Geologi Bandung]] dan Pusat Survei Geologi. Ketika ditemukan, fosil ini tertanam sekitar empat meter di bawah permukaan tanah. Diperkirakan, jenis gajah ini hidup 200.000 tahun yang lalu dengan tinggi 4m, jauh lebih besar daripada [[gajah Asia]] modern (''E. maximus''). |
Jenis gajah purba raksasa ini ditemukan fosilnya di Dusun Sunggun, Desa [[Medalem, Kradenan, Blora|Medalem]], Kecamatan [[Kradenan, Blora|Kradenan]], oleh tim survei [[geologi]] dari [[Museum Geologi Bandung]] dan Pusat Survei Geologi. Penanganan teknis dan analisis usia dibantu oleh pakar dari [[Universitas Wollongong]], [[Australia]]. Ketika ditemukan, fosil ini tertanam sekitar empat meter di bawah permukaan tanah. Diperkirakan, jenis gajah ini hidup 200.000 tahun yang lalu dengan tinggi 4m, jauh lebih besar daripada [[gajah Asia]] modern (''E. maximus''). |
||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi per 24 Juni 2009 17.05
Elephas hysundrindicus adalah nama (sementara) yang diberikan kepada gajah prasejarah yang fosilnya ditemukan di endapan pasir di daerah Blora, Jawa Tengah. Fosil tulang belulang yang nyaris lengkap ini merupakan hal yang langka ditemukan di daerah tropika seperti di Pulau Jawa.
Jenis gajah purba raksasa ini ditemukan fosilnya di Dusun Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, oleh tim survei geologi dari Museum Geologi Bandung dan Pusat Survei Geologi. Penanganan teknis dan analisis usia dibantu oleh pakar dari Universitas Wollongong, Australia. Ketika ditemukan, fosil ini tertanam sekitar empat meter di bawah permukaan tanah. Diperkirakan, jenis gajah ini hidup 200.000 tahun yang lalu dengan tinggi 4m, jauh lebih besar daripada gajah Asia modern (E. maximus).
Rujukan
- Prehistoric fossils found in Java. SEA Archeology.
- Suherdjoko. Fossils of prehistoric elephant, leaf found in Blora. the Jakarta Post. 23 April 2009.
- Karmini N. Indonesian elephant fossil opens window to past. AP News. 23 Juni 2009.
- Giant Prehistoric Elephant Discovered. National Geographic News. 22 Juni 2009.