Lompat ke isi

Buku harian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan penulisan rujukan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{distinguish|Buku Harian}}
{{distinguish|Buku Harian}}
[[Berkas:Diari de Mahó 2.jpg|jmpl|Buku harian Mahó oleh Kapten Joan Roca Vinent]]
[[Berkas:Diari de Mahó 2.jpg|jmpl|Buku harian Mahó oleh Kapten Joan Roca Vinent]]
'''Buku harian''' (bahasa Inggris: ''diary'') berasal dari [[bahasa]] [[Latin]] yaitu ''diarium'' (''diaria'') yang akar katanya ''diumus'', artinya masukan sehari-hari (memasukkan atau menulis setiap hari) tentang sesuatu yang terjadi atau peristiwa dalam sehari yaitu 24 jam. Yang dimaksud peristiwa di sini bersifat sangat [[pribadi]]. Dalam [[bahasa]] [[Perancis]] [[Kuno]], diary disebut sebagai ''jour'' yang kemudian menjadi ''journal'' atau [[jurnal]] yang mempunya arti sama dengan ''diarium''. Dalam perkembangannya, istilah jurnal dipergunakan sebagai sebutan [[media cetak]] berkala dan juga dalam bidang keuangan disebut pembukuan ([[akuntansi]]). Di [[Jepang]], diary disebut ''pillowbook'' (catatan yang ditaruh di bawah [[bantal]]) dan di Eropa dikenal dengan sebutan ''page of a day'' (lembaran sebuah hari). Di Indonesia, diary disebut sebagai catatan harian, yaitu dipergunakan untuk mencatat kejadian yang dialaminya sehari-hari.<ref>{{Cite book|last=Pranoto|first=Naning|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=VU1rCwAAQBAJ&pg=PA8&dq=diary+adalah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiR3pOY0vXtAhUHSX0KHUuyDRsQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=diary%20adalah&f=false|title=From Diary to be Story|location=Jakarta|publisher=Penebar PLUS+|isbn=979-3927-12-7|pages=6|language=id|url-status=live}}</ref> Penulisan buku harian memiliki tujuan agar sang penulis dapat mengingat pengalamannya yang pernah dialami, baik itu pengalaman yang menyenangkan, pengalaman yang menyedihkan, ataupun pengalaman yang aneh.<ref>{{Cite news|last=Putri|first=Arum Sutrisni|title=Buku Harian: Konsep, Ciri, Tujuan dan Manfaat|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/220000169/buku-harian-konsep-ciri-tujuan-dan-manfaat|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-12-18|editor-last=Putri|editor-first=Arum Sutrisni}}</ref>
'''Buku harian''' (bahasa Inggris: ''diary'') berasal dari [[bahasa]] [[Latin]] yaitu ''diarium'' (''diaria'') yang akar katanya ''diumus'', artinya masukan sehari-hari (memasukkan atau menulis setiap hari) tentang sesuatu yang terjadi atau peristiwa dalam sehari yaitu 24 jam. Yang dimaksud peristiwa di sini bersifat sangat [[pribadi]]. Dalam [[bahasa]] [[Perancis]] [[Kuno]], diary disebut sebagai ''jour'' yang kemudian menjadi ''journal'' atau [[jurnal]] yang mempunya arti sama dengan ''diarium''. Dalam perkembangannya, istilah jurnal dipergunakan sebagai sebutan [[media cetak]] berkala dan juga dalam bidang keuangan disebut pembukuan ([[akuntansi]]). Di [[Jepang]], diary disebut ''pillowbook'' (catatan yang ditaruh di bawah [[bantal]]) dan di Eropa dikenal dengan sebutan ''page of a day'' (lembaran sebuah hari). Di Indonesia, diary disebut sebagai catatan harian, yaitu dipergunakan untuk mencatat kejadian yang dialaminya sehari-hari.<ref>{{Cite book|last=Pranoto|first=Naning|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=VU1rCwAAQBAJ&pg=PA8&dq=diary+adalah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiR3pOY0vXtAhUHSX0KHUuyDRsQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=diary%20adalah&f=false|title=From Diary to be Story|location=Jakarta|publisher=Penebar PLUS+|isbn=979-3927-12-7|pages=6|language=id|url-status=live}}</ref> Penulisan buku harian memiliki tujuan agar sang penulis dapat mengingat pengalamannya yang pernah dialami, baik itu pengalaman yang menyenangkan, pengalaman yang menyedihkan, ataupun pengalaman yang aneh.<ref>{{Cite news|last=Putri|first=Arum Sutrisni|title=Buku Harian: Konsep, Ciri, Tujuan dan Manfaat|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/220000169/buku-harian-konsep-ciri-tujuan-dan-manfaat|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-12-18|editor-last=Putri|editor-first=Arum Sutrisni}}</ref>.

Allah SWT tubuh ku sekarang lagi 5dt .
Ya Allah yang maha baik,terkadang aku ingin sekali punya rezeki berupa harta. Terkadang juga aku tsk ingin. Tapi bagaimana keinginan itu muncul. Apa yang harus aku lakukan. Untuk makan aja aku susah. Ya Allah SWT berikanlah aku rezeki yang cukup. Mencukupi kebutuhan ku. Hingga aku di panggil engkau Allah SWT.


== Manfaat ==
== Manfaat ==

Revisi per 14 Mei 2023 06.06

Buku harian Mahó oleh Kapten Joan Roca Vinent

Buku harian (bahasa Inggris: diary) berasal dari bahasa Latin yaitu diarium (diaria) yang akar katanya diumus, artinya masukan sehari-hari (memasukkan atau menulis setiap hari) tentang sesuatu yang terjadi atau peristiwa dalam sehari yaitu 24 jam. Yang dimaksud peristiwa di sini bersifat sangat pribadi. Dalam bahasa Perancis Kuno, diary disebut sebagai jour yang kemudian menjadi journal atau jurnal yang mempunya arti sama dengan diarium. Dalam perkembangannya, istilah jurnal dipergunakan sebagai sebutan media cetak berkala dan juga dalam bidang keuangan disebut pembukuan (akuntansi). Di Jepang, diary disebut pillowbook (catatan yang ditaruh di bawah bantal) dan di Eropa dikenal dengan sebutan page of a day (lembaran sebuah hari). Di Indonesia, diary disebut sebagai catatan harian, yaitu dipergunakan untuk mencatat kejadian yang dialaminya sehari-hari.[1] Penulisan buku harian memiliki tujuan agar sang penulis dapat mengingat pengalamannya yang pernah dialami, baik itu pengalaman yang menyenangkan, pengalaman yang menyedihkan, ataupun pengalaman yang aneh.[2].

Allah SWT tubuh ku sekarang lagi 5dt . Ya Allah yang maha baik,terkadang aku ingin sekali punya rezeki berupa harta. Terkadang juga aku tsk ingin. Tapi bagaimana keinginan itu muncul. Apa yang harus aku lakukan. Untuk makan aja aku susah. Ya Allah SWT berikanlah aku rezeki yang cukup. Mencukupi kebutuhan ku. Hingga aku di panggil engkau Allah SWT.

Manfaat

  • Mengurangi stress.
  • Mengontrol emosi.
  • Melatih disiplin diri.
  • Meningkatkan kesehatan fisik.
  • Memecahkan masalah dan merapihkan pikiran.
  • Meningkatkan kualitas hidup.
  • Menyembuhkan luka hati dan meningkatkan perasaan positif terhadap diri sendiri.
  • Membuat hidup lebih produktif.[3]

Rujukan

  1. ^ Pranoto, Naning (2006). From Diary to be Story. Jakarta: Penebar PLUS+. hlm. 6. ISBN 979-3927-12-7. 
  2. ^ Putri, Arum Sutrisni. Putri, Arum Sutrisni, ed. "Buku Harian: Konsep, Ciri, Tujuan dan Manfaat". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-18. 
  3. ^ Firscha, Patricia (21 Desember 2018). "Apapun Medianya, Begini 8 Manfaat Utama Menulis Diary Menurut Medis". IDN Times. Diakses tanggal 2020-12-30.