Lompat ke isi

Otoritas Jasa Keuangan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 1 suntingan by 140.213.128.162 (bicara): -> rv (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Ikhssaann (bicara | kontrib)
Perubahan OJK sesuai UU PPSK
Baris 26: Baris 26:
|nama_pimpinan6 = [[Sophia Issabella Wattimena]]
|nama_pimpinan6 = [[Sophia Issabella Wattimena]]
|pimpinan7 = Anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan Konsumen
|pimpinan7 = Anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan Konsumen
|nama_pimpinan7 = [[Friderica Widyasari]]
|nama_pimpinan7 = [[Friderica Widyasari Dewi]]
|pimpinan8 = Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia
|pimpinan8 = Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia
|nama_pimpinan8 = [[Doni Primanto Joewono]]
|nama_pimpinan8 = [[Doni Primanto Joewono]]
Baris 42: Baris 42:
}}
}}


'''Otoritas Jasa Keuangan''' (OJK) adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.<ref>[http://sipuu.setkab.go.id/puu/buka_puu/17367/UU0212011.pdf UU No. 22 Tahun 2011]{{Pranala mati|date=Januari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> OJK didirikan untuk menggantikan peran [[Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan|Bapepam-LK]] dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan [[lembaga keuangan]], serta menggantikan peran [[Bank Indonesia]] dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.
'''Otoritas Jasa Keuangan''' (OJK) adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.<ref>[https://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/undang-undang/Documents/uu2111_1388664376.pdf UU No. 22 Tahun 2011]</ref> OJK didirikan untuk menggantikan peran [[Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan|Bapepam-LK]] dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan [[lembaga keuangan]], serta menggantikan peran [[Bank Indonesia]] dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.

Berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2023 mengenai Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), OJK juga mendapat tambahan kewenangan untuk Keuangan Derivatif, Bursa Karbon, Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, termasuk juga untuk Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, sebagian kewenangan dari [[Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi]] (Bappebti) [[Kementerian Perdagangan Republik Indonesia|Kementerian Perdagangan]]. OJK mendapat tambahan kewenangan dimana penyidikan atas tindak pidana di sektor jasa keuangan hanya dapat dilakukan oleh penyidik OJK <ref>[https://jdih.kemenkeu.go.id/download/58fac07c-7165-4c55-882d-965687f8090b/UU4TAHUN2023.pdf UU No. 4 Tahun 2023]</ref>.


== Tujuan ==
== Tujuan ==
Baris 52: Baris 54:
== Tugas dan wewenang ==
== Tugas dan wewenang ==
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
# kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan serta non perbankan .
# kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
# kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
# kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, keuangan Derivatif, dan bursa karbon;
# kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
# kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun;
# kegiatan jasa keuangan di sektor Lembaga Pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan LJK Lainnya;
# kegiatan di sektor ITSK serta aset keuangan digital dan aset kripto;
# perilaku pelaku usaha jasa keuangan serta pelaksanaan edukasi dan Pelindungan Konsumen; dan
# sektor keuangan secara terintegrasi serta melakukan asesmen dampak sistemik Konglomerasi Keuangan.


Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
Baris 86: Baris 92:


== Dewan Komisioner ==
== Dewan Komisioner ==
Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial. [[Dewan Komisioner OJK|Dewan Komisioner]] beranggotakan 9 (sembilan) orang anggota yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial. [[Dewan Komisioner OJK|Dewan Komisioner]] beranggotakan 12 (dua belas) orang anggota yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.


Susunan Dewan Komisioner terdiri atas:
Susunan Dewan Komisioner terdiri atas:
Baris 93: Baris 99:
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas [[Perbankan]] merangkap anggota;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas [[Perbankan]] merangkap anggota;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas [[Pasar Modal]] merangkap anggota;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas [[Pasar Modal]] merangkap anggota;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas [[Asuransi|Perasuransian]], [[Dana Pensiun]], [[Lembaga Pembiayaan]], dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon merangkap anggota;
# seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas [[Asuransi|Perasuransian]], Penjaminan, dan [[Dana Pensiun]], merangkap anggota;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas [[Lembaga Pembiayaan]], Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
# seorang anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan Konsumen;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto merangkap anggota;
# seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen merangkap anggota;
# seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
# seorang anggota [http://en.wiktionary.org/wiki/ex_officio Ex-officio] dari [[Bank Indonesia]] yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan
# seorang anggota [http://en.wiktionary.org/wiki/ex_officio Ex-officio] dari [[Bank Indonesia]] yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan
# seorang anggota Ex-officio dari [[Kementerian Keuangan Indonesia|Kementerian Keuangan]] yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian Keuangan.
# seorang anggota Ex-officio dari [[Kementerian Keuangan Indonesia|Kementerian Keuangan]] yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian Keuangan.
Baris 101: Baris 110:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.ojk.go.id/ Situs web resmi Otoritas Jasa Keuangan]
* {{id}} [http://www.ojk.go.id/ Situs web resmi Otoritas Jasa Keuangan]
<ref>{{Cite web|last=Wendia|first=Topres|date=01-11-2020|title=OJK Apa?|url=https://bahatibook.com/kenali-apa-itu-ojk/|website=OJK Adalah|accessdate=08-11-2020}}</ref>

== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

Revisi per 24 April 2023 04.23

Otoritas Jasa keuangan
OJK
Gambaran umum
SingkatanOJK
Dasar hukum pendirianUndang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
SifatIndependence
Struktur
Ketua Dewan KomisionerMahendra Siregar
Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggotaMirza Adityaswara
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggotaDian Ediana Rae
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggotaInarno Djajadi
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggotaOgi Prastomiyono
Ketua Dewan Audit merangkap anggotaSophia Issabella Wattimena
Anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan KonsumenFriderica Widyasari Dewi
Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank IndonesiaDoni Primanto Joewono
Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian KeuanganSuahasil Nazara
Kantor pusat
Gedung Soemitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4. Jakarta 10710
Situs web
ojk.go.id
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.[1] OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.

Berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2023 mengenai Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), OJK juga mendapat tambahan kewenangan untuk Keuangan Derivatif, Bursa Karbon, Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, termasuk juga untuk Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, sebagian kewenangan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. OJK mendapat tambahan kewenangan dimana penyidikan atas tindak pidana di sektor jasa keuangan hanya dapat dilakukan oleh penyidik OJK [2].

Tujuan

Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:

  1. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
  2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
  3. mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Tugas dan wewenang

OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

  1. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
  2. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, keuangan Derivatif, dan bursa karbon;
  3. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun;
  4. kegiatan jasa keuangan di sektor Lembaga Pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan LJK Lainnya;
  5. kegiatan di sektor ITSK serta aset keuangan digital dan aset kripto;
  6. perilaku pelaku usaha jasa keuangan serta pelaksanaan edukasi dan Pelindungan Konsumen; dan
  7. sektor keuangan secara terintegrasi serta melakukan asesmen dampak sistemik Konglomerasi Keuangan.

Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:

  1. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
  2. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
  3. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
  4. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
  5. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
  6. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
  7. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
  8. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
  9. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:

  1. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
  2. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
  3. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
  4. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
  5. melakukan penunjukan pengelola statuter;
  6. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
  7. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
  8. memberikan dan/atau mencabut:
    1. izin usaha;
    2. izin orang perseorangan;
    3. efektifnya pernyataan pendaftaran;
    4. surat tanda terdaftar;
    5. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
    6. pengesahan;
    7. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
    8. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Dewan Komisioner

Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial. Dewan Komisioner beranggotakan 12 (dua belas) orang anggota yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Susunan Dewan Komisioner terdiri atas:

  1. seorang Ketua merangkap anggota;
  2. seorang Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
  3. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
  4. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
  5. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon merangkap anggota;
  6. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun, merangkap anggota;
  7. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
  8. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto merangkap anggota;
  9. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen merangkap anggota;
  10. seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
  11. seorang anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan
  12. seorang anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian Keuangan.

Pranala luar

Referensi