Lompat ke isi

Stasiun Pariaman: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 0°37′36″S 100°06′59″E / 0.6266213°S 100.1163751°E / -0.6266213; 100.1163751
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k →‎Layanan kereta api: Dalam bentuk tabel
Baris 23: Baris 23:
| class = II
| class = II
| ticketting = Sistem tiket daring, melayani penjualan langsung, pemesanan, dan pembatalan di loket. Tersedia fasilitas ala [[bandar udara|bandara]] berupa ''check-in'' mandiri untuk pencetakan ''boarding pass.''
| ticketting = Sistem tiket daring, melayani penjualan langsung, pemesanan, dan pembatalan di loket. Tersedia fasilitas ala [[bandar udara|bandara]] berupa ''check-in'' mandiri untuk pencetakan ''boarding pass.''
| track = 3 (jalur 1: sepur lurus)
| track = 2 (jalur 1: sepur lurus)
| platform = 3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
| platform = 3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
| parking = Tidak
| parking = Tidak
Baris 40: Baris 40:
Hanya satu layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini, yaitu [[Kereta api Sibinuang|Sibinuang]].
Hanya satu layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini, yaitu [[Kereta api Sibinuang|Sibinuang]].


__DAFTARISI__
== Bangunan dan tata letak ==
== Bangunan dan tata letak ==
Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus dan sistem persinyalannya menggunakan sistem mekanik Alkmaar. Persinyalan ini menggunakan satu sinyal lengan untuk sinyal masuk di masing-masing pihak serta pengendalian wesel terlayan tempat yang mana pengendalian weselnya langsung di lokasi wesel dengan handel yang terbuat dari kayu, sistem persinyalan ini dipasang sejak tahun 1979 dan persinyalan ini pernah dipasang di stasiun-stasiun [[Jalur kereta api Lubuk Alung–Naras–Sungai Limau|lintas Lubuk Alung–Naras]] namun sudah nonaktif atau digantikan dengan persinyalan lebih modern.
Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus dan sistem persinyalannya menggunakan sistem mekanik Alkmaar. Persinyalan ini menggunakan satu sinyal lengan untuk sinyal masuk di masing-masing pihak serta pengendalian wesel terlayan tempat yang mana pengendalian weselnya langsung di lokasi wesel dengan handel yang terbuat dari kayu. Sistem persinyalan ini dipasang sejak tahun 1979 dan persinyalan ini pernah dipasang di stasiun-stasiun [[Jalur kereta api Lubuk Alung–Naras–Sungai Limau|lintas Lubuk Alung–Naras]] namun sudah nonaktif atau digantikan dengan persinyalan lebih modern.


Sejak 2021 saat [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] melakukan peningkatan jalur kereta api [[Stasiun Padang|Padang]]-Pariaman, sistem persinyalan di stasiun ini diganti dengan sinyal mekanik [[Siemens & Halske]] seperti layaknya stasiun-stasiun lainnya di Divre II dan untuk mendukung pengoperasian sinyal tersebut dibangunlah pos persinyalan di sebelah barat emplasemen stasiun tersebut. Jalur di emplasemen stasiun tersebut juga ditata ulang, jalur 3 dibongkar untuk penataan ulang jalur 2 serta pembangunan peron dengan kanopi sepanjang 100 m dan pos persinyalan, tetapi jalur 2 diperpanjang dari sisi selatan dan diperpendek dari sisi utara serta sepur badug dipasang di jalur tersebut dari sisi utara.
Sejak 2021 saat [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] melakukan peningkatan jalur kereta api [[Stasiun Padang|Padang]]-Pariaman, sistem persinyalan di stasiun ini diganti dengan sinyal mekanik [[Siemens & Halske]] seperti layaknya stasiun-stasiun lainnya di Divre II dan untuk mendukung pengoperasian sinyal tersebut dibangunlah pos persinyalan di sebelah barat emplasemen stasiun tersebut. Jalur di emplasemen stasiun tersebut juga ditata ulang, jalur 3 dibongkar untuk penataan ulang jalur 2 serta pembangunan peron dengan kanopi sepanjang 100 m dan pos persinyalan, sedangkan jalur 2 diperpanjang dari sisi selatan dan diperpendek dari sisi utara serta sepur badug dipasang di jalur tersebut dari sisi utara.
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
| colspan="4" style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;text-align:center" |{{Infobox station/KAI header 2|kode=PMN|penomoran={{Penomoran stasiun KAI persegi solid|Sb|10|seq=1|size=25}}|KAJJ=yes}}
| colspan="4" style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;text-align:center" |{{Infobox station/KAI header 2|kode=PMN|penomoran={{Penomoran stasiun KAI persegi solid|Sb|10|seq=1|size=25}}|KAJJ=yes}}
Baris 53: Baris 54:
|Jalur '''1'''
|Jalur '''1'''
|
|
|Sepur lurus
|Jalur untuk persilangan
|
|
|-
|-
Baris 65: Baris 66:


== Layanan kereta api ==
== Layanan kereta api ==

* [[Kereta api Sibinuang|Sibinuang]], tujuan [[Stasiun Padang|Padang]] dan tujuan [[Stasiun Naras|Naras]] (lokal ekonomi)
=== Lokal ===
{| class="wikitable sortable"
!Nama kereta api
!Tujuan akhir
!Keterangan
|-
| rowspan="2" |{{Kereta api|Sibinuang}} (Padang–Naras pp)
|{{Sta|Padang}}
| rowspan="4" |–
|-
|{{Sta|Naras}}
|-
| rowspan="2" |{{Kereta api|Sibinuang}} (Pauh Lima–Naras pp)
|{{Sta|Pauh Lima}}
|-
|{{Sta|Naras}}
|}


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 84: Baris 102:
[[Kategori:Stasiun kereta api di Sumatra Barat|Pariaman]]
[[Kategori:Stasiun kereta api di Sumatra Barat|Pariaman]]
[[Kategori:Pariaman Tengah, Pariaman]]
[[Kategori:Pariaman Tengah, Pariaman]]



{{stasiun-Sumbar-stub}}
{{stasiun-Sumbar-stub}}

Revisi per 7 Mei 2023 08.25

Stasiun Pariaman
Kereta Api Indonesia
P10

Aktivitas penumpang di Stasiun Pariaman, 2019.
Lokasi
Koordinat0°37′44″S 100°6′51″E / 0.62889°S 100.11417°E / -0.62889; 100.11417
Ketinggian+2 m
Operator
Letak
km 60+520 lintas Teluk BayurPadangLubuk AlungNaras[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur2 (jalur 1: sepur lurus)
LayananSibinuang
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka1908
Nama sebelumnyaStation Priaman[3]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Kurai Taji
ke arah Pauh Lima
Pariaman Ekspres
Pauh Lima–Naras, p.p.
Naras
Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasMusala Toilet 
Tipe persinyalanMekanik tipe Alkmaar, wesel diatur lewat tuas penggerak wesel di dekat setiap wesel, handel terbuat dari kayu (1979-2021)[4]
Mekanik tipe Siemens & Halske manual tanpa blok (2021-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Pariaman (PMN) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Kampung Pondok I, Pariaman Tengah, Pariaman. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter ini termasuk ke dalam Divisi Regional II Sumatra Barat. Stasiun ini terletak hanya 20 m dari bibir pantai.

Sebelum reaktivasi menuju Stasiun Naras dilakukan, semua perjalanan kereta api termasuk Sibinuang berakhir di stasiun ini dan stasiun ini cukup sibuk karena aktivitas langsiran lokomotif untuk perpindahan posisi lokomotif untuk keberangkatan KA penumpang di stasiun tersebut. Namun sejak 2019 saat jalur menuju Naras diaktifkan, tidak ada lagi aktifitas langsiran di stasiun ini karena KA Sibinuang diperpanjang ke Naras.

Hanya satu layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini, yaitu Sibinuang.

Bangunan dan tata letak

Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus dan sistem persinyalannya menggunakan sistem mekanik Alkmaar. Persinyalan ini menggunakan satu sinyal lengan untuk sinyal masuk di masing-masing pihak serta pengendalian wesel terlayan tempat yang mana pengendalian weselnya langsung di lokasi wesel dengan handel yang terbuat dari kayu. Sistem persinyalan ini dipasang sejak tahun 1979 dan persinyalan ini pernah dipasang di stasiun-stasiun lintas Lubuk Alung–Naras namun sudah nonaktif atau digantikan dengan persinyalan lebih modern.

Sejak 2021 saat Direktorat Jenderal Perkeretaapian melakukan peningkatan jalur kereta api Padang-Pariaman, sistem persinyalan di stasiun ini diganti dengan sinyal mekanik Siemens & Halske seperti layaknya stasiun-stasiun lainnya di Divre II dan untuk mendukung pengoperasian sinyal tersebut dibangunlah pos persinyalan di sebelah barat emplasemen stasiun tersebut. Jalur di emplasemen stasiun tersebut juga ditata ulang, jalur 3 dibongkar untuk penataan ulang jalur 2 serta pembangunan peron dengan kanopi sepanjang 100 m dan pos persinyalan, sedangkan jalur 2 diperpanjang dari sisi selatan dan diperpendek dari sisi utara serta sepur badug dipasang di jalur tersebut dari sisi utara.

P10

Bangunan utama stasiun
Peron sisi
Jalur 1 Sepur lurus
Peron pulau
Jalur 2 (Naras)      Pariaman Ekspres tujuan Naras dan Padang (Kurai Taji)

Layanan kereta api

Lokal

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Sibinuang (Padang–Naras pp) Padang
Naras
Sibinuang (Pauh Lima–Naras pp) Pauh Lima
Naras

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kurai Taji
ke arah Lubuk Alung
Lubuk Alung–Naras–Sungai Limau Naras
ke arah Sungai Limau

0°37′36″S 100°06′59″E / 0.6266213°S 100.1163751°E / -0.6266213; 100.1163751{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman