Lompat ke isi

Singo Barong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Shintaayur1 (bicara | kontrib)
memperbaiki ejaan, menambah pranala dalam, menambah informasi, menambah pranala luar
→‎Galeri: Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3: Baris 3:


== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:GREBEG SURO PONOROGO 1.jpg|Festival Nasional Reog Ponorogo saat Grebeg Suro
Berkas:GREBEG SURO PONOROGO 1.jpg|Festival Nasional Reog Ponorogo saat Grebeg Suro
Berkas:US Navy 100526-N-8539M-019 Capt. Rich Clemmons, left, Commodore of Destroyer Squadron 31, stands with officers of the Indonesian navy as they watch dancers perform a traditional welcome for the amphibious dock landing ship USS.jpg|Upacara penyambutan untuk menandai dimulainya Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) di Surabaya
Berkas:US Navy 100526-N-8539M-019 Capt. Rich Clemmons, left, Commodore of Destroyer Squadron 31, stands with officers of the Indonesian navy as they watch dancers perform a traditional welcome for the amphibious dock landing ship USS.jpg|Upacara penyambutan untuk menandai dimulainya Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) di Surabaya

Revisi per 23 April 2023 23.10

Singo Barong

Singo Barong (aksara Jawa: ꦱꦶꦔꦧꦫꦺꦴꦁ) adalah tokoh dan penari berkepala macan dengan hiasan merak dan paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Penari Singo Barong disebut pula sebagai Pembarong. Bagian-bagian topengnya antara lain: kepala harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit macan gembong/harimau jawa. Dadak merak, kerangkanya terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik (tasbih).[1] Krakap terbuat dari kain beledu warna hitam disulam dengan monte yang menjadi aksesori dan tempat menuliskan identitas grup Reog. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.[1][2] Dalam pementasan Reog Festival, Singo Barong digambarkan sebagai musuh Prabu Klono Sewandono ketika akan melamar Dewi Songgolangit.[3]

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Reog, Pesona Singa Barong dari Tanah Ponorogo". Kompas.com. 10 Januari 2008. Diakses tanggal 4 Maret 2020. 
  2. ^ ditindb (17 Desember 2015). "Reog Ponorogo". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud. Diakses tanggal 26 Desember 2019. 
  3. ^ disbudparpora. "Reog: Lahir, Tumbuh, dan Berkembang di Ponorogo". disbudparpora.ponorogo.go.id. Diakses tanggal 2023-01-24. 

Pranala luar