Negativisme: Perbedaan antara revisi
k clean up |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
Ekspresi awal yang tampak dari negativisme adalah [[kemarahan]] yang berlebihan. Ekspresi ini kemudian berkurang secara perlahan. Ekspresi kemarahan kemudian diganti menjadi penolakan secara lisan dalam menuruti perintah.<ref>{{Cite journal|last=Rohayati|first=Titing|date=2013|title=Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini|url=https://media.neliti.com/media/publications/240685-pengembangan-perilaku-sosial-anak-usia-d-f7555970.pdf|journal=Cakrawala Dini|volume=4|issue=2|pages=135}}</ref> Penolakan juga dapat berbentuk sikap berpura-pura tidak mendengar atau tidak memahami apa yang diperintahkan oleh orang dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Sapendi|date=2008|title=Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini|url=https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/atturats/article/download/509/pdf|journal=At-Turats|volume=3|issue=1|pages=5}}</ref> |
Ekspresi awal yang tampak dari negativisme adalah [[kemarahan]] yang berlebihan. Ekspresi ini kemudian berkurang secara perlahan. Ekspresi kemarahan kemudian diganti menjadi penolakan secara lisan dalam menuruti perintah.<ref>{{Cite journal|last=Rohayati|first=Titing|date=2013|title=Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini|url=https://media.neliti.com/media/publications/240685-pengembangan-perilaku-sosial-anak-usia-d-f7555970.pdf|journal=Cakrawala Dini|volume=4|issue=2|pages=135}}</ref> Penolakan juga dapat berbentuk sikap berpura-pura tidak mendengar atau tidak memahami apa yang diperintahkan oleh orang dewasa.<ref>{{Cite journal|last=Sapendi|date=2008|title=Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini|url=https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/atturats/article/download/509/pdf|journal=At-Turats|volume=3|issue=1|pages=5}}</ref> |
||
Perkembangan ekspresi negativisme dimulai pada usia 18 [[Bulan (penanggalan)|bulan]].<ref>{{Cite journal|last=Kusumasari|first=R. Nuruliah|date=2015|title=Lingkungan Sosial dalam Perkembangan Psikologis Anak|url=https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jika/article/download/200/168|journal=Jurnal Ilmu Komunikasi|volume=2|issue=1|pages=36}}</ref> Ekspresi negativisme pertama kali ditunjukkan pada usia 2–3 tahun. Pada masa ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan tertentu. Di saat yang bersamaan, anak-anak masih memerlukan bantuan [[orang tua]], tetapi mulai memiliki pemikiran tentang ke-aku-an dan kehendaknya sendiri. Masa negativisme kedua terjadi pada anak-anak yang berusia 5–6 tahun ketika telah mengenal lingkungan yang lebih luas. Ekspresi yang terlihat adalah [[tantrum]]. Pada masa ini, anak-anak yang tidak terpenuhi keinginannya akan mengamuk, [[menangis]], menjerit, menyerang orang lain dan menyakiti dirinya sendiri.<ref>{{Cite book|last=Hartono|first=Dudi|date=2016|url=http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Psikologi-Keperawatan-Komprehensif.pdf|title=Psikologi|location=Jakarta Selatan|publisher=Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan|pages=33|url-status=live}}</ref> |
Perkembangan ekspresi negativisme dimulai pada usia 18 [[Bulan (penanggalan)|bulan]].<ref>{{Cite journal|last=Kusumasari|first=R. Nuruliah|date=2015|title=Lingkungan Sosial dalam Perkembangan Psikologis Anak|url=https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jika/article/download/200/168|journal=Jurnal Ilmu Komunikasi|volume=2|issue=1|pages=36}}</ref> Ekspresi negativisme pertama kali ditunjukkan pada usia 2–3 tahun. Pada masa ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan tertentu. Di saat yang bersamaan, anak-anak masih memerlukan bantuan [[orang tua]], tetapi mulai memiliki pemikiran tentang ke-aku-an dan kehendaknya sendiri. Masa negativisme kedua terjadi pada anak-anak yang berusia 5–6 tahun ketika telah mengenal lingkungan yang lebih luas. Ekspresi yang terlihat adalah [[tantrum]]. Pada masa ini, anak-anak yang tidak terpenuhi keinginannya akan mengamuk, [[menangis]], menjerit, menyerang orang lain dan menyakiti dirinya sendiri.<ref>{{Cite book|last=Hartono|first=Dudi|date=2016|url=http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Psikologi-Keperawatan-Komprehensif.pdf|title=Psikologi|location=Jakarta Selatan|publisher=Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan|pages=33|url-status=live|access-date=2022-03-20|archive-date=2022-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220422103901/http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Psikologi-Keperawatan-Komprehensif.pdf|dead-url=yes}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 1 Mei 2023 20.13
Negativisme adalah suatu sifat yang dihubungkan dengan suatu keadaan yang tidak teratur dalam sikap seseorang.[1] Seseorang yang berada di dalam sifat ini cenderung menolak saran dari orang lain yang lebih bermanfaat bagi proses kehidupannya.[1] Seseorang itu pun akan selalu bertindak bertentangan dengan otoritas orang yang lain dan melakukan perilaku yang tidak baik terhadap orang yang lain itu.[2] Di dalam ilmu psikologi negativisme lebih dikenal sebagai suatu gangguan psikomotorik yang ditandai dengan tindakan menolak atau menantang nasihat, permintaan, dan perintah orang lain.[2]
Penyebab
Negativisme merupakan salah satu bentuk perilaku antisosial.[3] Negativisme dapat disebabkan oleh situasi sosial. Beberapa di antaranya adalah penerapan disiplin yang terlalu tegas atau kondisi tidak toleeran dari orang dewasa.[4]
Ekspresi
Ekspresi awal yang tampak dari negativisme adalah kemarahan yang berlebihan. Ekspresi ini kemudian berkurang secara perlahan. Ekspresi kemarahan kemudian diganti menjadi penolakan secara lisan dalam menuruti perintah.[5] Penolakan juga dapat berbentuk sikap berpura-pura tidak mendengar atau tidak memahami apa yang diperintahkan oleh orang dewasa.[6]
Perkembangan ekspresi negativisme dimulai pada usia 18 bulan.[7] Ekspresi negativisme pertama kali ditunjukkan pada usia 2–3 tahun. Pada masa ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan tertentu. Di saat yang bersamaan, anak-anak masih memerlukan bantuan orang tua, tetapi mulai memiliki pemikiran tentang ke-aku-an dan kehendaknya sendiri. Masa negativisme kedua terjadi pada anak-anak yang berusia 5–6 tahun ketika telah mengenal lingkungan yang lebih luas. Ekspresi yang terlihat adalah tantrum. Pada masa ini, anak-anak yang tidak terpenuhi keinginannya akan mengamuk, menangis, menjerit, menyerang orang lain dan menyakiti dirinya sendiri.[8]
Referensi
- ^ a b (Inggris)"Negativism".
- ^ a b (Indonesia)Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EBC.
- ^ Thahir, Andi (2016). Psikologi Kriminal (PDF). hlm. 72.
- ^ Gustia, Elsa (2017). "Tampilan Perilaku Anti Sosial pada Siswa Sekolah Dasar" (PDF). JRTI: Jurnal Riset Tindakan Indonesia. 2 (2): 4. ISSN 2502-079X.
- ^ Rohayati, Titing (2013). "Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini" (PDF). Cakrawala Dini. 4 (2): 135.
- ^ Sapendi (2008). "Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini". At-Turats. 3 (1): 5.
- ^ Kusumasari, R. Nuruliah (2015). "Lingkungan Sosial dalam Perkembangan Psikologis Anak". Jurnal Ilmu Komunikasi. 2 (1): 36.
- ^ Hartono, Dudi (2016). Psikologi (PDF). Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 33. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-04-22. Diakses tanggal 2022-03-20.