Danau Toba: Perbedaan antara revisi
k Robot: Cosmetic changes |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
Setelah letusan tersebut, terbentuk [[kaldera]] yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh [[magma]] yang belum keluar menyebabkan munculnya [[Pulau Samosir]]. |
Setelah letusan tersebut, terbentuk [[kaldera]] yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh [[magma]] yang belum keluar menyebabkan munculnya [[Pulau Samosir]]. |
||
== Legenda Danau Toba == |
|||
Dahulu kala, di [[Sumatera Utara]] hiduplah seorang pemuda. Suatu hari, pemuda itu hendak melaut. tetapi sampai sore hari dia masih belum mendapat satu ekor ikanpun. Tetapi saat perjalanan pulang, dia melihat seekor ikan mas yang besar, maka ia pun membawa ikan itu pulang ke rumahnya. Sesampai dirumah ia pun hendak memotong ikan tersebut , tetapi ikan itu berbicara dan memohon belas kasihan. Akhirnya pemuda itu pun meletakkannya di sebuah bak . Esoknya, diapun pergi melaut, sepulangnya, dia terkejut karena sudah tersedia makanan yang enak. Pemuda itu pun penasaran, tetapi karena dia sudah lapar, dia memutuskan untuk memakannya dulu. Esok harinya, pemuda itu pura-pura pergi bekerja, dia hanya bersembunyi. Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik yang sedang memasak, lalu pemuda itu pergi melihat ikan yang dipeliharanya dan ikan itu tidak ada. Lalu pemuda itu menemui gadis iyu, Pemuda itu pun memarahinya, gadis itu terus menangis. karena merasa kasihan, pemuda itu pun menikahinya. tetapi mempunyai syarat untuk tidak membocorkan bahwa istrinya dan anaknya adalah [[ikan]]. |
|||
Tak berapa lama setelah mereka menikah, gadis itu melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Samosir. Suatu hari, Istri pemuda itu menyuruh anaknya untuk mengantar makanan untuk ayahnya, di tengah perjalanan. Samosir melihat teman-temannya dan bermain bersama. Hari semakin sore, Samosir pun lapar setelah bermain. Dia pun memakan jatah ayahnya. lalu, dia pun pergi ke ladang ayahnya. Ketika dibuka, yang ada tinggal [[tulang]] ikan. Pemuda itu sangatlah marah, dia pun menampar dan memarahi anaknya anak ikan. Tiba -tiba langit gelap dan hujan deras, Samosir merasa sangat sedih, dia pulang sambil menangis. sesampai di rumah ia menanyakan hal ini kepada ibunya. Ibunya pun menyuruh anaknya pergi ke atas bukit. Hujan pun semakin deras sampai membanjiri ladang pemuda itu. Awalnya danau itu banyak disebut [[Danau]] Tuba yang berarti danau tak tahu belas kasih. karena orang [[Batak]] sulit mengatakan Tuba, akhirnya danau tersebut diubah menjadi nama Danau Toba. Dan sampai sekarang banyak yang percaya bahwa Samosir berlari ke sebuah [[pulau]] dan sekarang pulau tersebut disebut [[Pulau Samosir]]. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
* Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. ''Probing the Accumulation History of the Voluminous Toba Magma''.{{br}}Science #305, [[13 Agustus]] [[2004]], hlm. 991-994. |
* Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. ''Probing the Accumulation History of the Voluminous Toba Magma''.{{br}}Science #305, [[13 Agustus]] [[2004]], hlm. 991-994. |
||
* Sumbi Sambangsari. ''Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara''. |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 5 Juli 2009 08.30
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejarah
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Legenda Danau Toba
Dahulu kala, di Sumatera Utara hiduplah seorang pemuda. Suatu hari, pemuda itu hendak melaut. tetapi sampai sore hari dia masih belum mendapat satu ekor ikanpun. Tetapi saat perjalanan pulang, dia melihat seekor ikan mas yang besar, maka ia pun membawa ikan itu pulang ke rumahnya. Sesampai dirumah ia pun hendak memotong ikan tersebut , tetapi ikan itu berbicara dan memohon belas kasihan. Akhirnya pemuda itu pun meletakkannya di sebuah bak . Esoknya, diapun pergi melaut, sepulangnya, dia terkejut karena sudah tersedia makanan yang enak. Pemuda itu pun penasaran, tetapi karena dia sudah lapar, dia memutuskan untuk memakannya dulu. Esok harinya, pemuda itu pura-pura pergi bekerja, dia hanya bersembunyi. Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik yang sedang memasak, lalu pemuda itu pergi melihat ikan yang dipeliharanya dan ikan itu tidak ada. Lalu pemuda itu menemui gadis iyu, Pemuda itu pun memarahinya, gadis itu terus menangis. karena merasa kasihan, pemuda itu pun menikahinya. tetapi mempunyai syarat untuk tidak membocorkan bahwa istrinya dan anaknya adalah ikan. Tak berapa lama setelah mereka menikah, gadis itu melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Samosir. Suatu hari, Istri pemuda itu menyuruh anaknya untuk mengantar makanan untuk ayahnya, di tengah perjalanan. Samosir melihat teman-temannya dan bermain bersama. Hari semakin sore, Samosir pun lapar setelah bermain. Dia pun memakan jatah ayahnya. lalu, dia pun pergi ke ladang ayahnya. Ketika dibuka, yang ada tinggal tulang ikan. Pemuda itu sangatlah marah, dia pun menampar dan memarahi anaknya anak ikan. Tiba -tiba langit gelap dan hujan deras, Samosir merasa sangat sedih, dia pulang sambil menangis. sesampai di rumah ia menanyakan hal ini kepada ibunya. Ibunya pun menyuruh anaknya pergi ke atas bukit. Hujan pun semakin deras sampai membanjiri ladang pemuda itu. Awalnya danau itu banyak disebut Danau Tuba yang berarti danau tak tahu belas kasih. karena orang Batak sulit mengatakan Tuba, akhirnya danau tersebut diubah menjadi nama Danau Toba. Dan sampai sekarang banyak yang percaya bahwa Samosir berlari ke sebuah pulau dan sekarang pulau tersebut disebut Pulau Samosir.
Referensi
- Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. Probing the Accumulation History of the Voluminous Toba Magma.
Science #305, 13 Agustus 2004, hlm. 991-994. - Sumbi Sambangsari. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara.